PART - 07

675 59 5
                                    

Bel pulang berbunyi, semua terlihat ramai saat siswa bubar dari kelasnya masing masing.

"Eh Rin kok lo bisa sih lagi lagi ketemu Ardhi kekgitu di pameran? " Ucap Nesya.

"Gak tau gue"

"Eh lo aneh ga sih sama sikap kak Ferdi yang sekarang sekarang banyak perhatian sama lo"

"Gue juga gak tau si Nes, dia bisa kekgitu sama gue"

"Apa jangan jangan.."

"Jangan jangan apaa?"

"Dia suka lagi sama lo"

"Ishh, au dehh" Rinjani mendesis kesal.

Mereka tengah berjalan menuju gerbang sekolah.

"Ya ampunn kok gue hampir kebanyakan lupa siihh" Ucap Rinjani.

"Kenapa Rin?"

"Waktu itu kan Ardhi nganterin gue pulang, terus kita kehujanan dijalan, dia ngasihin gue jaketnya, dan gue lupa jaketnya masih ada di tas gue"

"Ya ampun Rin, yaudah lo balikin jaketnya sekarang, mungkin dia belum balik tuh"

Rinjani pun berjalan mencari Ardhi, namun tepatnya mereka sedang berada di parkiran yang hendak akan pulang.

Ardhi yang mau pake helmnya terkejut karena Rinjani yang tiba tiba ada di hadapannya

"Astaghfirullah"

Ardhi memutar bola matanya dengan malas, mengharuskan ia turun dari motornya. Tak lupa, dengan memasang wajah datarnya.

Dasar kutub es! Kenapa sih tuh muka datar mulu? Rutin nyetrika muka ya?

Dari sisi lain, sang Viola and the geng yang tak sengaja melihat kejadian ini.

"Eh itu kan si cewek cupu itu, ngapain dia sama Ardhi,

"Gak tau tuh, tumben" Balas Chika

"Gue harus samperin" Ucap Viola

"Tunggu deh laa, mending kita liat dulu apa yang mereka bicarain" Ucap Chika teman geng Viola.

"Ish, yaudah iya"

Ardhi dan Rinjani berdiri berhadapan kali ini, namun sepasang mata siswa siswi lainnya juga menatap tontonan seperti ini. Jarang sekali Ardhi berhadapan lama dengan seorang pe-rem-puan. Namun kali ini? Ardhi bisa tahan berdiri dengan Rinjani.

"Apaan? Lo punya 5 menit buat ngomong sama gue"

Rinjani membuka resleting tasnya dan mengambil jaket jeans itu.

"Maaf ya kak aku sampe lupa kalo jaket kakak baru sekarang aku kembaliin, serius aku lupa kak"

"Lo cuci kan jaket gue? Ntar bau bekas lo lagi, bisa bisa gue kena alergi"

"Iya kak udah aku cuci kok, wangi dongg pastinya"

Ardhi pun menarik jaketnya dari tangan Rinjani, dan mencoba untuk menghirup wangi jaketnya, ia mengangguk bahwa ini memang sangat wangi.

"Yaudah, thanks ya"

Ardhi strater motornya dan pergi meninggalkan Rinjani yang masih terdiam di sana. Nesya nyamperin Rinjani dan mereka pulang.

"Rinn liatt" Ucap Nesya.

Rinjani melihat arah tunjuk Nesya, yang mengarahkan sebuah gerobak penjual Es krim.

"Boleh juga tuh, hahaa" Ucap Rinjani tertawa, karena ia sangat menyukai Es krim.

Mereka berdua membeli es krim itu, memang cocok sih pas lagi siang panas gini, mereka asik banget nikmatin es krim itu.

RINJANI [ TAMAT✔ ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang