twenty five

95 12 0
                                    

Y/N POV. ON
"y/n, arigataou" ucap ayato sambil mengelus ngelus tanganku yang berad di pipi kanannya itu. Aku yakin sekarang pipiku sedang bersemu merah, atau mungkin sudah menjadi kepiting rebus.

FLASHBACK ON..

"y/n kau bisa tolong obati ayato, dibagasi mobil kaneki pasti ada obat buat luka kecil" aku mengangguk ketika nami-san meminta tolong kepadaku, aku memapah ayato ke mobilnya kaneki.

Saat sampai disana aku segera mencari obat yang bisa menyembuhkan luka yang ada di bagian bibir dan pipinya itu.

Ayato dan aku ada didalam mobil, pintu nya ku biarkan terbuka, alasannya agar oksigen nya masuk lebih banyak, aku menemukan obat yang tadi kumaksud, atau lebih tepatnya nami-san maksud.

Ayato ada dikursi pengendara, sementara aku duduk di kursi penumpang depan. Ayato menatapku dengan tatapan yang takbisa ku artikan.

"nanda? " tanyaku.

"tidak, i-ittai" ia meringis saat aku mengobati lukanya yang berada di sebelah bibirnya itu, mata kirinya tertutup, mungkin untuk menahan sakitnya.

"maaf, pasti sakit" ucapku sambil meniup luka yang berada dipipinya itu, taklama kulihat ayato tersenyum kecil. Aku menatapnya dengan tatapan aneh.

"knp senyum? " tanyaku, salah satu tangannya terangkat untuk mengusap kepalaku, dan itu membuat rambutku menjadi sedikit berantakan.

"tidak, kau lucu" ucapannya itu sukses membuatku merasakan ada yang panas di kedua pipiku, tangan ayato tak lama mulai menurun, mengusap pipi kiriku dengan lembut. Aku terhanyut karna tangannya itu yang mengusap lembut pipiku, tanpa sadar aku menutup kedua mataku untuk menikmati usapan itu.

Ketika kubuka kedua mataku, kulihat ayato yang mulai mendekatkan wajahnya ke arahku, aku refleks memundurkan tubuhku, dan pintunya yang tadi sengaja dibuka perlahan ayato menutup pintu disebelah kursinya itu.

Punggungku bertemu dengan pintu mobil dibelakangku, kulihat ayato tersenyum kecil melihat aku yang sudah tidak bisa mundur lagi.

"eh? Nanda? Tidak bisa mundur lagi ya"

"a-ayato mundur dari wajahku"

"tidak"

"eh?! Nani yo? "

Ayato tersenyum lagi, beberapa detik kemudian kulihat ayato mulai mendekat kan wajahnya ke arahku, aku sudah terpojok jadi tidak bisa berbuat apa apa.
Yang sekarang ku lakukan hanya menutup kedua mataku, ya... Pasrah begitu saja, toh jika aku melawannya tetap saja aku akan kalah.









Wajahnya semakin dekat...




























Kening kami bertemu satu sama lain..




































Kedua Hidung kami pun bertemu.....



























BRAK!

"woy, itu ka----, omigat..... Sit men, maap ganggu, lanjutkan buebb"  kulihat pintu pengendara yang berada di belakang ayato terbuka, dan kulihat hera yang mamasang wajah fujo dan terkejut nya itu secara bersamaan.

"he-hera, ini bukan--"

"shttt, wakatta yo y/n( ͡° ͜ʖ ͡°)" hera memasang wajah ala fujonya dan kembali menutup pintu pengendara sebelum aku menyelesaikan perkataanku.

Ayato sudah kembali ke tempat duduknya dengan wajah memerah--sama denganku. Untung saja aku sudah selesai mengobati lukanya itu, jadi dimobil ini hanya ada suasana canggung. Aishh, sial.. Kalo hera memberi tau himiko pasti akan menjadi masalah bagiku.

"y-y/n"

"h-ha'i?"

"maaf, membuatmu malu"

"ti-tidak apa"

Ayato menatapku dan tak lama kurasakan ada sebuah tangan yang lebih besar dari tanganku menggenggamnya.

FLASHBACK OFF...

"a-arigatou? " tanyaku yang keheranan saat mendengar kata terima kasih dari mulut ayato.

"ya, kau kan sudah mengobatiku" aku hanya mengangguk sambil ber oh-ria kepadanya.

Tak lama kulihat hera dan yang lainnya menghampiri mobil kaneki, aku pun keluar dari mobil itu. Dan aku juga sempat melihat hera yang sedang tersenyum senyum sendiri didekat dabi yang sedang menatapnya aneh.

Hera sengaja menghindari pandangan dariku, semuanya ada disini.. Tapi aku tak melihat nami-san di tempat mereka semua berdiri dengan motor kesayangannya sendiri sendiri.

"himiko, dimana nami-san " aku bertanya kepada himiko yang berada di sebelah kiriku, ia menatapku sambil tetap tersenyum khasnya.

"entah, dia menyuruh kami untuk menunggunya disini" jawabnya, aku mengangguk kepadanya.

"oi" kudengar dari arah belakang para pembalap itu ada suara yang sngat kukenali, nami-san muncul dengan tangan yang memegang sebuah eh?! Seekor burung pipit yang mungkin saja terluka.

"kalian mau mampir ke rumahku dulu? Sekalian makan ayam bareng bareng disana" seketika semuanya mengangguk sampai levi-san juga ikut ikutan.

"baiklah, ayo"

Kami pun memakai kendaraan masing masing, oh.. Tidak denganku, himiko, kai, shigaraki dan ayato, kaneki mengganti posisinya dengan ayato karna takutnya ia masih oleng untuk membawa motornya. Ayato hanya mengiyakan perkataannya.

BERSAMBUNG....
yeuyyy update lagi skuyy, maap kalo banyak typo... Hope you enjoy and stay save.

ARIGATOU & SAYOUNARA

My School, My Problem Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang