15

1.1K 102 16
                                    

Iqbaal Shasa balik lagi nih! Udah kangen belum? 🤔



Maaf ya kalau pemilihan kata dan penulisannya berantakan dan alur ceritanya yang gak jelas hehe



Btw stay safe and healthy semuanya!!
Kalo gak penting penting banget mending #dirumahaja sambil ditemenin Iqbaal dan Shasa disini ehehe






Happy Reading! ❤





Sudah 2 bulan lebih berlalu semenjak kejadian jatuh dari tangga, kakiku sudah membaik sekarang. Sudah bisa berjalan tanpa tongkat. Aku menjalani rutinitasku setiap hari menjadi siswi SMA kelas 2 semester akhir yang sebentar lagi kelas 3, kalau naik.
Pergi ke sekolah, belajar, mengerjakan PR, terkadang nongkrong sama teman-temanku, atau jalan berdua sama Iqbaal.

Aku ingin sedikit bercerita tentang hubunganku dengan Iqbaal. Iya kita berdua masih bersahabat dan Iqbaal masih berpacaran dengan Iren. Sesekali aku masih berharap dan menginginkan hal yang lebih dari sekedar persahabatan.

Tapi aku senang menjalani persahabatan ini, dia orang yang sangat menyenangkan. Aku yakin semua yang aku lewati bukanlah sebuah kebetulan belaka, semua pasti ada maksud dan tujuan tertentu, kalau di Ibaratkan sebuah film ini adalah skenario yang Tuhan tuliskan untukku, membantuku untuk sedikit memahami bahwa tidak semua yang kita suka bisa kita miliki.

Terkadang aku bisa merasa sedih dan bahagia secara bersamaan saat bersama Iqbaal. Misalnya ketika aku melihat betapa tulus rasa sayangnya Iqbaal terhadap Iren begitupun sebaliknya.

Aku senang meliahtnya bahagia, kalau menurutmu ini sebuah kebohongan aku tidak akan memaksamu untuk percaya. Tapi kamu harus tahu aku hanya manusia biasa yang hatinya bisa patah dan hancur.

Pertemuan pertamaku dengan iren mungkin tidak memberi kesan yang cukup baik karena hari itu aku begitu merasa kesal. Kalian ingatkan saat Iqbaal mengajakku untuk menjemput Iren di rumahnya.

Tapi setelah itu aku jadi mengerti kenapa Iqbaal bisa menyukai Iren, dia perempuan yang baik, cantik, pintar dan mandiri. Kalau aku seorang lelaki aku mungkin bisa suka juga dengannya.

Dia jarang sekali terlihat cemburu bahkan saat melihat kedekatanku dengan Iqbaal yang kalau orang-orang bilang seperti orang yang berpacaran.

Dia sangat mengerti bahwa kami memang sudah saling mengenal dan sangat dekat sejak masih kecil. Dan dari situlah aku mulai terbiasa dengan kehadiran Iren dihidupku lebih tepatnya dihidup Iqbaal.

........


Hari ini hari minggu dan aku sudah ada janji dengan Iqbaal. Dia memintaku untuk menemaninya mencari kado untuk teh Ody yang sebentar lagi akan ulang tahun dan tentu aku mengiyakan ajakannya karena aku juga ingin beli kado untuk teh Ody.

Kami akan langsung bertemu disalah satu pusat  perbelanjaan di kota Bandung. Karena katanya dia ada urusan dulu yang harus diselesaikan. Aku tidak tahu urusan apa yang dimaksud, tapi aku mengiyakannya.

Aku berangkat jam 4 sore dari rumah menggunakan mobil dengan di antar supir pribadi Papa namanya mang Ujang. Jalanan cukup padat sore ini kira-kira butuh waktu 1 setengah jam untuk sampai di tempat tujuan.

Setelah sampai aku meminta mang Ujang untuk pulang saja tidak usah menungguku disini karena aku pikir aku akan pulang bersama Iqbaal nanti.

Aku sudah berada di dalam menuju salah satu cafe yang sering aku datangi jika ketempat ini bersama Iqbaal. Aku memesan minuman sambil menunggu Iqbaal datang.

Sebelumnya aku mengirim pesan singkat untuk Iqbaal memberitahunya bahwa aku sudah sampai dan menunggunya di cafe biasa.

Tidak terasa waktu berlalu sekarang sudah pukul 6 sore dan waktunya Shalat Maghrib aku memutuskan untuk mencari tempat untuk Shalat Maghrib terlebih dahulu. Setelah selesai Shalat aku kembali ke cafe tadi, memesan minuman yang sama dan menggu orang yang sama.

Monarch Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang