14

27 5 0
                                    


Sehun memasuki rumahnya dengan tergesa. Setelah bertemu dengan Jungkook, hawa rumahnya mendadak berubah menjadi canggung.

Heol, istrinya menangis, sedangkan Namjoon terlihat frustasi sambil menjambak rambutnya dengan kedua tangannya.

"Maa..!!" Sehun sedikit berlari menuju kepada Irene yang masih menangis. "Ada apa ini??" Tanya Sehun memeluk Irene dan melihat Namjoon.

"KETERLALUAN KAMU NAMJOON!!" Tangis Irene makin deras, Sehun langsung mendudukan istrinya.

"Maafin Namjoon maa"

Sehun makin bingung dengan situasi sekarang.

"Maa, tenang dulu, duh gusti, papa bingung ini lho"

"Jungkook nangis, mama nangis, nam-" ucapan sehun berhenti karna irene menyela. "JUNGKOOK PERGI DARI RUMAH PAHH!! DAN INI SEMUA GARA2 NAMJOON NGGA BECUS JAGAIN ADIKNYA!!"

Sehun terdiam. Pernyataan istrinya membuatnya tersentak. Sudah berapa tahun ia tak pulang, hingga melewatkan kejadian ini?? Apa pekerjaannya selama ini membuatnya lupa kewajibannya sebagai kepala keluarga???

"Apa??
Kenapa bisa begini mama?" Rahang sehun mengeras. Emosinya sedikit naik. "NAMJOON!! JELASKAN KEPADA PAPA!!" Suara sehun menyeruak ke seluruh rumah.

Oke gaes, ini serius.

Namjoon akhirnya menjelaskan dengan masih terisak pelan, kejadian waktu itu antara dy dengan Jungkook.
Namjoon tau dia sudah salah besar. Ia tak seharusnya berkata begitu kepada sang adik.

Setelah mendengarnya, reaksi Sehun hanya diam dengan tatapan sedikit sayu lalu menundukkan kepalanya. Nafas pelan keluar melalui mulutnya.

"Namjoon kelepasan pah, namjoon ga ada maksut buat ngusir jungkook dr rumah ini. Namjoon cuma capek aja, namjoon juga kasian liat jeka kayak gitu. Jeka sangat cerdas pa, ia menjadi unggulan di sekolah, dia-"

"Cukup..
Papa paham semuanya, papa akan mengurus masalah ini." Kata sehun memeluk namjoon sambil menenangankannya.

Irene tak percaya dengan perkataan sehun. Bagaimana bisa suaminya ini malah memeluk anaknya yang sudah jelas membuat adiknya pergi dr rumah.

"PAH..!! KENAPA PAPA KAYAK GINI!!
PAPA HARUS MARAHIN NAMJOON DONG!! BERI DIA PELAJARAN!!"

Sehun melirik irene dengan tajam. "Mama harusnya tidak seperti ini.
Ini semua bukan murni kesalahan Namjoon, tapi kesalahan kita berdua." Ucap sehun dengan dingin. Setelah itu namjoon mendudukan dirinya di kursi belakangnya sambil mengusap airmatanya.

Sehun berjalan menuju irene dan mengajaknya duduk untuk membahas masalah ini. Mencoba mengontrol emosi, sehun memejamkan matanya dan mengatur nafasnya. "Ini semua kesalahan kita berdua.. kita yang ninggalin mereka dari kecil demi bisnis yang berarti.
Papa sudah salah besar mah, papa menanggung dosa." Pelan tapi pasti sehun menjelaskan kepada sang istri.
Irene hanya diam sambil memandang lurus ke arah Namjoon.

"Namjoon, Jin, Jungkook, Unha, mereka butuh peran dan dukungan dari kita mah, tolong mama pahami perkataan papa, kita salah besar mah.
Kita nggak bisa begini terus kan??

Namjoon, papa sama mama minta maaf. Kita berdua sudah sangat salah dalam membesarkan kamu.." airmata Sehun lolos dari sarangnya. Ayah empat anak itu mulai menangis tersedu2. "Papa sudah memaksakan kehendak papa, dan membuatmu menuruti semuanya"

Namjoon segera memeluk papa dan mamanya lalu menangis keras dalam pelukan mereka.

Fyi, namjoon sebenarnya sudah sangat merindukan suasana seperti ini. Hari ini sepertinya adalah hari spesial untuk sang kakak tertua. Karna seluruh doanya di kabulkan oleh Tuhan.
Namjoon berharap papa dan mamanya akan sadar dan ia ingin segera berkumpul dengan adik2nya.

Namjoon berharap papa dan mamanya akan sadar dan ia ingin segera berkumpul dengan adik2nya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Paaa.. p-papaaa.."

"Oh ya Tuhan. Mengapa aku seperti ini??" Irene memeluk anaknya erat dengan Sehun. "Mama meminta maaf darimu nak, perkataan mama sangat menyakitimu." Tangan Irene terulur mengusap air bening di pipi namjoon.

"Joon maafin mama dan papa."

Sehun melepas pelukan itu perlahan, dan mulai menjernihkan fikirannya. "Jungkook harus pulang, bersama dengan Unha ma."

"Apaa?? Papah ini bagaimana sih?
Kenapa menyinggung soal Unha?" Tanya Irene menatap Sehun.

"Mah, Jungkook kayak gini juga karna pisah dari unha" jawab Namjoon dan di angguki oleh Sehun.

"Mama lupa???? Mereka kembar ma, Jungkook dan Unha 1 jiwa, mereka takkan bisa di pisahkan dakam waktu lama, ingat bagaimana sakitnya Jungkook saat Unha di opname dulu??" Irene terdiam mencermati ucapan suaminya yang sangat benar.

"Sudah waktunya mereka kembali bersama, akan ku urus semuanya.
Namjoon, kau tau dimana adikmu tinggal?"

"Namjoon belum tau pah." Jawab Namjoon menggeleng pelan.

"Besok kamu cari tahu dimana adikmu tinggal, papa akan mengurus semuanya besok. Laporkan kepada papa hasilnya." Titah Sehun bersedekap dan menegakkan badannya.

"Baik pak."

"Sekarang kita istirahat, papa capek sekali. Papa butuh pijatan mama," Sehun merubah lagi sikapnya dari yang serius, menjadi manja di depan istrinya.

Ohh kemonn pak , anda sudah membuat saya dag dig dug, din sikiring bipik inik inikkin minji simi istri bipik :)

Namjoon tersenyum tipis melihat kelakuan ayahnya. Cepat sekali berubah, Sehun orang yang tak bisa berlama2 dalam keadaan marah.
Irene terkekeh melihat suaminya ini.

"Tidurlah Joon, mama akan mengurus papamu ini." Ucapnya tertawa pelan.

"Iyaa ma, hehe.
Namjoon masuk duluan ya pa, ma.
Selamat malam"

"Malu depan anakmu Hun, dasar"

"Diamlah irene, aku sangat capek, pijati aku sekarang"










.

.






Annyeong
Im kambekkk
Jan lupa vomen zeyengggg

Gratis loo,💜💜

Btw terimakasih banyak buat yechinnoon karna sudah di bantu buat cover nyaa💜💜💕💕
Saranghae uri readers😘😘

TWIN TROUBLEMAKER [ COMPLETE ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang