12

1.2K 101 10
                                    

Bukankah seharusnya aku cukup tahu diri untuk tidak terus menerus menyimpan perasaan ini.




Iqbaal Shasa balik lagi nih! Udah kangen belum? 🤔🤔🤔



Maaf ya kalau pemilihan kata dan penulisannya berantakan dan alur ceritanya yang gak jelas hehe✌
"sedang tidak percaya diri😔"
Btw stay safe and healthy semuanya!!




Happy Reading!❤



Hari ini Iqbaal dan keluarganya berencana untuk pindah ke rumah di sebelah rumah Shasa. Dulunya rumah itu memang tempat tinggal Iqbaal dan keluarganya tapi entah kenapa aku lupa, mereka memutuskan untuk pindah dari sini. Dan sekarang mereka akan menempati rumah itu lagi. Pertama kali mendengar kabar itu dari Iqbaal aku sangat senang, tentunya sebelum aku tahu Iqbaal sudah punya pacar. Tapi sekarang aku tidak tahu apakah harus senang atau sebaliknya. Karena itu berarti akan banyak sekali waktu untuk bisa melihat Iqbaal karena jarak yang begitu dekat saat ini.

Apakah nanti hatiku akan baik baik saja?

Apakah aku cukup kuat dengan tidak membawa perasaan yang nantinya akan semakin besar jika terus berdekatan?

Berbagai pertanyaan itu terus bersahutan saat aku tahu mereka sudah benar-benar meninggalkan rumah lamanya dan mulai menempati rumah disebelah rumahku. Aku harap aku bisa mengendalikannya atau mungkin perlahan menguburnya dalam-dalam.

.....

Hari ini aku dan Iqbaal pulang lebih cepat dari sekolah karena keadaan kakiku yang membutuhkan istirahat yang cukup agar bengkaknya mereda dan cepat kembali pulih.
Sebetulnya aku tidak apa-apa jika harus melanjutnya sisa jam pelajaran disekolah, tapi Iqbaal melarangnya.

Dan akhirnya disinilah aku berada, disebuah ruangan yang tidak terlalu luas tapi juga tidak sempit, tempat yang selalu menjadi saksi ketika aku bahagia dan ketika aku bersedih.
Aku mengistirahatkan tubuhku di atas kasur setelah 2 jam lalu aku sampai kerumah ini  tentunya dengan berbagai kekhawatiran yang aku sendiri bakhan tidak tahu kenapa.

Pertama kali memasuki rumah, aku melihat diruang tamu sudah ada Mama, Bunda dan teh Ody. Mereka tentu kaget karena masih jam 11 siang tapi aku dan Iqbaal sudah pulang ke rumah dan lebih khawatir lagi saat melihat kakiku yang diperban oleh Iqbaal saat di UKS tadi.

Iqbaal membantuku keluar dari mobil saat mobilnya sudah terparkir rapi di garasi rumahku. Lalu membopongku kedalam rumah tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu. Ia melingkarkan tangannya dipinggangku dan  tangan yang  satunya memegang lenganku membatuku agar tetap bisa berdiri tegak.

Sedangkan tanganku merangkul pundaknya kami berjalan sangat pelan dan hati-hati. Kalian tahu bagaimana jarak kami saat ini bukan? Sangat dekat. Bahkan mungkin tidak berjarak. Aku sendiri merasa melihat sebuah adegan drama korea ketika melakukannya bersama Iqbaal. Saling berangkulan layaknya sepasang kekasih tapi sayangnya aku dan Iqbaal bukan sepasang kekasih. Aku tersenyum miris dengan pikiranku sendiri.

“Lho kalian udah pulang?” tanya Mama saat melihatku dan Iqbaal masuk beriringan kedalam rumah.
Mama, Bunda dan teh Ody memperhatikan kami dengan wajah penuh tanya dan butuh penjelasan karena kami pulang lebih awal.

“Eh – kaki kamu kenapa Sha? Teh Ody memperhatikan cara jalanku yang tidak biasa.

“hehe gpp ko teh, cuma keseleo.”

Monarch Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang