Tok. Tok. Tok
Alfin dan Thea menengok kearah pintu diketuk.
"Siapa?" Tanya Thea.
"Palingan servis cleaner," ucap Alfin acuh lalu menyendok makanan kedalam mulutnya.
Thea membulatkan bibir dan mengangguk. "Gue bukain," ucap Thea lalu berjalan membukakan pintu.
Thea mematung ditempat karena orang didepan pintu tidak terlihat seperti seorang servis cleaner. Didepannya terlihat wanita yang seumuran dengan mamanya, tapi masih terlihat cantik dan awet muda.
Wanita tersebut juga sama seperti Thea. Mematung dan sedikit terkejut.
"Siapa The?" Tanya Alfin karena Thea daritadi hanya berdiri di ambang pintu.
"E.. ini," gugub Thea lalu Alfin berjalan menuju pintu untuk melihat siapa disana.
Pandangan Alfin berubah dingin dan tajam saat melihat wanita itu. Wanita yang menurutnya adalah perusak rumah tangga orang.
"Ngapain lo disini?" Tanya Alfin dingin pada Indah.
Yah .. yang berdiri disana adalah Indah, mama tiri Alfin.
"Alfin .. ma-"
"Lo bukan mama gue, dan silahkan pergi dari sini," potong Alfin. Indah mulai tak kuasa menahan sesak di dadanya, air matanya lolos tanpa diperintahkan.
Thea yang daritadi melihat interaksi dua manusia di depannya ini hanya diam dan mencerna setiap kata yang keluar. Satu pertanyaan di benak Thea, siapa wanita itu? Thea menduga wanita itu adalah mama tiri Alfin, karena tadi Alfin sempat mengeluarkan kata 'mama'
"Gak usah keluarin air mata buaya lo! The, cepet tutup pintunya," ucap Alfin lalu pergi dari sana, kembali pada meja makan.
Thea menatap mata Indah, seperti ada harapan dan kesedihan disana. Indah berharap Thea bisa membantunya untuk mendekati Alfin.
"Tante .. mamanya Alfin?" Tanya Thea hati-hati. Indah mengangguk sambil tersenyum kecil.
"Iya sayang, tante mamanya Alfin," ucap Indah sambil mengelus kepala Thea.
"Saya Thea tante, temannya Alfin," ucap Thea sambil bersalaman dengan Indah.
"Ck, lo ngapain ngomong sama dia sih?! Cepet kesini dan tutup pintunya," decak Alfin kesal dengan menaikan satu oktaf suaranya. Thea agak terlonjak saat Alfin berteriak, namun segera ia mengubah raut wajahnya.
"Tante bawa apa?" Tanya Thea saat melihat Indah membawa keranjang makanan.
"Oh ini, tante masak capcai kesukaan Alfin. Tante mohon kasih ke Alfin ya?" Ucap Indah sambil memberikan keranjangnya ketangan Thea.
Indah tersenyum dan menengok Alfin sebentar lalu Thea.
"Tante pamit dulu," pamit Indah sambil berjalan menjauh.
"Tante tunggu," ucap Thea. Indah menghentikan jalannya dan menengok kebelakang.
Thea mendekati Indah. "Tante masuk aja dulu, Thea tadi buat nasi goreng loh. Entar kan bisa dimakan sama capcainya," ucap Thea dengan ramah dan senyuman.
Indah memandang Thea dengan tatapan takjub. Ia belum pernah melihat wanita cantik yang ramah dan baik hati. Seperti ada kesenangan tersendiri saat bersama Thea. Entahlah Indah merasa senang dan nyaman saat di dekat Thea.
"E .. tante gak yakin," ucap Indah ragu.
"Udah gapapa tante, nanti saya bujuk Alfin ya? Pasti mau, udah pokoknya tante harus ikut makan bereng kita," paksa Thea sambil menarik lengan Indah agar ikut bersamanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALFINO
Teen Fiction[JUDUL AWAL The Prince Escape] Cover by @Sha_Yap16 *** Alfino Putra Danuandra, cowok gengster yang keras kepala namun tetap disukai karena paras tampannya. Ia memiliki 2 orang sahabat, Dimas dan Dirga. Mereka bertiga memiliki masalah yang sama, oran...