#1

553 34 12
                                    

      Elegi roman remaja.

Nafas adalah dasanama dari penyesalan.
Pada sandiwara romantika remaja, eufhoria menyerbak pada permulaan.
Potong potongan syair dilarikan  sebagai wujud pemujaan.
Pertemuan adalah acara sakral yang harus diisi dengan kenang kenangan.

Namun, temu tanpa pisah adalah khayalan.
Aku kembali sendiri, tersingkirkan dan ditinggalkan.
Selamat untuk hatimu yang menemui rumah baru.
Dan biarlah aku kembali kencan dengan rindu yang selalu membisu.

Aku telah mengganti kalsium dengan senyumanmu.
Upaya yang tidak sia sia untuk meguatkan badan saat dirimu mulai bahagia bersamanya.
Kata nenek moyang, cinta remaja adalah cinta omong kosong belaka.
Tapi namamu telah terlanjur aku kirim via doa sepertiga malam menuju langit ketujuh.

Padamu nona, matamu adalah langit malam beribu bintang.
Satu satunya cahaya yang kutemui saban gelap.
Cantikmu adalah agungnya raja senja bagi semesta.
Maka tak heran bumipun titip salam jumpa saat kau beranjak terlelap.

Dan untukku, kabar darimu adalah pukulan tinju paling mematikan.
Membuat jantung semakin membiru.
Kabarmu adalah racun yang siap melumat hati perlahan lahan.
Sebab, aku tau untukku kamu bahkan tak pernah punya rasa rindu.

Setelah pernah mengenalmu secara dekat aku semakin iri pada senja.
Hari harimu adalah penantian untuknya.
Sementara aku adalah timur bagi senjamu, yang terburuk namun terbaik menyimpan segala gelap.
Maka sekarang tidurlah, lekaslah bermimpi, biarku kembali menyambung hari dengan nafas yang pengap.

Iniipy

Elegi Roman RemajaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang