fifteen

134 15 2
                                    

Y/N POV. ON
Sebenarnya perutku tidak sakit, ya tadi itu hanya rencanaku untuk memberi hera dan aomine waktu berdua, kuharap aomine mempunyai perasaan yang sama terhadap hera.

Aku berada di kantin sekolah, tenang saja aku sudah memberi tau nami-san jika aku harus pergi duluan. istirahat pertama akan berakhir 10 menit lagi, jadi aku memutuskan untuk membeli roti isi coklat kesukaanku di kantin.

Tepat sekali saat aku baru saja ingin mengambil roti coklat yang enak itu, ada tangan lain yang mengambil roti itu duluan, oke.. Hari yang bisa dibilang sial.

Tangan itu lebih besar daripada tanganku, lelaki itu bertubuh lebih tinggi dariku tentu saja, rambutnya yang panjang hampir mirip perempuan berwarna kuning, sebagian rambutnya menutupi matanya.

"are? Gomen, kau mau ini?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"are? Gomen, kau mau ini?"

"tidak, kau saja"

"iye, ini untukmu gadis cantik"

"arigatou"

"hm, aku deidara, kau? "

"aku y/n"

"sou, yorroshiku"

"hem, yorroshiku deidara-san"

Setelah itu deidara pergi dari kantin setelah mengatakan sempai jumpa kepadaku, aku sedikit terpesona dengan rambutnya yang panjang itu, dan matanya itu.

Aih, sudahlah lupakan..

Aku kembali ke kelas setelah mendengar bel pelajaran ke tiga berbunyi.

Iruka-sensei masuk dengan selembaran kertas di tangannya, kukira itu ulangan, tapi ternyata aku salah.

"min'na-san, hari ini sensei akan memberikan kalian tugas kelompok--"

Omongan sensei belum selesai tapi murid murid disini sudah heboh untuk memilih siapa yang akan ikut ke kelompoknya.

"sensei yang akan memilih dan itupun lawan jenis"

"EH!? "

teriak semua siswa-siswi dikelasku, ya.. Aku juga termasuk.

"tidak ada eh eh eh, baiklah sensei umumkan kelompoknya"

Aku menunggu namaku dipanggil oleh sensei, ini sudah masuk kelompok 4. Sial sebenarnya aku kelompok berapa sih?

"kelompok 6, kireno y/n dan sugawara koushi"

Kepalaku mencium meja belajarku dgn sendirinya, tidak.. Tadi itu aku sedang menahan pipiku agar tidak jatuh ke meja, tapi tanganku tiba-tiba lemas saat mengetahui aku dan sugawara-san sekelompok.

Untung saja suaranya jatuhnya kepalaku ke meja tdk terlalu keras, hmm... Lebih tepatnya karna suasana kelas sedang berisik soal kelompok ini.

Tanpa kusadari, ternyata sugawara-san sudah berada disamping mejaku, kuangkat kepalaku untuk menghadap ke arahnya.

Oh ya, aku lupa, sebenarnya sugawara-san tempat duduknya berada di belakang sebelah kanan ku, hanya beda satu meja saja jika ingin berada di sebelahku.

"sensei akan memberi tugas mengenai sejarah jepang, kalian bisa mencari informasi dari mana saja. Dan temanya terserah kalian. Tugas kelompok ini dikumpulkan minggu depan"

Sugawara-san menatapku penuh tanda tanya.

"jadi, mau kerjain dirumah siapa?"

"eh? Dirumahmu saja bisa? "

"bisa, kita kerjakan hari sabtu ya"

Ia memberikan senyum malaikatnya eh? Maksudku---sudahlah.

*SKIP TIME....

Disinilah aku berada, banyak orang yang sedang mengantri untuk mendapatkan makan siang nya, untung saja aku membawa bento kesukaanku. Jadi aku tdk perlu mengantri di barisan sana.

Aku disini duduk bersama eren, ya.. Tadi eren mengajakku untuk bergabung dengan teman temannya.

FLASHBACK ON.

"y/n"

Merasa namaku dipanggil oleh seseorang, kulirik kearah suara itu berasal, kulihat eren sedang melambaikan tangannya padaku, Aku menghampirinya mau tak mau.

"doushite eren? " tanyaku, disana tdk hanya ada eren, kulirik ke arah gadis berambut hitam yang pernah kutabrak bahunya, mikasa, dan juga lelaki berambut panjang untuk ukurannya yang berwarna kuning, itu armin.

"duduk lah y/n, ayo bergabung"

"ouh, arigatou"

Eren hanya mengangguk.

FLASHBACK OFF.

Begitulah ceritanya kenapa aku bisa disini bersama tiga murid kelas satu ini.
Taklama kudengar langkah kaki menghampiri meja kami, ada dua lelaki disana. Yang satu berwajah mirip--ehmmm kuda, dan yang satu mempunyai freckles dipipinya itu.

"armin, boleh kita duduk disini? "

"boleh saja, jean"

Lelaki yang berwajah mirip kuda, maksudku jean. Duduk di hadapanku, mikasa berada di sebelahku.

Awalnya tidak ada apa apa, tapi lama lama aku merasa ada yang menatapku terlalu lama.

Kulirik sebentar ke arah jean yang berada di depanku ini, ia menatapku dgn tatapan terpesona. Entah karna apa dia bisa terpesona seperti itu.

Wajahnya memerah saat aku balik menatap matanya, taklama ia memalingkan wajah ke arah teman yang berada di sebelahnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Wajahnya memerah saat aku balik menatap matanya, taklama ia memalingkan wajah ke arah teman yang berada di sebelahnya.

Ada apa ini?

BERSAMBUNG....
muka kuda dateng //ditendang ma jean//
Aku mah baik da //boong-nami// Maaf banyak typo. Hope you enjoy and stay save.

ARIGATOU & SAYOUNARA

My School, My Problem Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang