PART 10 || Berkelahi.

102 12 0
                                    

Bugh!

Suara pukulan itu membuat tubuh Thea seketika menjadi tegang. Ia pikir pukulan itu akan mengarah pada nya,tapi ternyata pukulannya meleset mengenai cowok yang tadi membekap mulutnya tadi dan sasaran cowok itu memang cowok yang tadi

Thea membalikan badan saat cekalan cowok tadi sudah lepas dan Thea membulatkan mata saat melihat seorang cowok berkisaran 20 tahunan menolongnya.

"Bangsat!" umpat cowok tadi dan ia langsung melayangkan tinjunya pada cowok itu. Tapi sayang,tinjunya meleset dan cowok tadi langsung memelintir tangannya membogem perut dan wajahnya berantai.

Semua preman yang memukuli Alfin tadi mengendorkan pegangannya karena melihat boss nya terkapar tak perdaya dalam menghadapi cowok itu.

Alfin langsung memanfaatkan kesempatan dan langsung bangkit dan membogem mereka semua.

Alfin pov~

Saat gue lagi sibuk ngehajar tikus masyarakat ini. Dia dateng dan langsung bantuin gue buat hajar mereka. Tapi gue gak peduli!kenapa juga dia mesti ikut campur dalam semua urusan gue!

"Pergi Fin!" Teriaknya. Tapi gue gak bakal tertipu lagi!

Oh iya,kenapa dia tau nama gue? karena dia.. ah udahlah!gak mau bahas gue!lagian gue gak pernah anggep dia itu ada!

"Lo pikir gue lemah?!"gue teriak agar suara gue bisa didengar dan menembus keramian disini

"Sekarang bukan waktu yang pas buat ngomongin masalah probadi Fin!ini bukan tentang gue atau elo!tapi tentang cewek yang lo bawa itu!" ucap cowok tadi sambil berusaha menangkis serangan lawan

Cewek? Astaga! gue ampir lupa kalo disini ada Thea!

Gue liat kepinggir jalan dan nemuin Thea lagi nangis. Matanya ketemu sama mata gue,dan gue bisa liat dimatanya tersirat ketakutan yang berlebih.

Sial! gue paling gak bisa waktu liat cewek nangis kecuali untuk orang yang gak gue kenal! Thea?gue baru ketemu dia tadi,dan entah kenapa pas liat dia nangis gue jadi sedikit ikut sedih juga.

Srtas!

Suara besi beradu dengan besi membuat lamunan gue buyar seketika.

"Buruan Fin!pergi!"

Ternyata bunyi tadi berasal dari orang itu. Tanpa pikir panjang lagi gue langsung narik tangan Thea buat naik motor ke motor gue. dan gue juga ngerasa dia sedikit kaget pas gue narik dia.

Author pov~

"Buruan naik!" perintah Alfin langsung dituruti oleh Thea. Ketakutan mengambil alih seluruh tubuhnya.

Alfin melajukan motornya,pergi menjauhi tempat itu dan meninggalkan cowok tadi ditengah pertempuran.

Alfin akan membawa Thea ketempat yang aman. Dimana tidak seorang pun yang tau tempat itu kecuali Alfin seorang.dan kenapa Alfin tidak membawa Thea pulang saja? karena arah jalan rumah Thea dijalan tadi,jika Thea ingin pulang otomatis mereka harus berhadapan dengan para preman tadi.

Diperjalanan Thea terus memeluk pinggang Alfin kuat. Alfin dapat merasakan tubuh Thea bergetar hebat

"Udah aman. Berenti nangis,"ucap Alfin sambil memegang tangan Thea yang melingkar diperut nya.

Saat ini mereka sudah sampai disuatu tempat yang sepi. Banyak pohon rindang dan rumput yang menjulang tinggi,mungkin tingginya sebatas lutut orang dewasa.

Thea mengangguk dan melihat kesekitarnya.

"Ini dimana?"tanya Thea masih duduk ditempat.

"Tempat yang gak pernah dijamah orang lain."ucap Alfin sambil melihat kelangit dimana banyak bintang bertaburan disana.

ALFINOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang