"Jun," panggil Viktor pada Juna yang sedang membersihkan motornya.
Juna menoleh dan terkejut melihat Viktor ada dimarkasnya, juga dengan tatapan lelah itu.
Viktor sekarang berencana untuk memberikan surat Kelly pada Viktor, ia harap setelah Juna membacanya, mereka akan kembali menjadi sahabat.
Viktor tidak sendiri, ia bersama Alfin, dan Thea yang sedang bersembunyi dibalik tembok pembatas. Dimas sedang mengantar Devi pulang, sedangkan Dirga izin kerumah sakit untuk menjenguk bundanya yang sedang sakit.
"Ngapain?" Tanya Juna ketus.
Viktor mengulurkan surat Kelly kedepan Juna. Juna mengernyitkan dahi bingung tapi tetap mengambil dan membuka surat itu.
Juna mulai membaca dengan teliti dan lama-kelamaan mata semula tajam menjadi sayu.
Tes!
Ini bukti bahwa semua cowok bisa menangis, mereka tidak perlu bersikap tegar bila mereka tidak kuat. Juna menangis dalam diam, tetap membaca surat itu.
Juna meremas dan membuang surat itu sembarang setelah membacanya. Juna mengusap wajahnya kasar serta menjambak rambutnya sendiri.
Viktor mengeluarkan jepit rambut dari sakunya dan memberikannya pada Juna. Juna menatap Viktor sebentar lalu memgambilnya, melihatnya lalu menggenggam jepit itu kuat. Jepit yang pernah ia berikan kepada seorang gadis yang pernah ia cintai.
"Lo sekarang percaya kan?" Tanya Viktor.
Juna tidak menjawab. Ia menunduk menutupi air matanya.
"Kelly itu cintanya ke-lo, bukan gue. 3 tahun kita musuhan cuma karena salah paham?! Gue capek Jun, gue capek!"
"OK! GUE AKUI GUE SALAH! GUE MINTA MAAF! PUAS! GUE JUGA GAK TAHU KALAU KENYATAAN BAKAL KAYAK GINI! Hiks.." teriak Juna lalu terduduk dilantai sambil terisak.
"Gue minta maaf, gue akuin gue salah. Gue minta maaf. Maaf," lirih Juna.
Viktor berjongkok untuk menyamai tingginya dengan Juna yang duduk.
"Gue maafin," balas Viktor.
Juna menatap Viktor terkejut, dan Viktor membalasnya dengan senyuman.
Viktor mengulurkan tangannya untuk membantu Juna berdiri, dan Juna menerimannya.
"Makasih dan ma-"
"Sst.. udah gapapa, yang penting kita udah tahu kebenarannya," potong Viktor.
"Back to Friend?" Tanya Viktor sambil mengulurkan tangannya.
Juna memperhatikan tangan itu lalu mata Viktor.
"Friend!" Balas Juna sambil menjabat tangan Viktor.
Mereka berdua tertawa dan tersenyum lalu menarik diri untuk berpelukan. Pelukan hangat dari seorang sahabat.
Alfin menyandar pada tembok lalu menghembuskan nafas lega. Ia lega kalau semua teman-temannya bahagia. Itu adalah sisi baik Alfin.
"Lo tahu, lo juga bakal ngerasain hal yang sama kayak mereka berdua kalau lo mau buka hati buat mama dan ayah lo," saran Thea.
"Gak akan!" Balas Alfin cepat.
"Cepat atau lambat lo bakal tahu Fin," ucap Thea sambil menepuk pundak Alfin lalu tersenyum.
Alfin memandang Thea bingung.
"Udah ayo balik," ajak Thea lalu berjalan menjauh. Alfin juga mengikuti Thea dari belakang, tidak terlalu pusing tentang pernyataan Thea tadi.
Bersambung...
Maaf pendek ya😅
S e e y o u n e x t p a r t g u y s..😙
KAMU SEDANG MEMBACA
ALFINO
Novela Juvenil[JUDUL AWAL The Prince Escape] Cover by @Sha_Yap16 *** Alfino Putra Danuandra, cowok gengster yang keras kepala namun tetap disukai karena paras tampannya. Ia memiliki 2 orang sahabat, Dimas dan Dirga. Mereka bertiga memiliki masalah yang sama, oran...