SMA

93 46 9
                                    

"Tiada masa paling indah, masa-masa disekolah. Tiada kisah paling indah
kisah-kasih disekolah"
-Crisye


_


Akhirnya cerita ini kubawa pada romansa yang sesungguhnya, aku senang putih
abu-abu menjadi seragam baruku saat ini.

Saat ini aku masuk ke sekolah ternama yang ada di kota Makasar, SMAN 84 Makasar
Aku bangga  sekali karena aku telah menjadi salah satu bagian dari sekolah ini.

Sebelumnya kan kuberi tahu kemana kawan-kawan lamaku sekarang.
Zahra, dia  memilih untuk masuk ke MA, karena tuntutan dari ibunya. Aisyah, karena mungkin cita-citanya menjadi perawat, sekarang Aisyah masuk kesekolah ke perawatan yang cukup keren pada saat itu. Laila, dia didaftarkan ayahnya ke sebuah SMK dan mengambil jurusan akutansi.

Ara, dia masuk sekolah sardika city yang ada di Makasar. Dan terahir belahan hatiku Rere, dia masuk sekolah swasta Hantara.
Dimas, dia masuk ke SMK dan mengambil jurusan TKJ.

Aku sedih karena saat ini aku benar-benar berpisah dengan teman-temanku. Aku duduk disalah satu ruang kelas, duduk sendiri. Aku benar-benar merasa asing kepada semua orang yang aku temui. Aku sudah mengambil jurusan diawal masuk sekolah,  jurusan IPS itu juga sesuai dengan cita-cita yang mau aku capai.

Aku ingin masuk kuliah jurusan Psikologi . Kalau ditanya kenapa alasan nya?, aku suka ketika mendengar orang bercerita mengenai masalah kehidupannya,
seakan-akan aku dibutuhkan dan bisa diandalkan. Aku juga ingin membantu mengobati permasaahan mental orang lain.

Hari ini tidak ada yang yang istimewa, hanya beberapa anak saja.
Aku sudah mengenal beberapa anak dikelas ini. Renta, Sintia dan Dinda
Mereka bertiga baik. Dan ya aku duduk dengan Dinda.

Sintia: " Halloo nama kamu siapa?"

Seorang gadis yang sepertinya keturunan Batak, aku mengetahui itu dari logatnya ketika mengajakku berbicara.

Aku: " Halo juga nama aku Arini Dewi Puspa. Panggil aja Arini hehe"

Aku yang mencoba menjawab hangat salam perkenalan darinya.

Sintia : " Ouh Arini Bagusnya nama kau ya... Dari sekolah mana? Ouh ya lupa aku kenalkan diri. Namaku Sintia Hutabarat"

Saat aku pertama kali melihat Sintia aku tak berfikir terlalu serius bahwa dia itu anak orang Batak , tapi saat dia memberitahu namanya dan dia memiliki sebuah marga
Dan aku langsung meyakini dia memang Batak.

Aku: " Ah iya makasih ya Sintia. Aku dari Madrasah Thasawiyah... kalau kamu dari mana?"

Sintia: " Apa itu Madrasah Thanawiyah? Ouh ya aku dari rumah kenapa memang??"

Dia sepertinya ingin melucu, tapi tidak lucu buatku wkwkwk

Aku: " Iya itu setara smp lhoo... ouh aku pun dari rumah juga"

Sintia: " Gak nanya aku."

" Sabar diriku tahan dia ini teman baru mu" Aku yang bermonolog pada diri sendiri.

Aku: " Ouh yasudahlah aku kasih tau saja"

Sintia: " Wkwk kenapa kau jadi ikut-ikutan Batak? Memang kau orang Batak? Hah?"

Aku: " Engak. Biar sama aja. Aku ini keturunan Melayu dan Jawa."

Sintia: " Ouh begitu rupanya."

Aku: " Iya... hehe "

Aku yang melemparkan senyuman tipis kepadanya tanda ramah dan mengiyakan maksud dari ucapannya.

Lantas Sintia langsung berpaling dari obrolannya denganku, dan langsung melanjutkan obrolannya dengan kawan duduknya. Saat aku sedang asik bermain ponsel. Tiba-tiba Sintia menepuk pundakku dari belakang dan berkata.

Sintia: " Arini, kenalin nih sahabatku. Namanya Renta kami satu sekolah dulunya."

Renta anak yang sangat manis, dia juga terlihat sangat sopan. Dia juga memiliki senyum yang sangat ramah.

Rentah: " Kau ini Sin... Eh iya kenalin ya. Aku Renta Simanjuntak, panggil Renta ya. Semoga kita bisa berkawan dengan baik."

Aku: " Eh iya Renta. Namaku Arini Dewi Puspa. Panggil Arini aja."

Ya begitulah... perkenalan singkat kami waktu itu, memang tak banyak yang istimewa saat aku memasuki bangku Sma
Karena selama ini yang ada di fikiranku
Masa ini adalah masa yang paling indah
Tapi aku tak merasa demikian.

Mungkin karena aku baru masuk dan belum memiliki banyak teman.
Aku sampai lupa menceritakan bagaimana
Aku bisa berkenalan dengan kawan dudukku Dinda yang tak lama dia pindah dari sekolah ini.

***

Saat itu adalah hari pertama masa orientasi siswa.
Aku tengah duduk disebuah bangku sendirian dan tak ada satu orang pun yang menemani. Aku tengah menikmati makan siangku. Dan tiba-tiba, salah seorang anak gadis datang menghampiriku dan mengajakku berbicara.

"Hai boleh duduk bareng gak?"

Aku: " Eh iya silahkan duduk aja"

"Namamu siapa?"
Dia yang mulai membuka percakapan dengan menanyakan namaku.

Aku: " Namaku Arini Dewi Puspa. Kamu panggil aja Arini. Kalo kamu namanya siapa?"

Gadis itu lantas menjulurkan tangannya dan mulai memperkenalkan diri.

"Nama aku Dinda Khairunisa, aku dari mts 4 makasar"

Tak menyangka, hari itu aku bertemu dengan seseorang yang berlatar belakang yang sama dariku. Kami sama-sama anak mts . Jujur awal masuk aku sangat terkekan dan tak memiliki banyak teman, karena aku ini anak yang tak pandai bergaul dan sulit bersosialisasi dengan lingkungan baru.

Apakah ada yang sepertiku?
Hmm aku harap tak ada.
Kalau pun ada ingat kata-kataku ini ya
Kamu harus belajar untuk membuka diri dan bersosialisasi dengan keadaan sekitar.
Karena perubahan dalam hidup itu akan selalu ada dan kamu harus selalu siap dengan hal itu.

Dihari pertama masuk aku masih sangat asing dan aku benar-benar merindukan kawan-kawan lamaku.
Aku berharap mereka semua akan baik-baik saja dilingkungan barunya, dan akan selalu dalam pengawasan Allah yang maha kuasa. Aamiin...



_





Jangan menyerah ya? Ngak papa belum berhasil. Istirahat dulu, dan kita nyusun strategi baru. Menyerah? Jangan ya. Kita dilahirkan bukan untuk menjadi kalah. Tapi dilahirkan untuk menjadi pemenang

PINDAH  [SLOW UPDATE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang