31

1K 119 22
                                    

Hallo!
Apa kabar semuanya?

FYI cerita ini sepertinya akan segera berakhir dalam beberapa part lagi. Setiap hari rasanya semakin hectic karena harus home visit ke rumah anak dengan berbagai karater yang beda-beda, menyiapkan kegiatan yang menarik untuk anak dengan segala kebutuhannya ternyata tidak mudah. Berharap semoga semua tetap berjalan dengan lancar di era new normal ini.

Dan semoga kalian semua tetap bahagia 🧡💚


Dan semoga kalian semua tetap bahagia 🧡💚

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Iqbaal Pov

Hari ini akhirnya pesawatku mendarat tepat pukul 1 dini hari di Negara yang sudah aku rindukan sejak pertama kali ku tinggalkan.

Tiga bulan lalu adalah hari dimana aku bisa melepaskan statusku sebagai mahasiswa di Monash University, aku memang lulus lebih cepat dari yang seharusnya dengan predikat cumlaude.

Bagiku ini merupakan sebuah pencapaian besar dalam hidupku, ada rasa senang dan bangga terhadap diriku sendiri, tapi pencapaian ini pastinya tidak akan tercapai bila tidak ada pemicunya.

Ya, pemicu terbesar dalam hidupku tentunya untuk menuntaskan rindu yang sudah lama menumpuk, berdebu bagaikan tumpukan buku yang sudah lapuk, Berharap suatu saat rindu ini akan menemui pemiliknya.

Membuka kembali lebaran-lebarannya yang telah lama tertutup atau mungkin membuat lembaran baru dengan segala ceritanya.

Tidak ada yang tau perihal kepulanganku, tidak dengan Bunda, Ayah, Teh Ody atau siapapun. Dua hari setelah hari kelulusanku Ayah, Bunda dan Teh Ody pulang ke Indonesia lebih dulu setelah berdebat cukup alot dengan Bunda karena lagi-lagi aku menolak untuk kembali ke Indonesia.

Hari itu aku beralasan bahwa aku sudah punya kontrak kerja dengan salah satu PH besar di Melbroune. Aku bisa melihat raut wajah Bunda yang kecewa dengan keputusanku, dan akupun sebenarnya sama kecewanya dengan diriku sendiri.

3 setengah tahun lamanya atau bahkan lebih dari itu, ternyata tidak cukup bagiku untuk menjadi seorang pengecut.

Hari kelulusan yang sebenarnya selalu kutunggu karena saat hari itu tiba, aku pikir aku sudah punya alasan yang cukup untuk pulang ke Indonesia tapi bodohnya aku malah membuat alasan yang baru, memaksa diriku untuk tetap bertahan disini dan kembali menumpuk serpihan rindu yang kian lama kian menggunung.

Seharian ini aku hanya menghabiskan waktuku berleha-leha di bawah selimut tebal yang masih membukus sebagian tubuhku. Perjalanan semalam ternyata cukup melelahkan.

Aku sedang berada di apartment di kota Bandung yang diam-diam ku beli dengan hasil uang kerjaku selama di Melbroune.

Sebenarnya selama di Melbroune aku  bekerja part time di sela-sela waktu kuliahku. Lalu uang yang aku hasilkan dari bekerja benar-benar ku tabung dan tidak ku pakai sedikitpun karena Ayah selalu mengirimiku uang yang cukup untuk biaya hidupku disana. 

Monarch Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang