Setelah Malam Itu

69 36 5
                                    

"Dibenak ku ada sebuah penyesalan kala itu. Menyesal karena telah memberikan mu izin memasuki kehidupan ku"

_

Pagi ini aku bangun dengan tatapan kosong sudah satu minggu sejak kejadian itu, artinya aku juga sudah melewati ulang tahunku dengan nya. Tahun ini.

Dimas tetap pada pendirian nya yang tak akan pernah mau meninggalkan ku. Masih segar dalam ingatanku. Dimas memberikan sebuah kejutan satu hari setelah hari ulang tahunku, dia mengajak sahabat-sahabatku. Diantaranya ada Rere dan Zahra.

Dimas: "Nanti habis magrib aku kerumah ya?"

Aku: " Ngapain?"

Dimas: " Ada kejutan buat kamu "

Aku: " Hmmm apa?"

Dimas: " Kejutan mana boleh dikasih tau wkwk"

Aku: " Yah wkwkwk yaudah"

***

Dimas: " Rin keluar rumah deh... cepetan ya"

Aku: " Iya"

Aku tak pernah membayangkan hal istimewa akanku dapatkan hari itu. Hal yang begitu indah dan sangat aku rindukan. Dan tiba-tiba saat aku membuka pintu.

"Selamat Ulang Tahunnn Arini...." Suara teriakan dan harapan yang sangat keras
Dari Rere dan Zahra. Aku benar-benar tak percaya dengan dua orang yang dibawa Dimas kerumah ku waktu itu. Karena semenjak lulus dan saat ini kami sma, aku belum bertemu mereka lagi.

Lantas, tanpa arahan aku langsung memeluk mereka berdua. Dan Dimas hanya melihatku sambil tersenyum dan memegang kue ulang tahun dengan angka 16 dan bertuliskan namaku.
Selamat Ulang Tahun Arini.

Tak lupa juga dengan sebuah bungan ikat mawar yang sangat harum dan kado-kado hadia dari kawan-kawanku juga Dimas.
❤❤❤

"Oii selamat ulang tahun ya... maaf kejutannya telat" Rere dan Zahra yang antusian mengucapkan selamat atas berkurangnya usiaku.

Tak lama Setelah itu, Dimas datang menghampiri sambil membawa kue ulang tahun. Dan kue itu Dimas letakkan diatas meja diteras depan rumah.
Lantas dia menghampiriku dan mengucapkan selamat ulang tahun.

Dimas: " Hai Arini. Selamat ulang tahun ya... panjang umur sehat selalu"

Lantas dari ucapan itu Dimas langsung memelukku dan mengecup keningku dengan lembut. Dimas seperti tak memperdulikan, bahwa sedari tadi Rere dan Zahra sedang memperhatikan kami.

Rere dan Zahra. Mereka berdua adalah dua orang yang kala itu benar-benar aku rindukan. Aku tau Dimas baik. Tapi tetap saja mungkin kala itu Dimas berfikir aku sudah benar-benar memaafkan nya.

Padahal belum sepenuhnya aku benar-benar merasa bingung. Rasa tidak nyaman tiba-tiba datang menghampiri hatiku. Padahal sudah hampir satu tahunku habis kan waktuku untuk menjalani hubungan asmara dengan Dimas

Aku: " Semuanya makasih banyak yaaa. Maaf ngerepotin ayo masuk dulu. Rere, Zahra kalian apa kabar?"

Rere: " Baik kok."

Zahra: " Aku juga baik"

Aku: " Alhamdulillah. Ayo masuk."

Seperti direncanakan Rere dan Zahra tiba-tiba beralasan ingin ke toilet rumahku dan mengajakku untuk masuk kedalam terlebih dahulu dari pada mengajak Dimas.

Rere: " Ehh mau numpang ke toilet dong kebelet nih dari tadi"

Zahra: " Aku juga dari tadi minum banyak banget pas dirumah"

PINDAH  [SLOW UPDATE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang