Bismillah

109 67 12
                                    

"Hanya dengan meningat Tuhan, dan segala kuasanya ini hati kita akan terasa tenang dan akan menemukan kembali bahagia yang hilang"


_




Saat itu aku berusaha melupakan semua kenangan yang diberikan Agam ke dalam hidupku, mungkin memang tidak akan bisa.

Aku mencoba mengalihkan semua perhatianku yang tadi nya untuk Agam menjadi untuk sahabat-sahabatku. Aku sadar aku menjadi berubah semenjak aku mengenal Agam, di hari itu aku juga sadar kalau dunia kita itu tindak semuanya tentang kekasih:)

Saat ini hari Kamis, aku dan teman ku baru saja selesai jam mata pelajaran
aqidah ahlak , Rere mengajak ku bersama teman-teman nya untuk sholat dhuha bersama, itu adalah kali pertamaku menemukan seorang sahabat yang berusaha menjagajakku dalam kebaikan mungkin jika aku ceritakan kisah ini kalian tak akan percaya, tapi aku sangat bersungguh-sungguh.

Sebelum kami kemasjid dekat sekolah. Aku dan Sahabat-sahabatku yang lain. Mampir ke warung Bu Sum dia wanita keturunan Jawa yang tinggal dan menetap ikut ke kampung halaman suami nya, Bu Sum orang sangat  baik.

Kami selalu menjadikan warung Bu Sum sebagai tempat yang paling pas untuk menghabiskan uang jajan, makanan yang di jual Bu Sum juga banyak. Ada lontong, gorengan, mie goreng, nasi goreng, nasi kucing, dan minum hangat juga minuman dingin.

Selain itu keistimewaan warung Bu Sum adalah harga yang ditawarkan benar-benar bersahabat dengan uang saku kami.
Bu Sum pernah bilang, beliau menjual harga makanan tidak terlalu mahal, karena Bu Sum sendiri pernah mengalami masa dimana dia tidak memiliki uang untuk membeli makan semasa Bu Sum dulu bersekolah. Oleh sebab itu Bu Sum menjual makanan dengan harga yang sangat murah.

Aku sangat salut kepada Bu Sum dia tidak mementingkan keuntungan banyak dari semua dagangan nya tapi Bu Sum hanya menginginkan keberkahan nya saja.

Aku: " Bu Sum, makanan nya enak rasanya masih sama kayak biasa wkwkwk, makasih ya bu ini uang nya"

Bu Sum : " Ealah nduk, nduk. Matur suwun yaa... semoga kalian jajan terus diwarung Bu Sum. Semoga sukses juga ya..."

"Aamiin....  wkwkwk
sahut kami beramai-ramai"

Bu Sum mengambil uang yang kuberikan teman-temanku juga meletakkan uang mereka diatas meja, kemudia kami mengucapkan terima kasih lantas pergi meninggalkan warung sederhana milik Bu Sum dan menuju masjid yang ada di dekat sekolah.



***




Selesai mengambil wudhu aku mengambil mukena berwarna putih bersih yang beraksen bordir bunga indah, aku melihat teman-temanku sambil tersenyum kecil Rere, Zahra, Aisyah, Laila dan Belinda.

Kami bersama menghadap Allah kala itu.
Sungguh aku sangat merindukan saat-saat seperti itu, dimana kamu bersama sahabatmu berusaha mendekat dan mengadu kepada pemilik alam semesta ini, aku benar-benar ingin menangis bersyukur karena aku bisa dipertemukan dengan mereka semua yang bisa membantuku berdiri. Dan sejenak melupakan kesedihan yang kurasakan.

Aku bertekad ingin melupakan Agam dan menjadi anak yang lebih baik lagi

Dalam  sujud terahirku aku berdoa supaya aku diberikan kemudahan dalam jalan yang lurus dan terbaik dan aku tidak lupa untuk mendoakan bapak dan ibu agar selalu panjang umur dan di murahkan rezeki oleh-Nya  serta aku berterima kasih karena sudah dikirimkan sahabat-sahabat yang baik dan selalu ada dalam kondisi terburukku sekalupun.

Zahra: " Salaman gais... biar dosanya hangus"

Laila yang tiba-tiba membuka telapak tangannya. Seperti sedang mengajak "Tos"

Rere: " Lah kok? Itu mah mau Tosannn..."

Aisyah: " Emang nih Laila lemot banget wkwkwk. Nih kayak gini nih...."

Aisyah yang tiba-tiba menarik tanganku dan memegang lantas mencontohkan bagaimana cara orang bersalaman, didepan Laila. Aku hanya tertawa saat ini karena menatap Laila yang kebingungan dan melihat tangannya lantas melihat tangan kami.

Laila: " Kurang minum aku gais..."

Zahra: " Ahh... emang lemot wkwkwk"

Aisyah: " Aunii emang... huuh"

Rere: " Woy baru Sholat jangan ribut dulu bisa? Wkwkwk nanti aja kalo mau berantem. Dah ayok salaman yang bener."

Aku hanya tertawa dan mengiyakan.
Dan tersenyum setelah itu.
Maafin ya... ucapku kepada semua...
Iya maafin juga yaaa...

Laila: " Aku lapar lagi gais"

Aisyah: " Aku malah mau ngemil lho. Gak lapar"

Aku: " Aku malah Haus banget"

Zahra: " Eh tau gak sih.... "

Tiba-tiba Zahra menyambar dan merubah pola topik dari obrolan kami yang saat ini ada ditaman sekolah dan sedang mengobrol sersama.

Aku: " Hah Kenapa?"

"Kenapa, kenapa???"

Zahra: " Bete banget sama bu*** Masa ngajar cepet-cepet banget. Mana tadi langsung ulangan lagi mana pelajarannya blum diajarin kan ginama ya bingung. Udah protes malah kita yang dimarah-marahin. Dibilangnya kemana aja selama ini:') "

Aku: " Ah iyaaak emang tuh... killer banget juga dia"

"Aku juga males banget kalo dia udah ngajar galak pula...... "
sahut teman-temanku yang lain.

Banyak hal yang kami ceritakan waktu itu, mulai dari guru, permasalahan pribadi dan peecintaan juga tak lupa tentang cita-cita kami kedepannya dan mimpi-mimpi kami yang bahkan belum terlihat.

Aisyah: " Eh seandainya kalian nanti jadi ibu. Kali mau dipanggil apa?. Kalo aku mau dipanggil mamah atau gak ibu aku juga masih bingung wkwk masih jauh ini"

Aku: " Aku mau nya dipanggil mamah wkwk"

Zahra: " Aku mau dipanggil ibu"

Laila: " Aku mau dipanggil Bunda"

Rere: " Aku mah apa aja asal jangan dipanggil Bibi. Emang aku pembantu."

"Wkwkwk apaansi Rere mah gila..."

Tawa kami yang pecah dan kami tak sadar bahwa kamu sedang ada ditaman sekolah
Kami asik dan saling larut dalam tawa kebahagian yang sangat lepas. Dan sangat bebas... andai waktu bisaku ulang kembali aku tak mau melewatkan sedikit pun momen kebersamaan dengan
sahabat-sahabatku, karena saat ini
benar-benar sudah banyak yang berubah dengan kesibukan dan cita-citanya masing-masing.








-

Ini pesanku , kalau kamu sudah punya sahabat baru, jangan lupakan sahabat lamamu ya... yaa karena bagaimana pun saat kamu sedang sedih dan susah sahabatmu yang lamalah yang menemani. Bukan dia yang baru datang.

PINDAH  [SLOW UPDATE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang