17

1.1K 94 20
                                    

Iqbaal Shasa balik lagi nih! Udah kangen belum?

Maaf ya kalau pemilihan kata dan penulisannya berantakan dan alur ceritanya yang gak jelas hehe

Btw stay safe and healthy semuanya!!
Kalo gak penting penting banget mending #dirumahaja sambil ditemenin Iqbaal dan Shasa disini ehehe

Happy Reading!

Aku masih asik dengan roti coklat di tanganku sambil sesekali mengecek hp yang ternyata ada pesan dari Iqbaal yang belum sempat ku baca.

Iqbaal :
Sha gue berangkat duluan ya. Iren sakit.

Aku tersenyum miris membaca pesannya. Pesannya dikirim jam 06.05 pagi, lalu aku segara membalas pesannya.

Shasa :
Iya gpp.
Gue di anter Ka Epi nanti.
Baru balik dia.

Iqbaal :
Okedeh sampai ketemu di sekolah Sha. Muaccch!

Shasa :
Jijik.

Setelah mengirim pesan terakhirku ke Iqbaal aku kembali fokus memakan roti coklat bikinan Mama.

"Pagi Ma." Sapa Epi yang tiba-tiba sudah berada di meja makan.

Tunggu itu lelaki yang barusan ku lihat di kamar Epi. Jadi lelaki itu sungguh ada bukan halusinasiku. Aku menatapnya penuh dengan rasa curiga.

"Pagi sayang, yuk sarapan bareng." Ucap Mama.

"Itu Ma maling yang Shasa bilang" Ucapku sambil menunjuk lelaki yang sudah duduk disebelah Epi dan berhadapan denganku.

"Huuus Shasa!" Sambil menempelkan jari telunjuknya ke depan bibir, mengisyaratkan Shasa untuk berbicara sopan.

"Sembarangan lo! Ini temen gue." Ucap Epi.

"Temen lo? Kok gue gak pernah liat?" Jawab Shasa masih tidak percaya dengan menatapnya penuh curiga.

Kalian harus tau Shasa mengenal semua temannya Epi dan untuk yang satu ini Shasa belum pernah melihatnya dan Epi tidak pernah mengenalkannya.

"Iye temen gue, selama gue magang di Jakarta." Jelasnya. "Jadi jangan ngomong sembarangan lagi ya adik kecil." Tambahnya.

Aku mendecih mendengar jawaban Epi yang memanggilku adik kecil.

"Sha." Panggil Mama Ida menatapku penuh arti sama dengan Epi yang juga menatapku. Aku bingung mendapat tatapan seperti itu.

"Ehm-- maaf gue udah nuduh lo yang nggak-nggak." Ucapku sambil menunduk.

"It's okay." Jawabnya. "Oh iya nama gue Giantara, temennya Epi selama magang di Jakarta." Jelasnya dengan penekanan  sambil mengulurkan tangan ke arahku.

"Shasa." Balasku.

Aku melirik jam di tanganku yang sudah menunjukan pukul set 7 pagi.

"Pi anterin gue yuk?" Pintaku.

"Kemana?" Tanyanya.

Aku memutar kedua bola mataku sudah jelas sekarang aku memakai seragam sekolah pasti minta antar kesekolah masih juga ditanya.

"Sekolahlah pi."

"Tumben gak bareng Iqbaal?" Tanyanya.

"Dia berangkat duluan, pacarnya sakit." Jelasku.

"HAHAHA makanya lo juga punya pacar dong biar ada yang jemput." Ledek Epi.

Sungguh aku benar-benar ingin membekap mulut Epi sekarang.
"Bacot ya lo! Jadi mau nganter gak nih?" Tanyaku memastikan.

Monarch Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang