Aku Berdiri Dibelakang Mu

57 34 12
                                    

"Disaat orang yang kamu sayangi pergi, percayalah disaat itu juga Tuhan mengirimkan penghibur bagi kesedihan yang melanda hatimu"



_

Benar-benar sedih. Kala itu.
Aku mencoba menceritakan semuanya kepada ibu, ibu hanya terdiam dan menasihatiku. Aku ingat betul ibu menguatkanku
Juga teman-temanku

Ibu: " Arini, ini mungkin memang sudah jalannya. Kadang yang kita usahakan utuk selalu erat nyatanya akan terlepas juga dan yang tidak pernah di duga-duga pun nanti akan datang"

Aku: " Bu, Arini udah telalu sayang Dimas."

Ibu: " Ibu paham. Ibu ini ibu kamu yang sudah mengandung kamu sembilan bulan, yang sudah bertaruh nyawa antara hidup dan mati buat kamu. Masa urusan perasaan kamu aja ibu gak paham? Ibu paham nak. Serahkan semua sama Allah."

Zahra, Rere, Laila dan, Aisyah mereka benar-benar ada disaat aku membutuhkan mereka.

Zahra: " Udah Arini kamu yang kuat yaa... Dimas bukan yang terbaik buat kamu"

Rere: " Yuk semangat yuk, kamu berhak bahagia. Kehidupan masih panjang banget buat dijajal."

Laila: " Iya Rin, jangan sedih terus dong kita kan juga ikut sedih. "

Aisyah: " Ayo dong semangat. Kamu bakal dapet yang terbaik."

Aku tahu mereka akan selalu mengatakan aku akan mendapatkan yang terbaik. Tapi disaat-saat sepeeti itu, itu bukanlah kalimat yang dapat dijadikan sebuah penenang. Yang merasakan kesedihan ini aku. Yang paham apa yang aku mau juga aku. Tapi aku tahu saat itu mereka benar-benar perduli denganku.

Aku mencoba mengambil sisi positif dari kesedihanku.
Sahabatku benar-benar menguatkanku. Mereka berkata akan selalu ada dibelakangku. Aku benar-benar beruntung akan kehidupanku

Rere: " Jangan sedih. Aku dibelakang kamu bakal terus bantu doa buat kebahagian kamu."

Zahra: " Aku juga dibelakang kamu bakal bantu doa dan kasih semangat terus buat kamu"

Laila dan Aisyah yang saling menatap.
"Aku juga Arini. Aku juga bakal ada dibelakang kamu"

Aku: " Makasih ya semua. Aku sayang kalian."

Aku lantas memeluk mereka erat-erat dan menangis dalam pelukan mereka.

Walau kesedihan atas kandasnya hubunganku dengan Dimas. Sangat membuat ku teepukul dan seperti hilang semangat.
Aku mencoba tabah dan berusaha memperbaiki diriku.

Aku tak mau menjadi egois untuk masa depanku sendiri.

Zahra: " Ayo kamu harus semangat jangan sedih ya rencana Tuhan itu indah. Mungkin saja kamu nantinya akan mendapatkan yang lebih baik dari Dimas. Kamu boleh sedih tapi jangan berlarut-larut. Inget kita bentar lagi menghadapi ujian kenaikan kelas, masa depanmu masih panjang kamu masih akan mengenal banyak orang"

Rere: "kamu pasti bisa! Aku yakin itu"

Aku sayang mereka
Aku tidak mau kehilangan sahabat seperti mereka.
Laluku putuskan untuk melupakan Dimas dan menata kembali kehidupanku.

Walau sulit, seiring berjalan nya waktu kebahagian itu akan datang.
Karena
Bilang Tuhan adil dalam memberi luka
Tuhan pun juga akan adil
Dalam memberi bahagia✨

_

YaAllah tolong beri aku kekuatan atas setiap patah yang mampir dalam kehidupanku
Aku tahu itu bagian dari pendewasaanku
Tapi terkadang aku sendiri mengeluh karena merasa tak sanggup menanggung nya seorang diri

PINDAH  [SLOW UPDATE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang