3

1.5K 91 0
                                    

🤔🤔🤔

"Kamu tuh ya suka banget sih gangguin Shasa bay" ucap mama Ida.

"hehe.. abis dia cantik ma kalau lagi marah" jawab Iqbaal sambil nyengir.

"hm.. yauda yuk" ajak mama Ida sambil menarik tangan Iqbaal

"Jadi gak nih makan kue buatan mama?" tanya mamah Ida lagi.

"Jadi dong mah. Let's go!" jawab Iqbaal dengan semangat.





Iqbaal dan mamah Ida sudah lebih dulu duduk di taman belakang lengkap dengan kue buatan mama dan coklat panas yang masih mengeluarkan asap diatasnya.

Ck..! Gitu yha anaknya sendiri dilupain." Ucap Shasa menyindir mamanya.

"Dih ngambek!" jawab Iqbaal.

"Lagian lo ngapain si masih disini aja? Pulang sana ke habitat lo" tanya dan suruh Shasa sewot.

"Lah dateng-dateng nyolot! Bener-bener yak lo udah gue anterin pulang jugak. Gak tahu terima kasih emang!" jawab Iqbaal

"Yeu.. pamrih! Terima kasih Iqbaal Ramadhan! Puas lo?!" jawab Shasa sewot.

Mama ida hanya geleng-geleng kepala melihat perdebatan Iqbaal dan Shasa yang sudah seperti tom and Jarry.

"Ck..! Udah-udah" lerai mama Ida


"Kok malah berantem si?" tanya mama Ida

"Yha mama coba liat deh." Tunjuk Shasa ke piring di atas meja yang berisi kue yang bersisa satu.

"Masa aku cuma kebagian satu kuenya?" jawab Shasa kesal.

"Yauda si, syukur masih gue sisain tuh kuenya." Jawab Iqbaal sekenanya.

"Ck..! Bacot lo." Jawab Shasa tambah emosi mendengar jawaban Iqbaal.

"Sha.." panggil mama Ida memperingatkan untuk menghentikan perdebatannya dengan Iqbaal karena kalau sudah begini pasti episodenya akan menjadi semakin panjang dan itu membuat telinga menjadi panas mendengar ocehan mereka berdua.

Shasa memang sedikit cemburu tapi juga senang karena mamanya baik ke Iqbaal tapi Shasa tidak terima kalau mamanya sendiri lebih membela Iqbaal dari pada anaknya sendiri.

Iqbaal ini memang sudah sangat dekat dengan Shasa dan keluarganya bahkan Shasa merasa Iqbaal seperti sudah menjadi bagian dari keluarganya.

Begitupun dengan Shasa yang juga dekat dengan keluarga Iqbaal terutama dengan Bunda dan teh Ody. Sahsa bisa merasa seperti anak bungsu yang selalu dilindungi di keluarga mereka, Gak tahu deh kenapa bisa begitu.

"Kamu tenang yha, kuenya masih ada kok di dapur." Ucap mama Ida lembut.

"Tuh dengerin, kuenya masih ada didapur. Gak usah bawel!" Ucap Iqbaal.

"Tuh kan ma dia nyebelin!" jawab Shasa yang kembali ingin membuat perdebatan dengan Iqbaal.

"STOP!" Ucap mama Ida sedikit berteriak membuat Iqbaal dan Shasa kaget.

"Heran deh mama tuh sama kalian berdua. Kalau deketan kerjaannya berantem mulu. Tapi kalau lagi jauhan mulai deh ngerengek rengek bilang kangen."

"Dih aku gak gitu ma!." Jawab Iqbaal dan Shasa berbarengan.

Mama Ida terkekeh mendengar jawaban keduanya secara bersamaan "Cie jawabnya samaan gitu. Jodoh tuh!" goda mama Ida sambil terkekeh.

"jagan ngaco deh ma." Jawab Iqbaal dan Shasa bersama lagi. Lalu mereka saling berpandangan.

"Tuh kan samaan lagi. Udah jodoh ini mah" mama Ida kembali menggoda keduanya.

"Lo ngapain si ngikutin gue mulu?!" tanya Shasa kesal.

"Dih pd gila lo! Ada juga elo yang ngikutin gue." Jawab Iqbaal.

"Suka kan lo sama gue. Ngaku deh!" tambah Iqbaal.

"Gue? Suka sama lo? Jangan mimpi! Di dunia ini masih banyak ya cowo ganteng. gak kayak lo!" jawab Shasa.

"Yeu.. gak usah ngegas bambwang!" balas Iqbaal sambil mengacak-ngacak rambut Shasa.

Mata Shasa langsung melotot ke arah Iqbaal. "Ck! Apaan si lo ngacak-ngacak rambut gue?!" tanya Shasa kesal.

"Udah ya cukup!" lerai mama Ida "mau lanjut berantem, terus mama tinggalin atau udahan terus mama ambilin kuenya?" tanya mama Ida sambil mengancam.

"hehe iya ma maaf." Jawab ku dan Iqbaal berbarengan.

"Yauda mama ambil dulu kuenya. Awas ya kalau berantem lagi mama gak mau lagi bikinin kue kesukaan kalian! Ucap mama Ida.

"Siap bos" jawab Iqbaal sambil hormat ke arah mama.

Aku berjalan ke arah tempat duduk disebelah Iqbaal sambil mengambil kue yang bersisa satu di atas piring. Kue buatan mama Ida emang paling the best!

Iqbaal mengambil tempat P3K disebalah kursinya yang sudah ia siapkan dari td. Ia mengambil obat untuk luka di pipi kanan Shasa yang terkena goresan pecahan kaca saat kejadian tadi siang.

"Sini deketan" pinta Iqbaal sambil menujukan obat ditangannya, Shasa hanya menurut dan menggeserkan tubuhnya untuk lebih dekat dengan Iqbaal.

Dengan hati hati Iqbaal mengoleskan obat dipipi Shasa. Shasa merasakan perih ketika obat itu menempel dilukanya dan reflek memegang tangan Iqbaal yang sedang mengobatinya dengan jarak wajah Shasa dan Iqbaal yang begitu dekat bahkan Shasa bisa merasakan hembusan nafasnya.

Saat mata mereka berdua bertemu Shasa langsung menepis tangan Iqbaal dari pipinya ia takut Iqbaal bisa mendengar degup jantungnya yang gak karuan.

"Lo bisa lebih alus ga si ngobatinya?" Protes Shasa, mencoba menutupi kegugupannya didepan Iqbaal.

"Ini gue udah alus banget ShaSAYANG!" jawab Iqbaal penuh penekanan.

"Perih tahu!" jawab Shasa sambil meringis.

"Yha namanya juga luka Sha, makanya lo gak usah aneh-aneh pake pulang sendiri segala. Naik angkot lagi!"

"Bahas aja terus!" jawab Shasa sewot. Kan yang biasa boncengin gue udah punya boncengan baru." Tambah Shasa nyinyir.

"Maksud lo Iren?" tanya Iqbaal.

"Mana gue tahu, gak penting juga."

"Gak penting tapi lo bahas" jawab Iqbaal sambil terkekeh. Tadi tuh gue gak sengaja ketemu Iren di pinggir jalan terus digodain preman. Gue sebagai cowok gak tegalah liatnya makannya gue ajak bareng."

"Iya. Apalagi ceweknya cantik ya!" jawab Shasa sinis.

"Nah itu tahu" jawab Iqbaal disela tawanya.

Tiba-tiba handphone Iqbaal berbunyi ada pesan masuk, Iqbaal langsung melihat isi pesan tersebut.

"Sha gue balik yak." ucap Iqbaal setelah melihat isi pesannya.

"Tumben" jawab Shasa asal

"Iya nih, soalnya hari ini ayah balik" jawab Iqbaal.

Mendengar hal itu mata Shasa langsung berbinar karena pasti kalau ayah Iqbaal baru pulang dari luar kota bunda pasti masak banyak dan enak-enak dan Shasa sangat suka masakan bunda kalau makan masakan bunda dijamin Shasa akan nambah berkali kali hehe..

"Wah asiiiiik.. gue ikut dong!" pinta Shasa dengan puppy eyes nya. Seketika lupa akan perdebatanya dengan Iqbaal barusan.

"Ikut? Ikut kemana?" tanya Iqbaal.

"Ke rumah lo. Ya ya ya"

"Mau ngapain? Gue males ah tar harus anterin lo balik lagi." Jawab Iqbaal.

"iih jahat banget si, gue kan kangen sama Bunda, sama teh Ody sama Ayah, sama masakannya Bunda juga."

"Yeu modus! Lo cuma mau numpang makan kan di rumah gue."

"Ya pasti bunda masak banyak kan karena Ayah baru dateng terus pasti masakannya enak-enak deh. Please gue ikut ya."

"Otak lo makanan mulu, heran gue." Jawab Iqbaal sambil berjalan ke arah dapur menemui mama Ida sekalian berpamitan.

Shasa hanya mengekori Iqbaal dari belakang sambil terus merayu Iqbaal supaya dia bisa ikut ke rumah Bunda.

"Ma, Ibay pamit pulang ya?"

"Lho kok buru-buru banget? Ini mama udah siapin kuenya loh bay." tanya mama Ida heran.

"Iya ma soalnya hari ini Ayah baru aja pulang, jadi bunda mau makan malem bareng gitu deh."

"Oh gitu, yauda tunggu sebentar." Ucap mama Ida sambil berjalan dan membuka lemari tempat penyimpanan kotak makan lalu mengambilnya dan memasukan kue yang mama buat tadi.

"Nih buat Bunda, Ayah sama teh Ody. Bilang salam dari mama yah." Ucap mama Ida sambil mengelus kepala Iqbaal. Mama memang baik.

"Yha jadi enak nih ma." Jawab Iqbaal sambil terkekeh karena dikasih kue kesukaannya.

"Ibaaay gue ikut dong!" pinta Shasa.

"Ikut kemana Sha?" tanya mama Ida.

"Ke rumah bunda." Jawab Shasa.

"Mau ngapain? Ibay kan mau makan malem sama keluarganya karena Ayahnya baru dateng. Biarin mereka Quality time dulu."

"Justru itu ma, Shasa kan kangen sama Bunda, sama Ayah, sama teh Ody juga."

"Boong tuh ma, Shasa mau ikut karena hari ini Bunda masak banyak. Cuma mau numpang makan dia" Timpal Iqbaal.

"Yaapun Sha kamu kan bisa makan di rumah lagian mama juga udah masak."

"Iih ma, mama kan tahu masakan bunda tuh enak banget Shasa bisa nambah berkali kali kalau makan masakan bunda. Kan sekalian silaturahmi juga."

"Ooh jadi masakan mama gak enak? gitu Sha?" tanya mama Ida sambil melotot ke arah Shasa.

Kan salah ngomong gue! Ucap Shasa dalam hati.


Mampus lo haha. Batin Iqbaal

"Gak gitu ma, Shasa cuma kangen aja kok sama Bunda. Boleh ya Shasa ikut? Tanya Shasa dengan puppy eyes nya.

"Gak ada ya Sha! Kamu tetep di rumah temenin mama. Titik.

"Ck! Yauda deh." Jawab Shasa pasrah.


Gak jadi deh gue makan enak

Iqbaal tersenyum jahat ke arah Shasa yang langsung di balas dengan tatapan tajam oleh Shasa.

🖖🏼🖖🏼🖖🏼


Monarch Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang