13

1.1K 101 12
                                    

Entah apa yang membuatku berani untuk mengucapkannya. Aku pikir aku hanya harus mengatakannya. Sekarang.




Iqbaal Shasa balik lagi nih! Udah kangen belum? 🤔🤔🤔


Maaf ya kalau pemilihan kata dan penulisannya berantakan dan alur ceritanya yang gak jelas hehe✌


Btw stay safe and healthy semuanya!!
Kalo gak penting penting banget mending #dirumahaja sambil ditemenin Iqbaal dan Shasa disini ehehe





Happy Reading!❤



Sekarang sudah pukul 23.00 malam dan sudah 2 jam lebih aku berada di kamar setelah tadi pamit pulang lebih dulu dari rumah Iqbaal. Mama dan papa juga sudah kembali tidak lama setelah aku pulang.

Lampu kamarku sudah mati dan aku juga sudah bersiap untuk tidur tapi rasanya usahaku sia-sia karena nyatanya mataku masih terjaga hingga kini.

Sebelumnya Iqbaal mengirimiku pesan yang menanyakan kenapa aku pulang duluan dan tidak berpamitan dengannya, tapi aku tidak membalasnya.

Karena bosan aku memainkan lampu tidur disebalah ranjangku menghidupkannya lalu mematikannya lagi, begitu terus sampai aku bosan. Tiba-tiba ada suara lonceng yang cukup nyaring dan cukup membuatku kaget karena suaranya yang begitu dekat.

Aku tidak mematikan lampu tidurku lagi setelah mendengar bunyi lonceng itu, segera aku menutup seluruh tubuhku dengan selimut dan berharap bunyi itu hanya halusinasiku.

Tapi sialnya bunyi itu kembali terdengar lagi dan suaranya jadi lebih nyaring membuat bulu kudukku merinding. Aku jadi teringat salah satu film horor indonesia yang hantunya menggunakan lonceng tapi aku lupa apa judulnya. Dan lagi bunyi itu kembali terdengar.

“Ting ting ting.”

Aku memberanikan diri mencari sumber suara itu dan aku menemukannya menggantung dipinggir jendela. Selain lonceng disitu juga terdapat kaleng susu yang diikat dengan tali.

Aku melihat benda itu bingung. Kenapa bisa sampai ada benda ini dikamarku? Siapa yang menyimpannya? 

Lalu dengan sisa keberaanian yang aku miliki aku melihat keluar jendela kamar membuka sedikit gorden dan mengintipnya dari celah jendela.

Aku melihat Iqbaal yang sedang berdiri dibelakang jendela kamarnya sambil memegang kaleng susu dan lonceng yang sama persis dengan yang aku pegang sekarang dan  diujungnya terdapat tali yang lumayan panjang, dan sepertinya tali itu terhubung ke kamarku.

“Cek cek”

Aku mendengar suara dari kaleng itu, membuka gorden sedikit lebih lebar agar aku bisa melihat Iqbaal dengan lebih jelas. Dia mendekatkan kaleng itu ke mulutnya.

“Panggilan kijang 1, kijang 1. Ganti”

“Baay?”

“Alhamdulillah kijang 1 selamat. Ganti” jawabnya diujung sana.

“Ini apaan si?” tanyaku bingung.

“Kijang 2 bosen nih. Ganti.”

“Lo yang pasang lonceng ini di kamar gue?”

Monarch Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang