two

376 20 1
                                    

"KIYOKO-SAN, ITOSHI TERU!!!"

Kudengar teriakan seperti dua org dari arah belakang.

Mereka berdua memanggil nama kiyoko-san dan bilng jika mereka mencintainya? What?

Salah satunya memiliki rambut tipis, dan yg satunya lagi memiliki rambut rancung hitam dan ada bagian yg berwarna di rambut tipis paling depan.

Mereka adalah....

Jujur saja aku belum tahu nama mereka, ehe

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jujur saja aku belum tahu nama mereka, ehe.
Mereka menghampiri meja kami dgn terburu-buru, nami yang sedari tadi sdng menikmati makanannya, hampir tersedak karna kedua lelaki itu mengebrak-kan meja dgn cukup keras.

Nami-chan terbatuk batuk, yachi membantunya sambil mengusap ngusap punggunya dgn lembut.

"nishinoya-kun, tanaka-kun" ucap yachi sambil memberinya kode untuk melihat ke arah nami-chan.

Entah kenapa aku merasakan aura gelap disini, aku menatap nami yg sedang menunduk

"anata tachi"

Seketika seluruh kantin terhentak mendengar nami-chan berkata seperti itu. Ya mungkin kalian kira itu hanya sepatah kata yg menandakan ia sdng marah, tapi bukan.. Bukan perkataannya yang membuat kita semua merinding. Tpi suaranya yang tiba tiba sangat sangat rendah.

aku ingin pergi pikirku.

Nishinoya-san dan tanaka-san, melirik ke arah nami-chan dgn tatapan ketakutan.

Tak lama kemudian...


































PLAK! PLAK! BUGH! BUGH!

kurasa akan ada benjolan di kepala dan luka biru di pipi mereka
Aku kira nami-chan org yg kalem dan tdk banyak bicara. Ternyata ada hal yg mengejutkanku hari ini. Kurasa mereka berdua telah membangunkan singa buas di siang hari.

"bisakan kalian datang dgn cara baik baik? " tanyanya dgn suara yg rendah dan mengerikan itu.

Mereka hanya mengangguk, takut untuk bicara mungkin.

"go-gomenasai nami-senpai" ucap nishinoya dgn kepala yg semakin menunduk.

"a-aku juga minta maaf, nami-chan" ucap tanaka yang sama halnya dgn nishinoya.

Kurasa mereka kembar tapi beda ortu pikirku.

"hey hey hey, ada apa ini? Knp suasana terlihat menyeramkan? "
Tiba tiba seorang lelaki tinggi datang dari arah belakangku.

Lelaki berambut seperti burung hantu itu melirik ke arah nami-chan dan sepertinya mereka paham.

"kurasa mereka berdua berbuat salah lagi bokuto-san" ucap lelaki berambut hitam.

My School, My Problem Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang