Catatan MusafirAlkisah, tersebutlah bahwa pagi barusaja menjenguk sepi.
Menawarkan cerah, memberi kesempatan untuk melangkah.
Membantu menata niat, mentari berbangga melihat aku yang bersemangat.
Kali ini aku tidak lupa, aku masih ingat.Beriringan dengan kicauan burung, hatiku sudah tidak boleh kacau.
Sampai jumpa, barangkali kita akan kembali dipertemukan setelah aku memutuskan merantau.
Aku barusaja bebas, menghirup udara segar dari sesaknya jeruji kecewa.
Aku barusaja ikhlas, merelakan dengan tegar kini aku siap mencari serpihan bahagia.Aku menuju laut, barangkali kutemukan mutiara yang lebih indah darimu.
Aku menuju ufuk barat mencoba meraih senja yang mungkin lebih memesona darimu.
Aku menyusuri gua, mencari makhluk yang mungkin lebih sederhana darimu.
Aku mencari dipulau terpencil, mencari yang lebih pemalu darimu.Aku sedang diperjalanan untuk berpindah.
Bertemu kekasih ataupun tidak aku tidak peduli, intinya aku sudah keluar dari hatimu yang membuatku gerah.
Aku musafir, berkelana mencari hati yang paling sempurna untuk bisa melengkapi aku yang biasa biasa saja.
Aku mengelilingi semesta raya, mencari cari karena kadang bahagia berada diluar akal kepala.Kini aku tidak mesti kecewa.
Kini aku sudah sembuh dan tertawa.
Kini aku sudah menjadi pemberani.
Meninggalkanmu yang terlampau luar biasa, memulai kisah kasih dari awal kembali.
Dan aku berjalan dengan harap menemukan yang lebih indah darimu dan mau menetap enggan untuk pergi.
Semoga kau berbahagia, dan semoga aku baik baik saja.
Dadah!
Senyum dan berbahagialah.Iniipy
KAMU SEDANG MEMBACA
Elegi Roman Remaja
PoetryKarena asmara kaum remaja tak pernah berakhir pada satu warna.