thirteen

136 14 0
                                    

"y/n"

Suara yang kukenal itu memanggil namaku, kuarahkan kepalaku menghadap kepada orang yang memanggilku, dia nami-san.

"doushite? Nami-san" tanyaku.

"kudengar kau ingin berbicara dgn hera"

Aku mengangguk.

"aku sudah bilang padanya untuk menunggumu di belakang sekolah"

"sou, arigatoune nami-san"

"hm, dan aku akan ikut bersamamu"

"eh? "

"aku hanya takut kau seperti kemarin lagi"

Kulihat semburat merah kecil di pipinya nami-san, aku tersenyum melihat wajahnya yang ingin ku kurung....//g.

"ha'i, Ha'i"

*SKIPP AJA LAH...

bel istirahat pertama sudah berbunyi, para siswa-siswi sedang terburu buru pergi ke kantin untuk memborong roti yakisoba yang enak itu. Sementara aku sedang berjalan santai menuju lantai kelas satu.

Dengan perlahan kubuka pintu dekat belakang sekolah, yang pertama kulihat ialah nami-san yang sedang bersender di dinding dekat pintu.

"nami-san" sapaku.

Ia menoleh kearahku, dan terseyum kecil.

"ayo" ucapnya sambil berjalan mendahuluiku. Aku pun mengekorinya, nami-san membawaku ke belakang sekolah dan biasanya hanya anak nakal yang suka nongkrong disini.

NAMI POV. ON
Ku hentikan langkahku saat tiba ditempat yang hera sampaikan padaku, disana kulihat levi sedang memukuli (ralat) menginjak injak kepala seorang lelaki yang kutau namanya eren kelas 1-D.

"oi, levi, yamete yo" ucapku dari arah kiri.

Tempat ini bisa dibilang gelap walaupun masih siang seperti ini. Levi menoleh ke arahku, lalu berdecak kesal.

"dia kenapa?" tanyaku pada himiko yang sedang memainkan pisau kesayangannya itu. Himiko menoleh.

"biasalah nami-chan, dia berbuat salah terus jadi begini deh" jelasnya sambil tersenyum aneh menurutku.

"sou"

Levi menghentikan injakan bertubi tubi itu pada eren. Kuhampiri eren dengan pelan pelan karna takut menginjak salah satu kaki yang dimana pemilik kaki itu sedang enak enaknya tertidur.

Y/N POV. ON
nami-san menghentikan langkahnya kulihat ia sedang berbicara pada seorang lelaki yang dipanggil levi oleh nami-san.

Lelaki itu menatap tajam pada nami-san bukan ia menatap ke arahku, dengan cepat aku melindungi diri dari tatapan itu dibalik punggung nami-san

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Lelaki itu menatap tajam pada nami-san bukan ia menatap ke arahku, dengan cepat aku melindungi diri dari tatapan itu dibalik punggung nami-san.

Nami-san melangkah menghampiri lelaki yang masih terbaring lemah, setelah sampai di depan lelaki itu nami-san menatapku. Aku hanya menatap nami-san heran.

"bisa tolong eren ke uks? "

Aku mengangguk.

Kulihat lelaki yg dipanggil eren itu menatapku juga, tapi taklama ia memalingkan lagi wajahnya itu. Dgn perlahan aku memapah eren ke ruang uks.

Sampai diuks, aku menyuruh eren untuk duduk di kasur yang sudah disediakan.
Nami-san tidak ikut denganku.

Kulirik kesana kemari mencari seorang suster? Yang sudah ditugaskan itu. Tapi percuma, tdk ada seorang pun selain aku dan eren.

Mungkin eren mengetahui jika aku sedang mencari suster yang biasa diuks ini. Ia menatapku dengan banyak luka diwajahnya itu.

"k-kalo boleh aku ingin diobati o-olehmu kak" kulihat wajahnya eren memerah.

"h-ha'i, tunggu ya aku ambil p3k dulu"

Eren mengangguk.

Setelah mengambil kotaj p3k itu, aku langsung menghampiri eren yang masih menahan rasa sakit di pipinya dan mulutnya yang banyak luka itu.

Aku mengobatinya dengan perlahan karna takut eren akan kesakitan.

"kalo boleh tau namamu siapa kak? "

Aku menarap eren heran, ia hanya menatapku sebentar.

"namaku kireno y/n, panggil saja y/n"

"sou... Kaka kelas brp?"

"kelas 2-B"

eren mengangguk sebagai jawaban sambil beroh-ria didepanku.

Tepat saat aku sudah selesai mengobati eren, terlihat pintu UKS terbuka lebar, menampilkan gadis yang tadi menyuruhku untuk mengobati eren.

"sudah selesai? " tanya nami-san.

"sudah, baru saja" jawabku sambil menatap nami-san yang masih diam di ambang pintu UKS.

Kulihat dari ekor mataku, eren sedang menatapku dgn tatapan yang tidak bisa kuartikan.

"a-arigatou ne y/n-neesan"

Aku terdiam sebentar karna panggilan eren padaku.

"i-iya, sama sama eren, kau bisa memanggilku y/n saja, t-tapi terserah jika kau nyaman memanggilku seperti itu"

"h-ha'i, y/n-nee eh y/n"

Aku tersenyum menanggapi eren yang masih anak kelas satu ini, imut... Pikirku.

BERSAMBUNG....
Maap kalo lama update yee, otakku lgi beku jadi harus di cairin dulu.
Maap klo banyak typo.
Hipe you enjoy and stay save...

ARIGATOU & SAYOUNARA...

My School, My Problem Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang