PART - 08

608 57 6
                                    

"Ada satu hal yang bikin gue sulit berkata suka dan cinta, ketika gue natap mata lo yang bersinar, itulah kelemahan gue, dan entah kenapa"

•••

Kemana baju olahraga Rinjani yang hilang?
Rinjani dan Nesya masih kebingungan dengan hal ini.

"Gue masih bingung deh sama baju gue, kemana sih?" Ucap Rinjani menggigit bibir bawahnya, ia sangat kebingungan dengan baju nya yang masih saja belum ia temukan.

"Apa kita cari lagi di ruang ganti? nanti pas istirahat"

Rinjani mengangguk iya, bahwa mereka akan terus mencari baju yang misterius itu.

Saat bel istirahat mereka menyempatkan waktu nya untuk mencari lagi baju Rinjani yang hilang. Mereka tengah mencari namun tetap saja tidak ada, ini memang sangat aneh.

Namun nampaknya seseorang tengah berjalan menghampiri Rinjani dan Nesya yang masih sibuk mengobrak abrik lemari loker Rinjani dan mencari di sekitar ruangan ganti itu.

"Lo cari ini?" Ucap Viola tersenyum sinis, ia yang sudah sedari tadi nyender di pintu dengan memegang baju olahraga Rinjani.

Lagi lagi Viola bikin ulah.

"Itu kan baju Rinjani, kok bisa di lo sih?" Ucap Nesya menganga terkejut.

"Gue yang ambil, dan gue makin kesel, kalian berdua selalu aja ada alesan. Nesya si pahlawan yang rela baju nya buat Rinjani"

Rinjani dan Nesya saling menatap.

"Balikin gak baju gue" Ucap Rinjani.

Namun Viola melempar lempar bergantian baju itu pada temannya, dan akhirnya Viola melempar baju tersebut pada wajah Rinjani.

"Kali ini gue maafin lo kemarin ngobrol sama Ardhi di parkiran, dan jaket Ardhi yang lo pake" Viola melipat kedua tangannya di dada. "Tapi inget, lo tetep gak bakal tenang hahaha" Tawa Viola and the geng.

"Cabut"

Viola pun pergi, nampak Rinjani mendesis kesal dengan ulah Viola.

•••

Rinjani dan Nesya tengah berjalan menuju kelasnya, tiba tiba Chika teman geng Viola yang berlari dari belakang untuk berniat menabrak Rinjani. Ya Tuhan apalagi ulah yang akan Viola lakukan pada Rinjani, memang sudah tidak waras.

Brukk..!!!

Namun tiba tiba tepat sekali di sana ada seseorang yang hendak masuk ke kelasnya dengan spontan menangkap Rinjani yang hendak terjatuh.

Oh shit! Namun mereka malah saling bertatapan dengan kedua jantung insan itu yang tiba tiba berdegup kencang.

"Whattt..!!" Viola tercengang melihat kejadian yang tak terduga ini. Kali ini ulahnya gagal

Nesya melihat kejadian tersebut dengan sangat terkejut. Tak lama Ardhi membantu Rinjani untuk berdiri, mereka berdua juga kaget dengan hal itu.

"Makasih" Rinjani menatap wajah itu dan menurunkan kepalanya, bahwa ia merasa sangat malu.

Ardhi menatap Rinjani dengan wajah yang sangat datar dan betul betul dingin, ia tak memperdulikan bahwa ia barusan berpelukan tak langsung dengan Rinjani, tanpa mengatakan apa apa lagi, Ardhi langsung saja masuk ke kelasnya.

"Rinjani lo gapapa kan" Tanya Nesya menarik lengan Rinjani.

"Gapapa kok" Rinjani menggeleng kepalanya.

RINJANI [ TAMAT✔ ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang