09 - Warning Zone

135 57 10
                                    

Maaf. Untuk apa aku meminta maaf? Ah, sekali lagi maaf. Aku juga tidak tahu.

SELANG DUA hari, Chanyeol dan Sehun menghabiskan waktu bersama di sebuah tempat makan jalanan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

SELANG DUA hari, Chanyeol dan Sehun menghabiskan waktu bersama di sebuah tempat makan jalanan. Agak terpencil dari hiruk pikuk kota yang menyebalkan. Sederhananya seperti itu kan? Sudah menjadi hal biasa jika orang terkenal memilih tempat yang jauh dari sasaran kamera. Sekalipun ketahuan, setidaknya bukan di tempat khalayak ramai.

Tidak ada alasan khusus mengapa Chanyeol memilih Sehun sebagai temannya berbicara. Bukan resepsi jika hanya Sehun seorang yang membelanya, tetapi mungkin Chanyeol tidak punya pilihan lain untuk mengutarakan isi hati. Sehun itu sudah seperti tempat pembuangan sampah hati yang gundah gelana.

"Sumpah, aku tidak bermaksud begitu! Aku juga tidak ingin membenci mereka. Aduh, aku kenapa sih?" Chanyeol mengumpat kesal, dilemparkannya kaleng soda yang sudah habis terminum ke keranjang sampah di dekat tempat duduk mereka.

Sehun yang duduk di depannya berusaha memahami kondisinya. "Meski begitu Hyung tidak boleh membiarkan hal ini begitu saja. Cepat jelaskan, dan minta maaf secara tulus. Bukannya aku memihak Suho Hyung, tapi kelihatannya ia sudah menjelma menjadi manusia setengah gila. Suho Hyung ... tidak ingin kita berpencar belah seperti ini."

"Iya, aku tahu. Tapi aku juga marah tanpa tahu mengapa!" Chanyeol kembali membuka kaleng soda baru. Sudah seperti kebiasaan untuk melampiaskan kekesalannya itu pada sensasi soda yang menyegarkan.

Padahal ini masih pagi, tidak seharusnya Chanyeol meminum soda. Itu tidak baik untuk kesehatan dan sangat tidak dianjurkan. Dalam ilmu kedokteran, manusia membutuhkan air putih yang kaya akan manfaat demi kesehatan tubuh. Terlebih jika diminum pada pagi hari. Namun jika sedang tersulut emosi, terkadang manusia selalu melanggar beberapa hal. Tak berhenti sampai di sana, pria bertubuh jangkung itu kembali meneguk minuman berkaleng untuk kali ketiga, keempat, dan pada kaleng kelima, Sehun tidak tahan lagi. "Hyung berhentilah minum soda," omelnya.

"Masih beruntung aku minum soda, bagaimana jika bir?" kilah Chanyeol, tak mau kalah.

"Merusak diri sendiri itu tidak baik."

"Siapa yang sedang merusak? Aku suka soda."

"Bukan itu maksudku! Tapi─ah, terserahlah." Sehun memalingkan wajahnya, merasa kesal setengah mati. Tahu begini, seharusnya ia menyeret Chanyeol ke tempat makan khusus untuk sarapan seperti kedai roti bakar atau salad. Dalam kondisi seperti ini, Sehun mana mungkin menyalahkannya.

"Maaf. Aku menjengkelkan ya," gumam Chanyeol, terdengar merasa bersalah.

"Ewh, memuakkan. Lama-lama aku ramal dirimu akan koma. Hyung tak perlu minta maaf untuk kesalahan yang bisa diperbaiki." Sehun bergurau, ia tidak serius mengatakannya.

Resolve the DayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang