🏅 #1 idr (22 juli 2020)
🏅 #3 vp (22 juli 2020)
"Heran deh mama tuh sama kalian berdua. Kalau deketan kerjaannya berantem mulu. Tapi kalau lagi jauhan mulai deh ngerengek rengek bilang kangen,"
"Dih aku gak gitu ma!." Jawab Iqbaal dan Shasa berbar...
Hallo!! Langsung aja ya jan di wakilin 🤜🤛 *eh gmn gmn? Ehehe ✌✌
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Malam ternyata berlalu dengan cepat, kalau setiap pagi aku akan merasa kesal karena Mama akan menggangguku yang belum cukup puas berada ditempat tidur, tapi lain cerita untuk pagi hari ini.
Rasanya aku tidak perlu lagi suara alarm yang berbunyi nyaring untuk membangunkanku dari tidur atau suara khas Mama yang dengan setia menerorku dipagi buta, tidak juga dengan Ka Epi yang akan menggangguku dengan datang pagi-pagi kekamarku dan membuat keributan sehingga membuat tidurku tidak lagi tenang.
Kekacauan setiap pagi yang sudah menjadi rutinitas kalau aku bangun kesiangan bahkan tidak terjadi hari ini. Sebaliknya, bangun pagiku hari ini terjadi dengan sangat damai dan tentram.
Kicauan burung pagi ini bahkan terdengar seperti sebuah lagu kebahagiaan, tidak bising seperti biasanya.
Membuat dua sudut bibirku seperti tertarik secara sempurna sehingga menampilkan sebuah senyuman diwajahku yang sebagiannya sengaja kubenamkan diatas bantal dengan posisi tidurku yang tengkurap karena aku malu dan merasa konyol sendiri ketika kejadian semalam kembali teringat dan terputar dalam memori otakku.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ini pagi hari terindah sepanjang hidupku, kembali merasakan debaran jantung yang menyebalkan sekaligus menyenangkan, atau perasaan-perasaan aneh seperti ada ribuan kupu-kupu yang terbang diperutku.
Rasanya seperti sebuah mimpi yang menjadi nyata, bisa kembali melihatnya lagi dalam keadaan dan situasi yang lebih baik karena akhirnya kesalah pahaman yang selama ini terjadi antara aku dan Iqbaal sudah kami selesaikan dengan baik meski sempat ada perdebatan kecil yang seharusnya tidak perlu terjadi.
Tapi sudahlah, semua itu akhirnya berhasil kami lewati karena aku tahu jika dihitung 4 tahun terakhir yang kami jalani masing-masing tidaklah mudah.
Mencoba menahan perasaan yang kian lama kian bertumbuh meski tidak dirawat dan diberi pupuk.
Bahkan berakhir dengan membohongi diri sendiri bahwa perasaan itu telah mati, meski sebenarnya tidak sama sekali. Bahkan bertemu dengan orang barupun tidak terlalu membantu karena seringnya malah kembali semakin mengingat seseorang yang sudah ternanam dalam hati.
