Y/N POV ON.
"jadi bisa jelaskan?"
Nami-san menatapku seperti mangsanya, tajam-setajam silet. Aku menunduk setelah tau jika nami-san sedang menatapku seperti itu.
"jika kau tak mau menjelaskan, akan ku bunuh kau disini"
Aku terkejut sampai bulu ketek eh bulu kuduk-ku merinding. Nami-san menatapku sangat dalam, sampai menusuk ke jantung.
Tak lama aku melihat nami-san tersenyum canggung padaku sambil berkata...
"bercanda"
Ku buang nafasku yang sedari tadi ku tahan. Aku pun dengan pelan pelan menjelaskan apa yang terjadi di toilet umum wanita itu.
Setelah selesai menjelaskan, nami-san terlihat seperti menahan sesuatu, bukan nahan boker, kurasa ia menahan amarahnya sendiri.
Wajahnya menghadap kerumput yang sedang kami injak, karna nami-san menunduk rambut yang halus itu turun mengikuti gravitasi.
"cih, jalang itu benar benar"
Samar samar kudengar nami-san berbicara seperti itu, dari arah lain aku juga mendengar langkah kaki yang menghampiri kami berdua.
Kulihat sepatu seseorang yang baru saja datang, perlahan aku mengangkat kepalaku untuk melihat siapa pemilik sepatu berwarna putih-biru itu.
Dia hera-san, adik nami-san.
Hera menatapku sebentar lalu mengalihkan pandangannya ke nami-san yang sedang membuang muka.
"nande nee-san?"
Nami-san membalikkan kepala kearah hera dan aku, matanya begitu tajam saat menatap hera. Aku bisa melihat perasaan marah, dendam, dan juga ingin membunuh seseorang, Nami-san berdiri dari tempat duduknya. Ia memasukan kedua tangannya ke dalam saku jaketnya, menatap hera yang sedang bingung dgn kakaknya ini.
"kau berteman dgn wanita jalang itukan?" tanya nami-san pada hera.
"wanita jalang? Kau maksud karin?"
Aku hanya diam menatap kedua adik-kakak sedang bertatap mata satu sama lain.
"cih, siapa lagi wanita yang mendapat gelar sebagai ratu jalang di sekolah? "
Hera mengerutkan keningnya.
"apa maksudmu nee-san?"
"yang aku maksud itu dia adalah ratu dari para jalang yang ada di disko manapun"
"knp kau menghina karin? "
"karna aku tdk suka wanita jalang itu menyakiti murid yang baru saja datang boge!"
Aku sedikit terkejut ketika nami-san membentak kecil adiknya itu.
"jadi kau lebih memilih murid baru ini?"
"jika iya knp? ada masalah dgn mu?"
Nami-san tersenyum mengejek adik yang berada di depannya ini.
"kau itu knp sih? Karin itu sebenarnya baik kau tau"
"aku tdk tau dan tdk mau tau!"
"dia itu hanya ingin menjadi lebih baik"
"lebih baik katamu? Bgaimana jika lebih baik aku memenggal kepalanya itu hah!?"
"jgn pernah nee-san berani menyakitinya"
"ehhh? Doushite? Kau ada dipihaknya ya? "
"ya, karna dia pernah menyelamatkanku sekali"
"hanya sekali kau bangga banggakan, aku sudah beribu ribu kali menyelamatkan mu dari para hidung belang dan yang lainnya"
"karna kau itu kakakku jadi tdk ada salahnya kau menyelamatkan ku, sedangkan karin dia itu selalu ada saat aku membutuhkannya"
"sou? Terserah dirimu, hidupmu pilihanmu, aku tdk akan ikut campur"
Nami-san menatapku lalu berkata..
"pulang sana sudah malam, soal karin biar aku yang mengurusnya"
Aku hanya mengangguk karna sedang tdk ingin banyak bicara, apa lagi nami-san sedang berusahan menahan amarahnya lagi ketika menatapku.
Aku pun pulang kerumah dgn perasaan khawatir, takutnya mereka berantem dijalan atau apalah itu.
Semoga besok tdk ada kejadian apa apa lagi.
*SKIPP..
sekarang aku sudah berada di sekolah, baru jam 6.15 jadi sekolah masih lumayan sepi. saat baru mau memasuki koridor, ekor mataku tak sengaja melihat ke arah lapangan besar itu.
Ada beberapa siswa-siswi disitu, dan kudengar samar samar suara seperti kata 'berhenti' dari arah sana.
Karna penasaran aku pun melangkahkan kakiku ke sana, kulihat ada hinata yang ikut melihat sesuatu itu. Ku pegang pundak hinata agar ia melirik ke arahku.
"hinata, ada apa? "
"y/n-san, ano.. Nami-san berantem dgn hera"
"apa!?"
BERSAMBUNG...
apa kalian merasa digantung? Enggak? Ya udah (author nangis dipojokan)
Hope you enjoy..ARIGATOU & SAYOUNARA
KAMU SEDANG MEMBACA
My School, My Problem
Teen Fictionpernah membayangkan jika kamu dikelilingi oleh lelaki tampan yang digemari banyak gadis lainnya. bukan hanya satu lelaki saja tapi banyak, Dan saat itulah berbagai masalah muncul kepadamu. baca aja dulu....siapa tau suka