Elegi Roman Remaja

#20

Ini Cinta Yang Berbicara

  Ini cintaku yang berbicara.
  Murni dan tanpa dusta.
  Kala rasaku tak lagi beradu dengan rasamu.
  Saat tatapku tak saling menggenggam dengan tatapmu.

  Waktu kian petang saat dingin membekukan kalbuku.
  Kangen menjadi jerat luka, menjerat leher mematikanku.
  Gurauanmu yang tak pernah kulupa, seolah baru kemarin senja.
  Kau makin hilang dan aku makin pudar, pada bayangmu yang tidak pernah sirna.

  Cintaku mengabdi, pada hatimu dengan setia tanpa kata.
  Aku bercengkrama bersama udara bisu, mendengar riuh hati yang kaku.
  Aku membisu, mematung dan memantau.
  Memperhatikan melalui sudut pandang jarak jauh.

  Tenanglah, sayangku.
  Meski ruang kian hampa diantara kita.
  Meski jarak kian longgar antara kita.
  Aku tetap ada, dengan doaku yang tetap untukmu.

  Kau tanda titik dalam cintaku yang berupa kalimat.
  Aku mencintaimu hingga tamat.
  Bahkan jika ajalku datang, aku abadi menuju kiamat.
  Padamu aku berserah, tak menunggu terlebih mengejar, rasaku padamu adalah rasa yang terlampau pasrah.

  Kamulah pusat lukaku, dan aku adalah pusat pengagum sosokmu.
  Meski kangenku padamu mewujud neraka, tampangmu masih bidadari surgaku.

Iniipy