8

1.1K 102 2
                                    

Selamat membaca!!
Maafkan karena banyak typo  bertebaran. Semoga senang! supaya saya juga ikut senang 🖤
.
.
.
.
.
.
.
“Assalamualaikum” ucap Bunda dan teh Ody berbarengan ketika masuk ke rumah.
Terlihat Iqbaal sedang duduk di sofa sambil nonton TV

“Waalaikumsalam... dari mana si bun lama banget?” tanya Iqbaal dengan wajah kesal.

“loh tadi kan Bunda udah pamit sama kamu, bunda pergi belanja bulanan.” Jawab Bunda.

“Belanja apaan dari pagi sampe sore? Gak inget ada Ale di rumah belum di kasih makan?” sindir Iqbaal.

“Yaampun kamu belum makan le?” tanya Bunda. “Bukannya di kulkas ada makanan ya?”

“Lagian manja banget sih le udah gede juga, makan aja harus bunda yang layanin.” Ucap teh Ody.
Mendengar perkataan teh Ody Ale semakin kesal.

“Oh iya bunda hampir lupa tadi bunda take away sushi kesukaan kamu.” Ucap bunda sambil mengambil sushi di kantong belajaannya.

“Tuh kan bunda makan sushi gak ajak-ajak Ale.” Jawab Ale.

“Ya makanya ini bunda bawaain buat kamu le, udah ah jangan ngerengek mulu. Sushinya mau di makan gak nih? Kalau gak mau bunda kasih mang udin.” tanya Bunda.

“Hehe iya mau bun.” Jawab Ale
Bunda memberikan sushi itu kepada Ale lalu berjalan ke arah dapur untuk menyimpan belanjaannya.

Ale sibuk membuka makanan kesukaannya.
“Le, tahu gak tadi kita makan sama siapa?” tanya Teh Ody.

“Siapa?.” Tanya Ale cuek.

“Tebak dong!” pinta teh Ody.

“Males ah.” Jawab Ale yang masih sibuk makan sushi.

“Bener nih gak mau tahu?” tanya teh Ody menggoda.

“Yadua siapa? Tinggal kasih tahu aja ribet banget si?” ucap Ale kesal.

“Dih ngegas.” Ucap teh Ody sambil tertawa karena berhasil membuat Ale kesal.

“Tadi teteh sama Bunda makan sama Shasa sama mama Ida juga di restoran sushi kesukaan kamu.” Jawab teh Ody riang.

“Hah? Ko bisa? Kok Ale gak di ajak? Jahat banget sih!” ucap Ale sewot.

“Whahhaha biasa aja kali. Itu makanan ditelen dulu, keselek tahu rasa!” perintah teh Ody.
Ale pergi meninggalkan teh Ody dan mencari Bunda untuk mengkonfirmasi ucapan teh Ody.

“Bun.. bunda..” panggil Ale.

“Kenapa lagi le?” tanya bunda.

“Tadi bunda makan bereng Shasa sama mama Ida juga?” tanya Ale.

“Iya, tadi gak sengaja ketemu pas belanja.” jawab Bunda santai.

“Kok Bunda gak ajak Ale?” tanyanya.

“Kan Bunda gak sengaja ketemu terus lunch bareng, lagian tadi pagi kamu Bunda ajak belanja gak mau. Jadi bukan salah Bunda dong?” jelas Bunda panjang lebar.

Iqbaal tidak bisa lagi menjawab dan membantah perkataan Bunda, ia mengalah lalu berjalan menuju kamarnya. Ia ingin segera menghubungi Shasa karena terakhir handphonenya ia tinggal di kamar.

Melihat beberapa pesan yang ia kirim pada Shasa sudah centang dua biru, tapi Shasa sama sekali tidak membalas pesan tersebut.

Iqbaal berdecak kesal. Lalu menelepon Shasa beberapa kali tapi tidak ada tanda tanda akan diangkat olehnya.

Monarch Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang