PART - 52

265 11 0
                                    

"Rinjani!! Bangun sayangg! Nanti terlambat loh"

Sahut ibunya terdengar sampai kamar. Ia membuka dan mengerjap ngerjap kan matanya. Melihat jam kecil di meja nya, sudah menunjukkan pukul 5. Rinjani tersenyum lebar, dia senang sekali.

"Iyaa mahhh, Rinjani mandi"

"Air anget ya sayang"

"Oke mamah"

Rinjani beranjak dari ranjangnya, mengambil handuk dan mandi dengan air hangat. Karena ini untuk kebaikan tubuhnya yang masih harus di perhatikan. Setelah mandi, Rinjani segera mempersiapkan semuanya. Dari mulai seragam sekolahnya, alat tulis dan yang lainnya. Iyaa, setelah beberapa hari berlalu, Rinjani dapat mengetahui kondisi tubuhnya yang sudah mulai membaik, dan itupun dari pengontrolan setiap ke dokter. Dan hari ini, hari Senin. Hari dimana Rinjani memulai kembali masa SMA nya, tentunya ini sangat menyenangkan dan dirindukan.

Ia merapikan rambutnya, namun tidak biasanya Rinjani mengikat satu kuncir rambutnya dengan ikat rambut berwarna pink. Wajahnya hanya sedikit meninggalkan bekas pucat, namun itu tidak mempengaruhi kecantikan yang ia miliki.

"Oke Rinjani. Lo gak akan pernah menjumpai hari ini lagi, jadi buatlah hari ini berarti"

Sedikit penyemangat diri, itu sudah cukup membuatnya tersenyum kembali. Rinjani turun menuju meja makan, ibunya memberikan dan menyiapkan nasi goreng dan telur mata sapi.

"Roti sama susunya mana mah? "

Ibunya membawa gelas dan menuangkan air putih dan menyimpannya di samping piring Rinjani.

"Hari ini kamu makan nasi, biar kuat"

"Gitu ya, yaudah mamah Rinjani makan"

Ibunya tersenyum senang, melihat anaknya begitu bersemangat untuk memulai hari sekolah nya.

"Rinjani berangkat dulu ya mamah"

"Hati hati ya sayang, mobilnya udah nunggu di depan, nanti kalo pulang kabarin mamah ya, nanti suruh supir jemput kamu lagi ya"

"Em iya mamah"

Ting!

Matanya beralih menatap layar ponselnya.

"Ardhi? "

Rinjani membuka pesan itu.

"Udah di depan rumah nih, yuk berangkat"

Mata Rinjani melebar, terkejut dengan isi pesan Ardhi bahwa ia sudah menunggunya di depan rumah.

"Gue kan gak minta dia anter"

"Kenapa Rin? "

Ibunya melihat ada sebuah mobil yang terparkir di gerbang rumahnya.

"Mobil siapa? "

"Ardhi mah"

"Dia anterin kamu sekolah? "

"Rinjani padahal gak minta buat anter"

"Yaudah gapapa, gih kasian Ardhi udah nunggu"

"Yaudah mah, Rinjani pergi dulu ya"

"Iya sayang"

Rinjani berjalan menuju gerbang rumahnya, mendapatkan Ardhi yang sedang berdiri menatapnya.

"Cie sekolah lagi"

"Ardhi, ngapain kamu kesini? Em, ma-maksud aku kan, aku gak minta kamu buat kesini"

"Gapapa kok, ini kan hari pertama kamu sekolah. Dan hari ini juga, adalah hari pertama aku anter kamu buat sekolah"

RINJANI [ TAMAT✔ ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang