Malam itu rasanya terasa panjang, setiap apa yang dilakukannya terekam jelas dalam otakku membuatku sedikit tersenyum melihat tingkahnya yang konyol. Seperti potongan-potongan gambar yang direkam dan tersimpan dalam memoriku.
Hai! Iqbaal Shasa balik lagi. Baru banget nulis, tadinya mau di up besok tapi tangan udah gatel jadi maaf kalau banyak typo boleh ditandai yaaa..
Happy Reading !!
❤Sebelumnya jangan lupa vote dan commentnya yang mau kasih kritik dan saran juga boleh
Udah nunggu belum?🙊
Hari ini aku bangun lebih pagi tanpa alarm tanpa suara merdu dari mama yang setiap pagi menemani bagun tidurku di pagi hari. Rasanya kepalaku masih berat dan tubuhku masih ingin berbaring ditempat ini dengan selimut tebal dan guling kesayangannku. Tapi tidak! aku harus bangun lebih awal jika mau berangkat bareng dengan papa.Lagi. ini salah satu caraku untuk sedikit menghindar dan mengurangi interaksiku dengan Iqbaal. Ya walaupun kecil kemungkinan dia akan menjemputku hari ini. Tapi lebih baik sedia payung sebelum hujan bukan? Sebelum hatiku dibuat berantakan olehnya.
.....
Pagi ini Iqbaal berencana membawa mobil kesekolah tapi sebelumnya ia menelepon Shasa lewat telepon rumah untuk menanyakan kabarnya dan apakah Shasa akan sekolah hari ini atau tidak, mengingangat semalam Shasa sakit jadi Iqbaal ingin memastikan keadaannya. Kalau hari ini Shasa tetap akan sekolah Iqbaal akan meminta Izin ke Ayah untuk membawa mobilnya karena ia tidak mungkin mengajak Shasa naik motor setelah sakit.
......
Secepat mungkin aku bersiap-siap suapaya tidak ditinggal oleh papa karena biasanya papa akan berangkat pukul 06.15 pagi.
Saat sedang memakai sepatu aku mendengar suara mobil yang terdengar menjauh dari pekarangan rumahku padahal ini baru jam 6, tanpa berpikir panjang aku langsung berlari sambil menjinjing sebelah sepatuku yang belum sempat ku pakai.
Sampai ditangga kedua dari bawah tanpa sadar aku menginjak tali sepatuku sendiri akibat terburu-buru, dan lututku tepat mencium lantai lebih dulu dengan suara yang cukup kencang membuat mama yang sedang berdiri didepan pintu menoleh mencari sumber suara yang seperti kelapa jatuh dari pohonnya.“Aaaws” ringisku ketika mencoba menggerakan kakiku yang terasa lemas.
“Sha.” Panggil mama. “Kamu ngapain duduk-duduk santai disitu?” tanya mama Ida.
Duduk-duduk santai mama bilang? Gak liat ini anaknya kesakitan karena jatuh? Gumam Shasa dalam hati.
“Iya ma, lagi nunggu jodoh siapa tahu lewat.” Jawab Shasa asal. Mama hanya tertawa mendengar jawaban Shasa yang begitu random pagi ini.
“Iqbaal maksud kamu?” tanya mama Ida dengan senyum jailnya.
Astagaaa kenapa si mamanya selalu menyebut nama Iqbaal didepanku? Belum cukup puas membuat hatiku tersiksa semalaman karena sudah menitipkanku pada Iqbaal.
Aku memasang muka kesal sambil mencoba bangun dari duduk-duduk santai kata mama tadi. Melihat aku yang terlihat kesulitan untuk bangun mama menghampiriku dan membatuku tentu dengan ucapannya yang membuatku geleng-geleng kepala.
KAMU SEDANG MEMBACA
Monarch
Teen Fiction🏅 #1 idr (22 juli 2020) 🏅 #3 vp (22 juli 2020) "Heran deh mama tuh sama kalian berdua. Kalau deketan kerjaannya berantem mulu. Tapi kalau lagi jauhan mulai deh ngerengek rengek bilang kangen," "Dih aku gak gitu ma!." Jawab Iqbaal dan Shasa berbar...