9

1.3K 115 13
                                    

Seperti biasa Helen berangkat sekolah bersama Jeno. Keadaan kelas Helen hening ketika ketukan pintu kelas berbunyi.

"Masuk." Bu Maya mempersilakan seseorang masuk ke dalam kelas.

Tatapan seluruh siswa di kelas XII IPA 1 itu di ambil alih oleh sang empu. Laki-laki bertubuh tinggi dengan badan atletis.

"Silakan perkenalkan diri kamu, nak."

"Selamat pagi semuanya, nama saya Moonbin Alandero, kalian boleh panggil saya Moonbin. Saya pindahan dari Paris, semoga kita bisa berteman baik." Moonbin memperkenalkan diri di sertai dengan senyumnya membuat murid perempuan menjadi histeris.

"Akhirnya kelas kita nambah cogan!"

"Fix ini mah mantep kalo masuk gengnya Jeno!"

"Kalau lebih dari teman mau nggak?"

"Mirip Jeno, nggak sih?"

Teriakan terakhir membuat Helen beralih dari aktivitas membaca novelnya menjadi melihat Moonbin.

"Iya bener, mirip. Tapi gantengan dan pastinya manisan Jeno." batin Helen.

"Anak-anak tolong diam sebentar, ya." Bu Maya menenangkan keadaan kelas XII IPA 1 dan langsung di laksanakan oleh para muridnya.

"Kamu boleh duduk di sebelah Xi, yang namanya Xi silakan angkat tangan." lanjut Bu Maya.

Xi mengangkat tangannya seraya tersenyum lebar.

"Salam kenal, Xi." sapa Moonbin hangat.

"Oke, Moonbin. Nama gue Xillia Park, biar gampang panggil Xi aja." jawab Xi tersenyum lebar lagi.

"Giliran sama yang bening aja, kalem, manis, giliran sama gue udah kayak emak tiri." cetus Setyo.

"Suka-suka gue!" ketus Xi.

Pelajaran berjalan sebagaimana harusnya. Xi yang kurang pandai terus bertanya pada teman sebangkunya yang ternyata pandai, Moonbin.

Setyo terus melirik Xi dan Moonbin yang mengerjakan tugas bersama sekali tertawa pelan. Dika yang peka berharap perasaan sahabatnya itu segera mengelus pundak sahabatnya.

"Sabarin aja, Yo. Namanya juga cinta, butuh pengorbanan."

Xi menyolek pundak Helen dan Natha. "Kalian nggak mau kenalin diri ke Moonbin?"

"Oh? Hai, nama gue Nathania Dixzy panggil aja Natha."

"Gue Helen Nixea panggil Helen aja."

"Salam kenal Natha, Helen." balas Moonbin disertai senyuman.

***

"Len, gue sama Xi ke toilet sebentar, ya. Habis itu kita ke rumah gue." ucap Natha yang sudah ingin segera melaksanakan panggilan alamnya itu.

"Ya udah, cepetan, ya."

Setelah di iyakan oleh Helen, Natha dan Xi langsung berlari ke arah toilet.

"Len?"

Helen menoleh ke belakang saat ada suara laki-laki yang menyapanya.

"Eh? Hai. Kenapa Bin?" tanya Helen bingung.

"Nggak kenapa-kenapa. Oh ya, lo kok belum pulang?" tanya Moonbin.

"Nunggu Natha sama Xi lagi ke toilet." jawab Helen.

"Oh gitu. Gue boleh minta ID Line lo?" tanya Moonbin lagi, kali ini sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

"Eum- buat nanya-nanya tugas aja, kok." lanjutnya.

Jeno [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang