04 - Little Things of Tired

206 88 8
                                    

SEKITAR PUKUL enam sore ketika sosok berusia 27 tahun itu memberanikan diri menyapa dunia luar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

SEKITAR PUKUL enam sore ketika sosok berusia 27 tahun itu memberanikan diri menyapa dunia luar. Langit tampak mendung dan berkelap-kelip akibat rasio bintang tertutup sedikit awan. Pemandangan yang cukup menghibur; karena kau akan sadar jika yang bersinar terkadang bisa pudar.

Butuh beberapa menit saja agar Xiumin dapat menyesuaikan diri. Yea, memang selama itu ia tidak berbaur bersama lautan jiwa butala. Bermodal pakaian seadanya─hei kapan terakhir kali ia mengganti bajunya?─Xiumin melangkah tanpa peduli jepretan kamera mengambil fotonya atau tidak. Ah well, Xiumin jamin tidak akan ada yang melakukannya sebab menyadari keberadaannya pun tidak.

Ia hanyalah jelmaan manusia terlupakan yang terlukis di imajiner penggemar. Ini sudah hampir sebulan semenjak Xiumin tidak muncul di depan monitor masyarakat. Sekarang, bukankah sosoknya tidak penting lagi? Seharusnya sih begitu.

Hiruk pikuk kota seakan tak ada habisnya, semakin membentang tak menentu sepanjang malam. Inilah kehidupan; manusia yang kelaparan; yang mencari cara untuk bertahan hidup ataupun mendapatkan keinginannya entah hanya ingin bersenang-senang dan membuang waktu.

Tapi, menurut lanskap netranya, ini sih kelewatan. Gardu yang berderek bersama kilatan lampu berwarna-warni meriah seharusnya menjalani tugasnya untuk memenuhi kebutuhan manusia kelaparan dan lalu mendapat upah dari hasil kerja kerasnya. Bukannya malah menciptakan garis kebohongan dan kecurangan, apalagi penipuan dan mengambil keuntungan lebih banyak. Keuntungannya pun ada dalam versi untuk memuaskan gairah seksualitas.

Seperti gardu penjual wine dan minuman keras lainnya yang berjarak dua belokan dari tempat Xiumin berdiri. Tempatnya sedikit di ujung, sehingga menjadikannya gelap. Namun ramai pengunjung karena para pemilik bar selalu membeli secara murah di sana.

Salah satunya ada yang mengelabui para gadis muda berisi; gardu ini lebih baik dari bar jadi kau bisa minum kapan saja. Berawal dari basa-basi busuk, menjadi teman minum yang mengisi gelas sang gadis lebih banyak wine dan diam-diam memasukkan sedikit obat perangsang. Lantas ketika sudah cukup mabuk dan obatnya bereaksi, sang gadis akan digiring ke belakang─yang sebenarnya menyatu dengan rumah. Tempat strategis untuk para burung berkicau lapar. Dan, kita sudah tahu bagaimana selanjutnya.

Atau gardu penjual buah-buahan yang melakukan kecurangan dalam menimbang dan menyemprotkan pengawet. Gardu penjual permen yang memakai pewarna berbahaya dan manisan tak layak, membahayakan nyawa pembeli anak-anak. Dan tentu, tidak semua gardu seperti itu; selalu ada yang benar-benar membuka gardu untuk mencari uang demi kebutuhan. Tapi, putih tertutup hitam. Kejahatan sudah melandasi iman dan takwa manusia.

Benar, Xiumin mengetahuinya. Segala bentuk hitam yang tercipta entah mengapa selalu terekam jelas di netranya. Kalau begitu, kenapa tidak ia laporkan saja dan menghapus jejak-jejak hitam itu?

Resolve the DayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang