01 - Role to Get Start

502 113 26
                                    

Ada sesuatu di dunia ini yang harus kita sembunyikan kebenarannya. Kalau salah langkah, kau bisa tamat.

 Kalau salah langkah, kau bisa tamat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Januari 2018, musim dingin di Seoul.

SALJU MASIH menampakkan dirinya dan belum sepenuhnya mencair. Anak-anak terlihat bermain bola salju di lapangan sekolah dan perkarangan rumah. Laki-laki berusia sibuk membereskan salju yang menumpuk di atap dan sekitar jalanan. Para perempuan selalu menyiapkan air hangat untuk mandi dan makanan sehat untuk disantap bersama. Kesimpulannya musim dingin itu merekatkan hubungan keluarga kendati menyiksa badan dengan membuatnya menggigil pilu.

Masih sekitar dua bulan lagi untuk menyambut musim semi tiba. Di mana-mana juga yang namanya musim dingin pasti dinginnya menusuk tulang, suhunya bisa sampai minus derajat. Apa yang akan kau lakukan? Bermanja-manja bersama istri dan anak-anakmu? Menghadiahi seseorang yang kau cintai? Atau bersenang-senang dalam kesendirianmu di rumah-lebih tepatnya di tempat yang sangat privasi?

Semua itu tidak ada di dalam otaknya.

Lapangan basket outdoor di dekat pusat kota Seoul terlihat cukup sepi. Lapangannya licin dan di sisi lapangan tertimbun salju tebal. Mungkin saking dinginnya atau takut salju kembali turun, tidak ada yang bersedia membereskannya dan membiarkan saljunya mencair sendiri. Namun, orang itu tidak peduli. Sebab yang dipikirkannya saat ini adalah ingin bermain basket sebentar bersama hawa dingin. Mengalihkan perhatiannya.

Tangannya sudah menggenggam kuat bola basket dan mulai memainkannya: mengiring, melempar, menembak. Ia hanya mengenakan jaket tebal sebagai penghangat tubuhnya. Semua orang berani bertaruh, jaket tebal yang ia kenakan tidak akan cukup untuk menghangatkan tubuhnya. Lantas, kenapa orang itu begitu bodohnya ada di sini? Bermain basket bisa dilakukan di ruangan yang tertutup atau setidaknya tunggu sampai cuacanya membaik. Meski sedang mendapat jatah libur dua hari, jika cuacanya sedang dingin begini lebih baik habiskan waktu liburan di rumah saja. Sekalian melepas kepenatan yang ia rasakan selama bekerja.

Lelaki itu, Xiumin, dari raut wajahnya tampak jelas jika ia sedang memikirkan sesuatu walau fokusnya teralihkan pada bola basket. Ia berusaha menembak dari jarak jauh, begitu terlempas, lemparannya meleset bertepatan dengan suara yang berkumandang memanggilnya.

"Xiumin Hyung!"

Ah, suara ini.

"Apa aku terlambat?" tanya suara itu lagi.

Xiumin berinisiatif mengejar bolanya, tapi bola itu sudah ditangkap duluan oleh orang lain. "Yang benar saja ...." Xiumin menggantung ucapannya sembari menyelidiki sosok lawan bicaranya dari ujung kepala hingga ujung kaki. "Kau mau cosplay suku? Pakaian bodoh itu membuatmu terlihat seperti orang eskimo."

"Hehehe."

"Jangan tertawa, Sehun," sinisnya. "Kau semakin menyerupai orang tolol sungguhan."

Baiklah, kata-kata kasar antar teman sudah biasa bukan? Justru di balik kata tersebut itulah, ikatan pertemanan menjadi sangat erat. Memang mengherankan sih, manusia zaman sekarang. Alih-alih sebagian besar stres level akut, mereka juga menemukan cara-cara baru untuk menjadi sedikit lebih ... bahagia? Walaupun sinting.

Resolve the DayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang