Mencoba menepati janji dengan double up karena kalau ingkar katanya dosa, kan mau bulan puasa jadi gak boleh banyak bohong.
Sekalian mau minta maaf dan terimakasih banyak kepada pembaca setia yang selalu vote dan komen plus silent readerkuu semoga kalian baik baik disana dan dilancarkan ibadah puasanya yaaa ❤
“Aaaaaaargh” teriak kami bersamaan.
“Setaaaan!” tambahnya sambil bergerak mundur lalu menabrak kulkas yang masih terbuka di belakangnya.
Kami saling tatap dengan wajah kaget masing-masing. Sampai aku menyadari bahwa orang itu adalah Gian. Iya temannya Epi!
Nih orang ngapain jongkok depan kulkas malem-malem? Pikirku.
“Jangan ganggu saya. Saya cuma numpang disini.” Ucapnya sambil menunduk dan menyatukan kedua telapak tangan menjadi satu seperti orang yang sedang memohon.
“Woi!” Ku pukul bahunya biar dia sadar kalau aku bukan sentan yang dia sebutkan tadi.
“Ngapain lo jongkok disitu?” Tanyaku menyelidik.
Dia mengangkat wajahnya sehingga bisa lebih jelas melihatku dengan sedikit mengerutkan kedua alisnya yang tebal bahkan hampir menyatu, menatapku dengan wajah kaget yang terlihat lucu menurutku saat ini.
“Ini gue Shasa, bukan setan!” jelasku sambil melepas sheet mask yang masih menempel di wajahku yang membuatnya mengira kalau aku ini setan. Mana ada setan cantik kayak gue. Batinku.
Dia menghembuskan nafas lega sambil mengelus dadanya berulang kali dan membuat wajahnya semakin lucu sekarang. Aku masih memperhatikan tingkahnya yang masih mengatur nafas dan mungkin mencari kata-kata penjelasan juga tentang keberadaannya yang sedang jongkok di depan kulkas malem-malem.
“Lo ngapain disitu?” Tanyaku lagi yang membuyarkan aktifitasnya.
“Bentar, bentar.” Jawabnya sambil mengangkat satu tanganya seperti membuat jarak diantara kami yang ku balas dengan tatapan bingung karena tingkahnya.
“Lo bener manusia kan?” Tanyanya kepadaku.
Astaga jadi dia belum percaya kalau aku ini memang bukan setan. Memangnya seseram apa mukaku sampai di kira setan.
Kesal karena pertanyaanya akhirnya sekalian saja aku takut takuti dia dengan rambutku yang sengaja ku gerai didepan muka.
“Iyaaa..aku setan.” Jawabku dengan suara desahan yang ku buat seram dan berjalan mendekatinya.
Mendadak dia bangun dari duduknya lalu menabrakku sampai kami berdua terjatuh ke lantai dengan posisi aku yang berada dibawahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Monarch
Teen Fiction🏅 #1 idr (22 juli 2020) 🏅 #3 vp (22 juli 2020) "Heran deh mama tuh sama kalian berdua. Kalau deketan kerjaannya berantem mulu. Tapi kalau lagi jauhan mulai deh ngerengek rengek bilang kangen," "Dih aku gak gitu ma!." Jawab Iqbaal dan Shasa berbar...