06 - Obsession

200 74 4
                                    

ANDAIKAN XIUMIN tidak merahasiakan perihal tak mengenakkan yang memberatkan hatinya─yang bahkan orang lain tidak mengerti (termasuk Suho dan kawan-kawan sendiri)─hanya dengan mendengarkan keluh kesahnya apa itu akan membuat Xiumin ke luar dari rel...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

ANDAIKAN XIUMIN tidak merahasiakan perihal tak mengenakkan yang memberatkan hatinya─yang bahkan orang lain tidak mengerti (termasuk Suho dan kawan-kawan sendiri)─hanya dengan mendengarkan keluh kesahnya apa itu akan membuat Xiumin ke luar dari relung kegelapan? Menariknya kembali pada sesuatu yang lebih berarti? Menghadirkan sosok Xiumin seperti dulu?

Seandainya saja memang begitu, persoalan internal grup tidak akan begini jadinya. Nama EXO lebih bersinar, lantas mereka akan lebih mengeratkan hubungan kekeluargaan mereka. Bukankah itu hal bagus? Bukankah itu yang diinginkan semua orang? Bukankah ... seharusnya begitu?

Dan astaga, Suho justru tidak bisa memikirkan solusinya. Ia merinding, sempat terlintas di benaknya untuk mundur dan menyerahkan segalanya pada Lay. Namun, mana mungkin. Xiumin adalah temannya, masih di dalam ikatan pertemanan yang erat. Walau di satu sisi sedikit memberatkan persoalannya, tetap saja. Suho tidak akan menyerah sampai Xiumin kembali dan membiarkan sohibnya berjalan sendiri.

Akan tetapi, mengurus segala sesuatu agar semuanya baik-baik saja sampai waktunya tiba itu berat. Apa lagi kalau bukan percekcokan antar member belum selesai dan stamina mereka berkurang. Kali ini seperti membawa pasukan tentara dari camp pelatihan ke medan perang, namun kemenangan tidak berada di pihakmu. Padahal sewaktu di camp pelatihan, para tentara sudah dilatih secara kompeten untuk menaklukkan musuh. Sama saja seperti membuang-buang waktumu tanpa menciptakan keajaiban atau perubahan, bahasa kasarnya.

"Sebenarnya," ujar DO pelan, "Xiumin Hyung kenapa? Aku tahu Lay Hyung sudah mengatakan hal tersebut, tapi serius. Aku tidak mengerti."

Ah, benar. Sosok seorang Xiumin itu kenapa?

Pertanyaan kecil itu cukup menghantui semua orang; sangat sederhana, namun sekalipun jawabannya ada di depan mata, saraf otak tidak menerimanya. Sejak awal, menginjakkan kaki pada sesuatu yang abnormal itu salah. Tapi sekali lagi, ini semua demi menjaga ikatan pertemanan.

Lay memijat pelipisnya sebelum menjawab. "Aku ... tidak bisa menjelaskannya sekarang."

"Kau mengetahui semuanya tentang Xiumin Hyung?" Itu pertanyaan Kai, nadanya naik satu oktaf. "Dan kau ... tetap menyembunyikannya dari kami?"

Ah, ya ampun! Rasanya Lay sungguh tidak tega melihat teman-temannya seperti anak ayam yang mencari induknya. Tidak paham apa pun, tetapi alam bawah sadar menyuruh bertahan hidup. Ia sama sekali tidak punya niat buruk, Lay hanya ingin segala sesuatunya tidak bertambah kacau. Namun ...

... bukan begitu ....

"Percayalah pada teman kita sendiri," tegas Suho. "Kita semua, bersama-sama, akan melewati ini semua. Sepelik apa pun keadaannya, aku yakin kita bisa."

Resolve the DayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang