6

1.7K 140 24
                                    

Jeno mengantar Helen, setelah lama jalan berdua dan puas dengan kegiatannya hari ini bersama Helen. Di perjalanan tidak ada yang membuka pembicaraan.

Dari kaca spion motornya tampak wajah Helen yang begitu polos, hatinya mulai khawatir. Bagaimana respon Helen jika is mengetahui semuanya?

Jeno malajukan motornya dengan kecepatan sedang, ia tahu siapa yang sedang di boncenginya. Beberapa menit kemudian, mereka sampai di depan pintu gerbang rumah Helen.

Helen menuruni motor Jeno dan melihat wajah Jeno yang mengenakan Helm, hingga yang terlihat hanya kedua matanya. Seolah terhipnotis, Helen menatap mata Jeno dalam-dalam, merasa tidak asing dengan mata yang sedang di tatapnya kali ini.

"Aku tahu mata aku bagus, nggak usah gitu dong lihatnya." ucap Jeno tiba-tiba, membuat Helen memalingkan wajahnya.

"Masuk sana, besok aku jemput ya. Dadah lenlen..." Jeno melambaikan tangannya lalu pergi melesat dengan motornya.

***

"Hello..., anybody home?" ucap Jeno saat memasuki rumah.

"Jeremy, Kenzo is here." jawab Jeremy.

"Lah?! Kok lo berdua ada di sini?" tanya Jeno menatap kedua sahabatnya.

"Oh, lo nggak suka ada kita?" sinis Kenzo.

"Tahu? Kenapa nanya?" balas Jeno.

"Udah, jangan berantem, dong. Mending kita ke kamar Jeno," Jeremy berjalan menaiki tangga sedangkan Jeno dan Kenzo masih berada di bawah, memperhatikan Jeremy.

"Yuk, silakan masuk!" lanjut Jeremy membuka lebar pintu kamar Jeno.

"Dasar sinting!" Jeno dan Kenzo mencibir lalu menyusul Jeremy masuk ke kamar Jeno.

"Makin nempel aja ya, Jen. Awas kalah." sindir Jeremy.

"Kalau ngomong tuh jangan asal ngejeplak! Tenang aja kenapa, sih? Gampang naklukin cewek mah." balas Jeno membanggakan dirinya.

Jeno membaringkan tubuhnya di atas kasur king size-nya sedangkan, Kenzo dan Jeremy langsung mengalahkan PS yang ada di kamar Jeno.

Mereka bebas malakukan apapun di kamar Jeno dengan syarat "Mereka pulang, kamar harus udah balik lagi kayak awal."

Pikirannya terpaku pada seorang gadis yang perasaan dan hatinya sedang Ia permainkan, Jeno mengambil HP yang berada di sakunya. Menatap wajah anggun milik sang gadis.

Jeno mulai jatuh cinta. Itu faktanya.

***

JENO POV

Gue mulai goyah sama permainan gue sendiri, semakin dalam gue masuk ke permainan semakin gue merasa bingung.

Bener kata Mama, Helen itu cantik. Kalau gue nggak pintar jaga dia, tanpa butuh waktu lama Ia akan langsung mendapatkan pengganti.

Gue perhatikan foto Helen yang gue ambil dari Instagram maupun foto yang gue potret sendiri.

Instagram

Instagram

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Jeno [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang