My School, My Problem

twenty one

WARNING!
BAHASA KASAR BERTEBARAN DIMANA MANA SEPERTI COGAN (COCOR GAGAL)
APASIH AUTHOR GA NYAMBUNG KAMPRET..

HERA POV. ON

"dabi"

Lelaki itu terseyum kecil ke arahku, aku membalasnya dengan memalingkan wajah dari tatapannya. Kudengar langkah kaki menghampiri ke arahku, aku menundukan wajahku agar ia tdk bisa melihat ekspresiku yang sedang sedih ini.

Rambutku mengikuti geografis jadi itu cukup untuk menutupi wajahku saat ini, dabi duduk disebelahku dan aku yakin jika saat ini ia sedang menatap ke arahku.

"hera" panggilnya dengan suara pelan tapi tetap saja aku bisa mendengarnya karna suasana di rooftop sedang sepi, hanya ada angin yang sedikit kencang disini.

Kurasakan satu tangannya menyembunyikan rambut yang tadi sempat menghalangi wajahku ke belakang telinga kiriku.

"aku juga melihatnya"

Aku menatapnya dengan tatapan  kosong, dabi mengelus pipiku yang membuatku menutup kedua mataku untuk menikmati elusan itu.

"jangan menangis hera, aku tdk menyukainya"

Saat itu juga aku berada di dalam pelukan yang kuakui cukup hangat, dan itu membuatku sangat nyaman.

Air itu kembali mengalir, dabi mengelus ngelus kepalaku yang membuatku sangat terhayut(?) kedalam pelukannya.

"sekarang menangis lah sesukamu, tapi nanti jangan pernah kau menurunkan air mata itu lagi"

Aku hanya bisa mengangguk sambil mempererat pelukannya.

NAMI POV. ON

Kok perasaan aku ga enak ya? Aduhh, si kampret kemana lagi. Dari tadi ditungguin kok kagak dateng dateng.
Lagi galau kali ya? Ato lagi kesetanan? Bdo lah.

Aku hanya bisa memainkan remot tv sambil mengganti ganti chanelnya, ya.. Segabut itulah aku. Ampe tv nya rusak juga bodo amat.

Kalo tau gini urang moal balik duluan da-pikirku. (sunda mode on)

Aduh... Kambuh deui bahasa sunda urang, padahal tinggal di jepang, cerita tulisan indo tapi ngomong nu asli na mah ngomong sunda. Meni.... alus pisan. (yang ga ngerti translet ke mak google aja beb //najis author-readers//)

Hampir satu menit aku melamunkan hal yang tidak penting, tiba tiba ada pesan masuk kehp ku. Kukira itu hera yang memberi kabar padaku //cie~ care-hera// //bacot kao-nami//

TING!

kuambil hp yang berada di meja ruang tamu, ekspresi ku yang tadinya senang tiba tiba berubah secepat naruto berlari, wajahku menjadi kesal karna melihat pesan yang muncul dihpku.

Chat on

Unknown
Kau nami kan?

Ya

Aku menantangmu

Nani?

Ayo kita balapan motor di jalan *****, jika kau tdk berani berarti
Kau pengecut

Apa bayarannya?

Yang menang mendapat 5 juta
Oh iya, jgn lupa bawa teman minimal 4 orang ditambah dirimu jadi 5

Cih, baiklah, kpn?

Besok malam jam 7.30 kutunggu
di jalan itu