Thea berjalan dikoridor kelas gontai. Kemarin ia tidak bisa tidur karena hanya karena memikirkan satu cowok! Dan itu Alfin. Gila memang, mereka baru bertemu tapi Thea terus memikirkannya.
"Thea!!" Seru Devi.
Baru saja Thea masuk kelas langsung disambut seruan oleh Devi. Thea duduk dibangkunya lalu melipat tangannya menjadikan bantalan untuk tidur.
"The.. gue mau cerita nih, dengerin napa sih? Woy! Jangan tidur dulu, dengerin gue cerita. Thea!! Wake up!!" Oceh Devi dengan teriakan diakhir kalimat. Dan itu membuat sebagian murid yang ada dikelas menatap kearah Devi. Devi hanya nyengir dan menempelkan kedua telapak tangannya meminta maaf.
"Ck, apaan sih?! Gue ngantuk tau! Nesya aja sono," usir Thea. Lalu ia kembali menenggelamkan kepalanya dilipatan tangannya.
"Nesya belum dateng woy!" Jawab Devi kesal.
Merasa tak dijawab, Devi menghembuskan nafas kasar lalu duduk dibangku Nesya, tepat didepan bangku Thea.
"Thea.. " ucap Devi memelas.
"Cerita aja, gue dengerin kok," bujuk Thea tapi ia tidak berpindah dari posisinya.
Devi semringah dan membenarkan posisi duduknya.
"Gue kemarin malam ketemu lagi sama Dimas," ucap Devi dengan semangat 45.
"Terus?" Tanya Thea dengan malas.
"Ya gitu, dia itu dingin plus cuek banget. Kemarin gue ketemu dia dikomplek depan, dia lagi ngongkrong sama temen-temennya. Ya gue penasaran dong, gue intipin aja tuh mereka. Terus gue ketangkep basah sama salah satu temennya, dia nongol dari belakang terus.... "
Bla bla bla. Thea membiarkan saja Devi berkicau tentang cowok bernama Dimas itu. Ia sama sekali tidak mendengarkan.
"Thea! Lo dengerin gue gak sih?!" Ujar Devi kesal.
"Hm," dehem Thea. Lebih baik di-iyakan daripada gak.
"Lo kok-"
Brak!
Ucapan Devi terhenti saat Thea tiba-tiba bangun dan menggebrak meja.
Thea ingat bahwa ia ada janji makan malam hari ini dengan keluarga Alfin!
"Apa sih The?! Lo bikin orang jantungan tahu gak?!" Kesal Devi.
"Lo punya dress gak?"
***
"Njir.. gue gak nyangka lo selangkah lebih maju dari gue The," omel Devi.
Thea sudah menceritakan semuanya kepada sahabatnya, dan yang paling heboh, tentu saja Devi.
"Buset, baju lo semua kebanyakan celana loh The, mana pendek-pendek lagi. Lo mau jadi lonte apa?" Tanya Nesya yang masih mengubrak-abrik lemari Thea.
Mereka bertiga sedang berada dikamar Thea, Thea sengaja meminta mereka untuk mencarikan gaun yang pas untuknya.
"Enak aja lo, gue bukan lonte ya!" Balas Thea, "emang lo gak punya apa Nes?" Lanjutnya.
"Gue adanya dres panjang sama batik, lo mau pakek?" Sewot Nesya.
"Gila! Cuma dinner aja masa pakek begituan, gak deh," tolak Thea, "lo Dev?" Lanjutnya.
"Kan gue udah bilang sama lo, gue gak punya,"
"Ya jelas gak punya lah, cewek tomboy kayak Devi mana mau pakek dress," ejek Nesya.
"Bodo!"
Thea menghela nafas panjang. Kalau begini caranya ia mau pakek apa nanti!
Tiba-tiba HPnya bergetar diatas kasur, Thea mengambilnya dan nama mamanya tertera dilayar.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALFINO
Teen Fiction[JUDUL AWAL The Prince Escape] Cover by @Sha_Yap16 *** Alfino Putra Danuandra, cowok gengster yang keras kepala namun tetap disukai karena paras tampannya. Ia memiliki 2 orang sahabat, Dimas dan Dirga. Mereka bertiga memiliki masalah yang sama, oran...