10

45 6 0
                                    


(Beijing)

Namjoon tengah makan siang bersama kedua orangtuanya di salah satu restoran dekat perusahaan.
Makan siang bersama seperti ini sangat jarang ia dapatkan, karna kesibukan orangtuanya. Biasanya ini tak memakan waktu lama, kali ini berbeda.

"Joon... Gimana keadaan adik-adikmu?? Semuanya baik aja kan??" Tanya sang papa, Sehun.

Namjoon menarik senyum simpulnya, "Jin sebentar lagi akan menyelesaikan kuliahnya pa, dan Namjoon sekarang sedang mencarikan posisi yang pas untuknya bisa belajar di Indonesia nanti"

"Em em em, jangan nak,
Mama lebih suka jika Jin berada disini bersama mama." Kata Yuna menyuarakan pendapatnya mengenai anak bungsunya yang akan mulai praktek di dunia bisnis.

Ibu 4 anak ini menghentikan aktifitas makannya sebentar untuk mengatur semuanya. Ia sudah berdiskusi dengan suaminya akan hal ini lama sekali, tapi selalu tak ada waktu, baru sekarang Yuna bisa mengungkap semua rencananya itu dengan suaminya.

"Haa?? Sama mama??”

"Iya sayang. Mama akan mengurus kantor China sekarang, bersama Jinnie tentunya, iya kan pa??" Kata Yuna tersenyum ke Sehun yang menekuk kedua tangannya ke atas meja.

Namjoon berusaha mencerna perkataan ibunya sebentar. Ia menggaruk tengkuknya yang tak gatal.

"Lalu namjoon??”

Giliran Sehun yang menjawab dengan aura wibawanya. "Papa pikir kamu bisa stay di Indonesia nak"

"Loh kok gitu pa??"

"Memangnya kenapa??" Tanya Sehun memegang pisau makannya dan mengiris makanannya lagi.

"Kamu ngga mau?? Mau nolak papa yaa??"

"Bukan gitu kok pa," kata Namjoon meneruskan makannya lagi. Laki-laki itu merasa jika masalah besar akan datang sebentar lagi.

"Namjoon kan udah lama ngurus kantor China pa, dan lagi kinerja Namjoon penting buat karyawan di sini pa.
Pengaruh Namjoon besar loh pa" Sambungnya dengan mengakhiri makan siangnya.

"Justru itu sayang, mama dan percayakan kantor Indonesia ke kamu karna kinerja kamu yang bagus. Itu bisa bikin perusahaan di Indonesia berkembang baik. Kantor Indonesia juga baru saja pengesahan bukan???

Mama fikir itu bagus kok untuk kamu." Ucap Yuna menggenggam jemari Namjoon dengan mengulas senyuman hangat kepada anak sulungnya itu.

"I-iya ma"

"Jadi deal ya namjoon, sekarang pegang hendel di Indonesia??" Tanya Sehun sekali lagi. Ia ingin anaknya kompeten terhadap bisnis keluarga seperti dirinya.

"Oke deh pa, namjoon nurut papa sama mama:)" dalam hati namjoon hanya bisa mengeluh.

Jangan salah sangka, namjoon sangat kompeten dalam mengurus perusahaan China, beberapa investor asing telah banyak menanamkan sahamnya kesini. Keuntungannya juga meningkat pesat, apalagi daya tarik di pasaran juga meningkat, membuat perusahaan yang berjalan di bidang properti ini sangat maju, dan ini semua karna kecerdikan Namjoon.

"Kamu tenang aja, mama akan bantu kamu buat urus semuanya nak, mama akan sering ke Indonesia juga karna mama punya rencana bangun butik disana, " kata Yuna memajukan bangkunya dan ia menghadapkan badannya ke namjoon agar lebih nyaman.

"Sedang progres sih, jadi sambil nunggu, mama bisa ajarin seokjin dan mengunjungimu di Indonesia."

Namjoon menjawabnya dengan anggukan mengerti. Ia tak bisa menolak jika orangtuanya sudah memberikan perintah. Ia memikirkan apa jadinya nanti kalau orangtuanya tau bahwa dia dan Jungkook sedang perang dingin. Pikirannya kalut, dadanya sesak dan ia gelisah.

TWIN TROUBLEMAKER [ COMPLETE ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang