twelve

141 16 1
                                    

WARNING!
KATA KATA KASAR BERADA BANYAK DISINI MOHON KEBIJAKANNYA.

"apa!? "

Aku melihat ke arah dua orang gadis yang satu sedang terduduk lemas, dan yang satu lagi sedang menatap lawan nya dgn tatapan dendam.

Apa yang terjadi? Knp bisa seperti ini?
Puluhan pertanyaan yg muncul dikepalaku.

NAMI POV ON.

kutatap hera seperti aku ingin membunuhnya, hera terduduk lemah di tanah sekolah, memar di wajahnya sangat banyak, ada di pipi, mulut, bahkan mata sekali pun.

Itu semua karna perbuatanku padanya, kuingat lagi apa yang aku dengar pagi ini di koridor dekat kelas 2.

Flashback on.

Kulangkahkan kakiku menuju tangga kelas dua, saat aku akan menginjakkan kakiku ke tangga kelas tiga, aku mendengar suara dua orang dari arah kelas seni.

Dgn rasa penasaran aku melangkah medekat ke arah ruang seni itu dgn pelan pelan agar tdk terdengar sampai dalam, ku intip sedikit dari jendela. Ada hera dan kar--jalang itu.

Biasanya mereka tdk pernah masuk ke ruang kelas bersamaan, ada apa ini? Perasaanku tdk enak.

"bagaimana kemarin?" tanya hera

"selesai dgn sempurna, aku ingin tau bagimana reaksi ibunya ketika melihat anaknya yang sudah bau amis itu, pff..."

"kurasa dia pasti terkejut dan khawatir pada anak baru itu"

Anak baru? Disini yang murid baru itu hanya y/n, mereka sedang membicarakan y/n.

"kerjamu bagus karin aku menyukainya, tapi kenapa tdk kau buat mati saja anak baru itu? "

Aku terkejut? Pasti.

"jangan dulu hera, itu baru permulaan"

Mereka tertawa setelah karin selesai berbicara.

"bagaimana jika kakakmu itu tau kalau kau yang menyuruhku untuk menyiksa y/n di kamar mandi? "

Nafasku terhenti karna mendengar omongan karin pada hera. Jadi saat itu hera yang menyuruh karin untuk menyiksa y/n? G ada akhlak emg si bangsat adik urang.

"entahlah aku juga tidak ta--"

BRAK!!!

Kubuka pintu ruang seni dgn kasar, terlihat jika mereka berdua memasang wajah terkejutnya padaku, kok kaya lagi mergokin orang pacaran ya?

Ku tarik kerah baju hera dgn kuat, dan membawanya ke lapangan. Kutulikan telingaku Ketika hera memanggil namaku sambil meminta melepaskan genggaman tanganku pada kerahnya.
Sabodo dgn itu, saat ini tujuanku adalah memberi pelajaran pada anak yang sudah berkhianat ini.

Kudorong hera ke tanah lapangan dgn keras sampai sampai hera terjatuh.
Kutatap matanya yang berwarna merah-kecoklatan itu.

"a-apa yang kau lakukan? "

Hera memasang wajah begonya sekaligus wajah paniknya.

"jgn pernah kau pasang wajah anjing mu itu bangsat! "

"apa maksudmu? "

Masa bodo dgn keadaan sekitar yang ramai karna kegaduhan yang kubuat.

Tanganku terangkat dan langsung menghantam pipi hera dgn keras.

"aku mendengar perkataanmu dgn karin TEME!!"

ku hantam kembali pipinya yang satu lagi. Lalu kutarik rambutnya untuk membuat dia berdiri. Ia terlihat menyedihkan, bodo.

"ternyata kau ya penyebab y/n diam dikamar mandi dgn keadaan mengenaskan, HAH!? "

ku tarik kepalanya ke arahku dan ku tendang perutnya dgn lututku. hampir saja hera memuntahkan isian perutnya karna aku yang menendangnya begitu keras.

Ku arahkan kakiku ke kepala hera, betisku mengenai pipinya dan menghantamnya dgn keras. Hera terduduk lemah diatas tanah lapangan sekarang.

Flashback off...

"knp kau melakukannya BOGE!?"

Hera tdk menjawab. Kuabaikan kata kata berhenti dari bermacam arah yang dekat dgnku. Cih, orang orang itu mengganggu sekali.

"kau iri dgnnya? Kudengar kau ingin membunuhnya ya? Maka sekarang juga akan KUBUNUH KAU TERLEBIH DAHULU!"

Tanganku kembali menghantamnya, memukulinya sampai aku dipeluk dari belakang oleh seseorang, dari tangannya sudah kupastikan dia adalah kuroo.

Aku meronta ronta meminta untuk melepaskan tangannya dari perutku.
Tapi percuma saja, aku sudah terlalu kehabisan tenaga, jadi dia yang menang.

Ia menjauhiku dari hera yang masih diam di atas tanah itu.

"kau tau sendiri jika aku tdk suka adikku melakukan hal seperti yang dilakukan karin pada y/n, tapi sama saja jika kau yang menyuruh karin untuk melakukannya! "

"m-maaf nee-san"

"HAH!? kau baru meminta maaf sekarang? Knp kau tidak meminta maaf saat aku masih menyeretmu kesini? JAWAB! "

"a-aku minta maaf nee-san, bukan maksudku untuk menyakiti y/n tap---"

"bukan maksudmu? Lalu apa itu yang kudengar di ruang seni tadi saat kau berbincang dgn karin, kudengar kau menyukai perlakuan karin pada y/n"

"ta-tapi aku--"

"sekarang juga kau minta maaf pada y/n, jika tidak, aku akan membunuhmu saat ini"

Y/n menata pi ke arahku seakan akan meminta penjelasan knp aku dan hera bisa seperti ini.

Hera berjalan ke arah y/n sambil dibantu kedua temannya, ia menggenggam kedua tangan y/n.

"y/n maafkan aku, aku tdk bermaksud---maksudku aku iri padamu yang berdekatan dgn ao...."

Kata kata Terakhirnya tdk bisa ku dengar dgn jelas, pelukam kuroo padaku taklama melonggar, kepala dekat dgn telingaku, Ia berbisik....

"tenangkan dirimu nami, jgn sampai kepala sekolah menghampirimu"

Aku hanya mengangguk.

Y/N POV ON.

hera menggenggam kedua tanganku, sebenarnya aku masih bingung dgn keadaan yang saat ini ku hadapi.

"y/n maafkan aku, aku tdk bermaksud---maksudku aku iri padamu yang berdekatan dgn aomine"

Kata kata aomine ia kecilkan, mungkin malu karna ada beberapa orang disini.

"aku memaafkanmu tapi apa kita bisa bicara saat istirahat pertama hera-san?"

"bisa saja"

Setelah itu nami-san membubarkan kerumunan orang disini. Semua kembali normal setelah kejadian itu.

Kuharap tdk ada hal aneh lgi terjadi di sekolah ini.

BERSAMBUNG....
yooo, bonus lah sedikit, tuu yaa kutembus janjiku padamu(anjay)
Selamet ibadah puasa ya bagi orang muslim, harus tetep semangat walaupun dirumah terus.
Hope you enjoy and stay save

ARIGATOU & SAYOUNARA

My School, My Problem Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang