PART - 04

904 79 3
                                    

"Awal Pertemuan Tak Sengaja, Awal Cerita Dari Kehidupannya"

•••

Keringat bercucuran di lehernya, nafas yang cepat berhembus berulang kali. Rinjani setengah lari dengan melihat jam tangannya yang sudah menunjukkan pukul 06.45. Terlambatnya ia untuk sampai ke sekolah, namun memang nyatanya gerbang sekolah yang sudah tertutup.

"Pakk! pakk! saya mohon buka gerbangnya dongg pakk" Teriak Rinjani pada salah seorang penjaga sekolah.

"Ya ampun, ini sudah jam berapa, kamu terlambat" Ucap penjaga sekolah.

"Tolong saya dong pak, tolong buka ya pak gerbangnya, cuman telat beberapa menit doang kok pak, yah yah? Ayo dong pak"
Ucapnya sembari kedua telapak tangannya seperti gerakan memohon.

"Tidak bisa! Ini sudah jam bel masuk! Kamu tidak bisa masuk! Sudah sanaa! "

"Ya ampun pak"

Rinjani terlihat pasrah

"Aduhh gimana yaaa" Rinjani sambil mondar mandir depan gerbang tengah memikirkan bagaimana ia bisa masuk melewati gerbang tersebut.

Dalam sekejap, ia terkejut melihat seorang lelaki memakai jaket jeansnya dengan motornya yang terhenti dan menghampiri gerbang sekolah, iyaa dia adalah cowok tertampan di sekolah ini, siapa lagi kalo bukan Ardhi Seandra.

Ardhi turun dari motornya, spontan menghampiri gerbang sekolah yang memang sedari tadi sudah tertutup.

"Pakk!! Buka dong pakk, saya mau masukk" Teriak Ardhi yang menghentak hentakan gerbang tersebut.

"Eh ehh kamu lagi kesiangan, ini sudah jam 7 lebih, dan kamu baru datang?kenapa kamu terlambat?" Tanya penjaga sekolah.

"Ya maaf pak, tadi ada keperluan sebentar pak, makanya saya telat, pakk buka dong pakkk!" Alasan Ardhi.

"Maaf maaf, sama aja kamu sama dia, pacarmu ya? kalian janjian kan buat sama sama terlambat?" Ucap penjaga sekolah.

"Pacar? " Ardhi mengernyitkan dahinya.

Ardhi melirik ke belakang bahwa ia tak sadar ada Rinjani, ia menghampiri Rinjani yang tengah menatapnya.

"Apa lo liatin gue?" Ucap Ardhi.

Galak amat si!

Rinjani menggelengkan kepalanya, dan mencoba untuk angkat bicara

"Emm, kakak kesiangan juga?" Tanya Rinjani

"Pake nanya lagi, lo ga liat apa?lo juga kesiangan! " ketus Ardhi kesal.

Namun Rinjani hanya tertunduk diam, nampaknya Ardhi teringat sesuatu. Ia mengambil kunci motor, dan saat hendak pergi, ia tiba tiba menawarkan sesuatu pada perempuan yang sedari tadi juga kebingungan buat bisa masuk ke sekolah.

"Lo mau ikut gue gak?"

"Hah?apa kak?" Wajah Rinjani yang lugu.

"Lo mau ikut gue kagaa?"

"Kemana kak?"

Ardhi dan Rinjani sedang berada tepat di belakang dinding pagar sekolah, mungkin yang Ardhi fikirkan hanya ini satu satunya jalan buat masuk ke sekolah.

RINJANI [ TAMAT✔ ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang