Iqbaal Shasa balik lagi nih! Udah kangen belum? 🤔
Di part ini akan sedikit cerita tentang Iren jadi jangan kesel ya!
Maaf ya kalau pemilihan kata dan penulisannya berantakan dan alur ceritanya yang gak jelas hehe
Btw stay safe and healthy semuanya!!
Kalo gak penting penting banget mending #dirumahaja sambil ditemenin Iqbaal dan Shasa disini ehehe
Happy Reading!
POV Iren
Minggu sore ini aku berada di rumah menjalani rutinitasku seperti biasa. Di rumah sebesar ini aku hanya tinggal bersama Mama yang jarang sekali berada di rumah.
Hanya mbok Yati yang setia menemaniku, beliau adalah asisten rumah tangga di rumahku yang sudah cukup lumayan lama bahkan mungkin sebelum kekacauan di rumah ini terjadi.
Mbok Yati sedang ke mini market untuk membeli kebutuhan dapur yang sudah habis. Sedangkan aku sedang membaca buku di kamar kegiatan yang sangat aku sukai .
Bel rumah tiba-tiba berbunyi karena aku hanya sendiri dirumah maka dengan malas aku turun kebawah untuk membuka pintu mencari tau siapa yang berkunjung sore-sore begini.
Aku mematung saat melihat orang yang berdiri di depanku menatapku dengan tatapan yang sama sekali tidak bisa aku artikan.
"Iren." Panggilnya. Aku masih diam mencoba mencerna kejadian ini.
"Boleh Saya masuk?" Tanyanya. Lalu tanpa aku persilahkan orang itu sudah masuk duluan duduk di atas kursi di ruang tamu. Aku menyusulnya duduk berhadapan dengannya.
"Susah sekali mencarimu dan Ibumu Ren." Ucapnya.
"Ada perlu apa? Tanyaku. Mencoba menahan amarah yang aku tahan sejak pertama kali aku melihatnya.
Dia tersenyum matanya berkaca-kaca melihatku. "Kamu sudah besar sekarang."
Aku mendengus mendengar ucapannya. Setelah sekitar 4 tahun lebih dia meninggalkanku dan Mama sekarang tiba-tiba dia ada di hadapanku dan menemuiku lagi. Membuka kenangan pahit yang selama ini aku simpan rapat-rapat.
"Saya hanya ingin melihatmu dan memastikan kamu baik-baik saja." Ucapnya lagi.
"Seperti yang Anda lihat, saya baik-baik saja." Jawabku datar.
"Maaf." Suaranya lirih sekali tapi aku masih bisa mendengarnya.
"Saya sedang sibuk. Kalau tidak ada hal yang penting, silahkan anda pergi." Ucapku sama lirihnya, suaraku rasanya tertahan di tenggorokan.
"Baiklah. Kamu jaga diri baik-baik ya." Setelah mengucapkannya dia beranjak dari duduknya lalu meninggalkanku yang masih duduk mematung di atas sofa.
Selang beberapa menit aku mendengar pecahan kaca dibelakangku. Sontak aku mengalihkan pandanganku. Aku begitu kaget melihat dua orang pria yang tidak aku kenal masuk kedalam rumah dan mengacak-acak rumahku, menjatuhkan semua benda kelantai sehingga lantaiku berserakan pecahan kaca.
"Ka-kalian siapa?" Tanyaku ketakutan.
"Lo gak perlu tau siapa kita!" Ucapnya sambil berjalan mendekatiku tangannya sudah berada diatas kepalaku lalu dia menarik rambutku dengan kuat yang membuatku berteriak kesakitan.
"Yang harus lo tau lo gak boleh ketemu lagi sama orang tadi. Ngerti lo?! Ucapnya keras. Lalu mendorongku dengan kuat hingga aku terjatuh dengan tanganku yang membentur pinggiran meja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Monarch
Teen Fiction🏅 #1 idr (22 juli 2020) 🏅 #3 vp (22 juli 2020) "Heran deh mama tuh sama kalian berdua. Kalau deketan kerjaannya berantem mulu. Tapi kalau lagi jauhan mulai deh ngerengek rengek bilang kangen," "Dih aku gak gitu ma!." Jawab Iqbaal dan Shasa berbar...