PART - 37

244 21 1
                                    

"BANGKE! BANGUNN LOO! "

"ARDHI! BANGUN BANGSAT! KEBO LU KALO UDAH TIDUR! "

Arghh!! Gue enak molor, ganggu aja tuh singa!

"Iya gue bangunn! Berisik lo"

"Cepetan mandi, turun ke bawah!"

"Ada apaan sih?"

"Udah jangan banyak bacot, buruan!"

"Yaelah, iya iyaaa!!"

Ardhi segera beranjak dari tempat tidur kesayangannya, ia pergi mandi, dan ia pun turun ke bawah. Matanya menangkap sosok wanita cantik memakai dress ungu yang duduk di samping papahnya. Ia pun duduk di samping Andi.

"Ardhi, kenalkan ini anaknya Bu Savira" Ucap papahnya.

Dia mengulurkan tangannya ke gue, yaudah gue jabat tangan sama dia.

"Gue Mytha"

Seorang perempuan yang gak jauh beda dari umur gue, sekitaran 21 tahunan, katanya dia anaknya calon istri bokap gue.

"Ardhi" Ucap gue datar.

"Ardhi dia adalah Mytha, dia sekarang lagi kuliah di Eropa, dikarenakan ada tugas ke Jakarta, maka nya dia kesempetan buat mampir ke rumah kita"

Gue diem aja tanpa respon apapun.

"Papah harap, kamu bisa ngobrol ngobrol dengan Mytha, bagaimana perkuliahan di sana, bagaimana Mytha? Apa kamu tidak keberatan?"

"Hehe iya om, boleh aja"

"Tuh Ardhi, lumayan loh, jadi bisa kuliah bareng disana sama Mytha, ini peluang sekali buat kamu Ardhi"

"Pahhh.."

"Kenapa lagi lo? Mau nolak lagi?" Ucap kakaknya nimbrung.

"Ardhi, besok papah akan daftarkan kamu kuliah di Eropa"

"Tapi pah..."

"Terima kasih ya Mytha"

"Sama sama om"

•••

Esok harinya, gadis cantik bernama Rinjani itu berjalan anggun di koridor sekolah, nampak berbeda dari sebelumnya, tidak ada ketiga dewa tampan yang menyapanya, tidak ada dewa es yang bertemu dan membuatnya tersenyum. Tak lupa, dewi iblis yang sudah tidak pernah mencari masalah lagi dengannya, ya mungkin dikarenakan Ardhi sudah lulus dan dilupakannya. Desas desus mengatakan bahwa Viola berpacaran dengan salah seorang siswa di sekolah ini. Ya syukur deh, biar bisa jagain setiap perlakuan dia.

Rinjani bernafas dalam, ketika kakinya mulai memasuki kelasnya yang cukup ramai. Nesya menatap kehadiran Rinjani dengan wajahnya yang masih terlihat lesu beberapa minggu ini.

"Rinn, gue mau ngomong sama lo"

"Ngomong apaan?"

"Ini tentang Ardhi"

Jantung gadis itu seketika berdegup kencang setiap mendengar sosok pemilik nama itu. Kali ini, sepertinya ia akan mendengarkan pembicaraan serius mengenai Ardhi dengan Nesya.

Setelah bel istirahat sudah tiba, Nesya berjanji akan membicarakan hal ini pada Rinjani. Cewek itu tak sabar, apa yang akan dikatakan oleh Nesya?

"Rinn, lo masih marah sama Ardhi? "

"Engga"

"Terus kenapa? Sampe Reynand nanya ke gue, kalo Ardhi keliatan badmood terus. Rinn, lo belum tau juga kan yang sebenernya terjadi sama Ardhi? Lo tau sendiri kan dia dipaksa kuliah terus ke Eropa, dan keluarga dia gak seharmonis dulu Rin, lo harus bisa mahamin keadaan dia, walaupun dia emang beneran salah, apa salahnya lo perbaiki dengan cara nasehatin tuh si Ardhi, udah kan kelar?"

RINJANI [ TAMAT✔ ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang