36

19 4 2
                                    


.

"Bagaimana kabarmu??”

"Sangat baik. Aku merindukan kakak. Kakak kapan kesini?? Ngga kangen apa?!”

Sekarang Unha sedang berbicara dengan Seokjin lewat Vidcall.

"Hahaha. Kamu lucu sekali. Kakak gemas sendiri karna nggak bisa nyubit pipimu tau."

"Kakak loh!!!” Unha makin memajukan bibirnya. "Unha, ayo makan sayang." Ucap Yuna yang baru saja masuk ke kamar Unha.
"Oh, mama, bentar ma, ini lagi video call sama kak Seokjin. Mama mau ngomong dulu??” Tawar Unha memperlihatkan Seokjin ke mamanya. "Seokjin.?? Mama ingin bicara sebentar saja. Bagaimana kabarmu nak??” Tanya Yuna mengambil alih ponsel Unha. Sedangkan yang punya ponsel sedang merapikan ranjangnya.

"Aku baik ma. Papa tadi menelfon kalo lusa aku akan ke China. Tunggu Seokjin ya ma. Seokjin akan berkunjung kesana."

"Iya. Mama tunggu. Urusanmu sudah selesai??” Tanya Yuna menatap Seokjin teduh. Seokjin mengangguk mantap. "Sudah ma. Mama tak usah khawatir. Kakek dan nenek malah baru saja memarahiku mah." Seokjin mengadu kepada ibunya tentang tempi hari saat dia di marahi oleh Sarah dan juga suaminya perihal dia akan mencarikan seseorang untuk merawat mereka. "Hahaha. Mama sudah dengar berita itu. Astaga bagaimana kau berfikir begitu?? Papamu yang dulu ingin melakukan itu sangat di tentang oleh kakekmu. Dan sekarang malah kamu yang melakukannya?? Astaga, hahaha."

"Seokjin khawatir saja mah, apalagi setelah di China nanti Seokjin pasti akan sangat sibuk. Cucu mana yang tidak khawatir meninggalkan orang yang sudah merawat mereka??”

Lalu tiba² Unha muncul dan berdiri di belakang Yuna sambil berkata. "Kakek dan nenek itu memang kepala batu tau kak. Percuma saja kakak bayar orang kalo ujung²nya cuma di usir. Mereka itu kan masih sehat dan kuat, kakek bahkan masih mampu mengangkat 2 karung gandum." Celoteh Unha yang langsung di marahi Seokjin. "Setidaknya untuk berjaga² Unha. Kakak juga tau bagaimana mereka. Haishhh.. kakak tak tau lagi harus bagaimana. Yasudah ya mah, Unha, Seokjin tutup dulu. Teman Seokjin datang. Sampaikan salamku untuk semuanya yaa."

"Iya sayang. Kau yang sabar ya menghadapi kakek dan nenekmu." Jawab Yuna terkekeh sambil memberikan ponsel Unha kembali.

"Yoii kakak.
Byeee." Unha menyelesaikan acara video call nya dan keluar dari kamar bersama ibunya.

"Kakakmu itu sangat lucu Unha." Ucap Yuna melangkah menuju dapur. "Memang mah. Dia akan berbicara cepat jika aku menolak permintaannya atau melawan ucapannya. Tapi Unha sayang sekali dengan kak Seokjin. Oh ya, apa kak Namjoon sudah pulang mah??” Tanya Unha yang langsung melihat orang yang di tanyakannya sedang duduk bersiap untuk makan.

"Itu dia." Jawab Yuna mengambil duduk di samping Sunwoo dan mulai mengambilkan makanan untuk suaminya. "Tumben kau lama memanggil putrimu." Ucap Sunwoo. Yuna terkekeh. "Putra keduamu menelfon tadi. Astaga lucu sekali melihatnya mengadu kepadaku." Balas Yuna meletakkan piring berisi makanan itu di depan Sunwoo.

"Memangnya apa yang Seokjin adukan mah??" Tanya Namjoon mengambil lauk. "Adikmu bilang dia habis di marahi oleh nenek dan kakekmu. Hihi." Jawab Yuna yang sudah selesai melayani suaminya dan bersiap untuk makan.

"Loh, memangnya ada masalah apa??” Sunwoo ikut tertawa mendengarnya. "Jadi kak Seokjin itu mau nyewa orang buat jagain kakek dan nenek pah, tapi sama mereka malah di usir. Mereka bilang kalo masih sehat dan tak butuh perawat, astagaaa,, hahahaa.  Unha nggak bisa bayangin mukanya Seokjin menahan marah." Jelas Unha tertawa lalu minum air. "Lohh, hahahaa. Itu kan yang dulu pernah papa lakukan juga Unha. Memang benar ayah dan ibuku itu keras kepala sekali." Sunwoo terkikik mengingat kejadian yang sama dia lakukan dulu saat Jeon mengirimnya ke China.

"Untung saja aku tak tinggal disana. Haha, besok biar ku hubungi Seokjin untuk menanyakan kabarnya." Ujar Namjoon mulai menyuapkan sesendok nasi ke dalam mulutnya. "Ya dia fikir untuk berjaga² saja, malah berujung petaka. Haha, kasihannya anakku." Ucap Yuna membayangkan wajah Seokjin tadi.

.

"Ambil yang kamu mau." Ucap Sooho berbicara kepada Taehyung. "Ayah yakin?” Tanya Taehyung menyeringai.

"Tentu saja. Ayah tau kau sangat menggilai game bukan?? Ayah akan melihat², pergilah dengan kakakmu." Jawab Sooho memberikan kartu kreditnya. Suga paham dengan kondisi ini. Taehyung akan merampok habis uang korbannya. Dia tahu taktik ini saat jadi gengster dulu. Suga memilih diam dan tersenyum simpul seolah mendukung adiknya. 'Habiskan uang ayah. Itu takkan mengurangi nominalnya dengan ratusan peralatan gamermu sekalipun.' Setan dalam hati Suga berbicara. Setelah itu Suga memilih untuk mengikuti Taehyung.

"Kita tak perlu bersama mereka??” Tanya Jennie. "Tak perlu. Kita jalan² sendiri saja. Aku ingin memanjakanmu. Sudah lama sekali sejak kita terakhir jalan² bukan??” Ucap Sooho merangkul Jennie dan mengajak istrinya untuk berkeliling. "Hihi. Kau ingat? Baiklah jika itu maumu." Jennie terkekeh dan menuruti suaminya.

"Kau yakin bisa??” Tanya Suga. "Tentu saja. Loe lupa adik lu ini gimana??” Jawab Taehyung mantap sambil memainkan alisnya.

"Baiklah, lakukan semaumu, aku akan melihat saja. Setelah ini kita pergi ke coffe shop, belikan aku americano." Jawab Suga bersedekap. "Asiappp.. lets go to the party Taehyungggg." Seru Taehyung mulai memasukkan kebutuhan game nya ke dalam troli belanja. Suga hanya menggeleng pelan.

Taehyung hanya membeli xbox series X, 2 buah PS4 pro, beberapa seri game dan juga sudah memesan Emperor Workstation yang akan di kirim ke rumah. Totalnya jika di hitung 500juta lebih. Tak sebanding dengan nominal yang ada di sana. Setelah puas dan tersenyum kemenangan, Taehyung mengajak kakaknya membeli americano dan juga Thaitea untuknya.
Sebelumnya dia juga sudah mengirim pesan kepada ayahnya untuk memberitahu jika dia sudah selesai. Sohoo langsung menyuruh kakak beradik itu ke lantai 2 untuk makan malam bersama.

Tapi setelah itu, Taehyung akan berbelanja untuk mengisi amunisi cemilannya sebanyak mungkin.
.

Tbc

TWIN TROUBLEMAKER [ COMPLETE ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang