Epilogue: Sing For You

146 28 12
                                    

8 April 2022,Musim Semi di Seoul

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

8 April 2022,
Musim Semi di Seoul

HARI INI adalah tahun kesepuluh.

Kafe Kamong Espresso tak sepenuhnya sesak, namun tak begitu kosong melompong juga. Kursi-kursi yang disediakan terisi. Meja-meja untuk makan apalagi. Tetapi masih ada tempat tersedia untuk mereka yang ingin hadir berkunjung atau sedang dalam perjalanan kemari. Dekorasi dalam kafe tersebut sedikit dipermak; memakai nuansa biru dongker dan pada atap-atap dinding diberi hiasan lampu yang menyala. Menjadikannya tampak seperti malam bertabur bintang. Gelap dan indah pada saat yang bersamaan.

Panggung yang ditata tidak begitu besar, seperti acara ulang tahun anak kecil. Tersimpan satu piano putih yang sepertinya dirancang spesial, ada balkon kecil di bagian atasnya, kursi tinggi untuk duduk para penyanyi, lampu kecil yang nantinya menyorot mereka, dan kelengkapan pengeras suara serta musik. Jarak antara kursi penonton dan panggung pun tak terlalu jauh; nanti mereka bisa memandang dan mendengarkan dari dekat.

Acara pada undangan dimulai pukul sepuluh pagi. Sekarang sudah lewat limabelas menit dari yang dijadwalkan, namun tak ada satu pun di antara pengunjung yang memprotes. Mereka bahkan rela memberikan waktunya lebih lama lagi. Mereka telah menanti selama empat tahun sampai hari ini tiba. Selepas insiden yang menuai kesedihan mendalam, sudah saatnya untuk bangkit dan menerima. Maka hari inilah mereka akan berbahagia ataupun mengenang bersama.

"Ah ... itu dia. Kai Oppa!" seru salah satu pengunjung, menunjuk Kai yang masuk dari arah pintu utama─bukan dari balik panggung. Mereka bertepuk tangan atas kedatangannya.

Sosok tersebut tersenyum dan rupanya sudah menggenggam mikrofon. Ia berdiri di tengah-tengah pengunjung, lantas menyapa, "Bagaimana kabar kalian? Setelah empat tahun lamanya, kuharap kalian tidak melupakan kami. Maaf atas keterlambatan acara, kalau boleh jujur ini bukan salahku yang datang terlambat haha. Aku sudah disuruh untuk membuka acara dan masuk dari luar, bukan dari dalam. Anti-mainstream, tidak?"

Pengunjung tampak tertawa kecil dan menikmati pembukaan yang dibawakan Kai. Sudah lama sekali rasanya, antara idola dan penggemar tidak berbagi keceriaan seperti ini.

"Selamat datang di acara ini, ulang tahun kebersamaan kami yang kesepuluh. Terima kasih sudah meluangkan waktu kalian. Kami sangat menghargai itu." Kai membungkukkan badan. "Mohon kerja samanya."

Denting piano pun perlahan merasuki indera pendengaran. Mengalun dengan irama yang menenangkan dan lembut. Kini atensi seluruh pengunjung beralih pada panggung utama. Baekhyun yang berbalut jas putih sedang memainkan piano tersebut. Tampaknya para pengunjung tidak menyadari kehadirannya yang diam-diam duduk di kursi piano sebab teralihkan oleh Kai. Kendati hidup di ambang kebisuan, Baekhyun masih bisa menggunakan telinga dan tangannya untuk tetap bermusik.

"I'm searching for the one I can’t see anymore
I'm listening for the one I can’t hear anymore."

Itu suara DO; seperti pada umumnya, belum mengumandangkan nada tinggi sebab masih berada di awal lagu. Ia berdiri di dekat Baekhyun sembari memasang tampang sendu. Seusai ia menyanyikan bagiannya, tak lama muncul Chen.

Resolve the DayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang