PART 27 || Awal kebahagiaan.

90 8 0
                                    

Kring.. kring.

Jam walker berbunyi dengan keras, dan sang pemilik datang untuk mematikannya.

Alfin. Dia datang dengan pakaian seragam lengkap, serta tas yang sudah ia gendong di pundak kirinya. Juga ... senyum.

Alfin berjalan keluar dari kamar apartementnya.

Jujur. Ia sangat lapar sekarang, tapi tidak memengaruhi rasa bahagianya sama sekali. Alfin menoleh dan menemukan roti lapis di meja makan. Tanpa pikir panjang lagi, ia langsung mengambilnya dan memakannya.

Alfin menutup pintu dengan, lalu berjalan menjauh dengan memakan roti itu, juga diselingi dengan senyum.

Alfin tidak tahu kalau ada orang yang sangat bahagia karena ia mengambil roti itu.

Indah mengintip dari balik tembok dapur dengan tersenyum bahagia.

Ting!

Sebuah pesan masuk. Alfin segera merogoh sakunya dan melihat siapa yang mengirim pesan.

The manis
Fighting!😊

Alfin tersenyum melihat pesan itu. Hari ini ia akan ujian. Dan selama itu, ia akan berusaha semampunya untuk bisa lulus, dan membuat wanita yang sudah singgah di hatinya merasa senang.

Alfin menaiki motornya dan pergi meninggalkan area apartement menuju sekolah. Dengan senyum yang terus menghiasi wajah tampannya itu.

Di seberang sana, Thea juga tersenyum setelah mengirim pesan itu. Sedari tadi ia hanya melamun dan tak menghiraukan Devi yang terus berkicau di depannya.

Detik berganti menit, menit berganti jam, jam berganti hari. Selesai sudah semua perjuangan murid kelas 12 di SMA Kencana. Alfin tersenyum menatap langit.

Dirga yang merasa senang karena terbebas dari neraka, langsung merangkul Alfin dan Dimas yang berada di sampingnya. Merekapun membalas rangkulan Dirga.

Alfin
Game over

Setelahnya, Alfin menekan tombol send sambil tersenyum.

Ting!

Thea yang merasa HPnya bergetar langsung mengeceknya. Sudut bibirnya terangkat saat membaca pesan itu. Lalu jari lentiknya menekan keyboard dan mengirim pesannya.

The manis
Ini masih belum berakhir, sayang😋

Alfin terkekeh geli melihat pesan yang dikirim Thea. Sungguh, ia jadi merasa ingin membawa Thea pulang kerumahnya sekarang juga.

"Pacar lo?" tanya Dimas yang duduk di sampingnya.

Alfin tidak menjawab. Ia sadar kalau Thea belum sepenuh jadi miliknya. Alfin akhirnya menggeleng menjawab Dimas. "Tapi segera."

"APA?!" kaget Devi saat mendengar penjelasan Thea. Sekarang semua orang yang ada di kelas menjadi memandang aneh ke arah mereka.

"Sstt.. jangan teriak," sebal Thea dengan nada kesal tapi lirih.

Devi langsung menutup mulutnya sendiri. "Jadi, lo udah dapet suratnya?" tanya Devi lagi dengan nada lirih. Thea mengangguk membenarkan.

"YEYY... GUE BEBAS!!" teriak Dirga tidak jelas sambil loncat-loncat. Semua orang jadi menatap ke arah Dirga, tapi sepertinya mereka tidak terlalu peduli. Karena Dirga dari dulu ya emang kayak gitu, jadi mereka mah biasa-biasa aja.

ALFINOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang