"Bangun woy!" Dimas membangunkan Alfin yang tidur di sofa.
Semalam ia menginap di basecamp dengan Dimas dan Dirga. Ralat, dengan Dirga. Karena Dimas memang tinggal disini.
Sementara Dirga sedang tidur dikarpet dengan satu kaki berada diatas kaki Alfin.
Alfin menggeliat dan membuka matanya perlahan untuk menyesuaikan cahaya yang masuk. Ia duduk di sofa, mengumpulkan kesadarannya. Rambutnya masih acak-acakan.
"Nih bocah?" tanya Alfin dengan nada serak, khas orang bangun tidur pada Dimas yang baru keluar dari kamar mandi. Dan sialnya, suara Alfin saat bangun tidur sangat sexy. Di jamin bila ada kaum hawa yang mendengarnya, pasti mereka akan mati berdiri.
"Bangunin, capek gue bangunin dia. Gue ke bawah dulu, bantuin bang Viktor nyiapin sarapan," Dimas langsung turun kebawah. Sementara Alfin langsung menatap Dirga yang masih tidur dengan mendengkur.
"Woy! Dir, bangun udah pagi!" Alfin menendang kaki Dirga yang di bawah, tapi Dirga masih setia dialam mimpinya.
"Lo tidur apa mati sih?" sarkas Alfin sambil menggaruk tengkuknya yg tak gatal juga sambil berfikir cara membangunkan Dirga.
Alfin pergi ke kamar mandi, setelah itu ia keluar dengan gayung penuh air. Ia berjongkok disamping kepala Dirga sebelum ia berteriak dan menyiramkan air kewajah Dirga.
"Dir bangun!! banjir woyy!!" teriak Alfin dan..
Byurr...
"Anjir! banjir woyy!! Fin banjir! Anjing gue kagak bisa berenang," teriak Dirga gelagapan setelah Alfin menyiramkan air kewajahnya.
"Sejak kapan lo punya anjing? Atau mungkin anjingnya lo sendiri?" heran Alfin dengan wajah tanpa dosanya.
Dirga memandang Alfin datar. Sementara Alfin menahan tawa saat kembali mengingat ekspresi Dirga.
"Makanya cepetan bangun, jadi api berabe lo," tunjuk Alfin pada Dirga atau bisa disebut meledek Dirga yang wajahnya seperti orang kecolongan.
Alfin segera turun kebawah, meninggalkan Dirga yang mengumpat tidak jelas dan menggerutu sebal. Ia juga menahan tawanya mendengarkan sahabat satunya ini seperti burung beo yang banyak bacot.
***
SMA 2 KENCANA
Alfin dkk baru saja sampai disekolah dengan motor ninja masing-masing.
Dirga berwarna hitam, Dimas berwarna hitam dan merah, Alfin berwarna hijau hitam.
Suara pekikan tertahan mulai terdengar dari para siswi saat mereka mulai menapakan kaki di SMA kencana ini. Selalu begitu, membuat mereka muak. Kecuali satu orang, Dirga.
Ketampanan mereka memang tidak diragukan lagi. Itu yang membuat mereka menjadi most wanted disekolahnya. Apalagi Alfin yang notabenya adalah kapten basket. Dimas dan Dirga juga pemain basket.
Mereka berada dikelas 12 IPS 1.
Kringg!!!
Bel istirahat berbunyi. Sebagian besar penghuni SMA ini pergi kekantin. Begitupun Alfin dkk yang hendak kekantin.
"Kantin kuy," seru Dirga sambil menuju meja Alfin dan Dimas yang berada didepannya.
Baru saja mereka beranjak, mereka sudah dihadang oleh Arif. Pemain basket juga.
"Fin, lo dipanggil pak Didi tuh, bentar lagi ada kumpul basket. Gue ngumpulin anak-anak dulu,"
Alfin menganguk dan mengucapkan 'makasih' pada Arif. Setelah itu Arif pergi dari kelas Alfin, mencari apa yang dia cari.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALFINO
Teen Fiction[JUDUL AWAL The Prince Escape] Cover by @Sha_Yap16 *** Alfino Putra Danuandra, cowok gengster yang keras kepala namun tetap disukai karena paras tampannya. Ia memiliki 2 orang sahabat, Dimas dan Dirga. Mereka bertiga memiliki masalah yang sama, oran...