Pindah

65 24 25
                                    

-"Beberapa anak beruntung karena dibesarkan dalam keluarga yang cukup materi. Sisanya beruntung karena diberi hati dan tulang yang kuat untuk berusaha sendiri"

_

Kehidupanku di Jakarta semakin sulit, ditambah lagi ini adalah puncak dari tahun terahir aku berkuliah, sudah banyak yang harus aku persiapkan. Mulai dari biaya dan mental, aku sudah tidak mau lagi merepotkan bapak. Sudah cukup selama ini bapak membiayaiku. Dan ini saatnya aku yang berjuang sendiri, aku sadar gajiku selama bekerja di cafe tidaklah cukup. Dan yang tersadar lebih dulu adalah Zahra, dia sudah lama memutuskan keluar dan mengadu nasib ditempat lain. Sebenarnya aku juga diajak untuk keluar tapi aku menolak karena aku sudah nyaman disini.

Iya, aku terjebak dizona nyaman.
Tapi saat ini aku sadar aku harus berfikir kedepan, dan menatap tentang perubahan yang ada. Aku tidak mau egois dengan kehidupanku. Lantas aku memutuskan untuk keluar dan mencari pengaduanku yang baru.

Aku berusaha mencari pekerjaan yang cocok juga dengan jurusan kuliahku saat itu, tak lupa aku mencari pekerjaan yang bisa kusesuaikan gajinya dengan yang aku mau. Memang sulit dan membutuhkan waktu yang cukup lama. Menyerah hampir terlintas dipikiranku. Tapi aku berusaha, terus berjuang, karena ini belum apa-apa.

Aku akhirnya memutuskan untuk mengambil pekerjaan sebagai pengasuh anak, memang terdengar agak aneh. Dan lucu aku sendiri tidak paham betul bagaimana caranya kita menangani seorang anak. Tapi sepertinya jurusan kuliahku bisa kumanfaatkan disini. Hahaha psikolog banyak pendekatan-pendekatan yang mungkin bisaku lakukan untuk dicoba.

Hari itu, aku belum memberitahu Zahra kalau aku keluar dari cafe dan memutuskan untuk menjadi pengasuh anak. Mungkin saja jika dia tau awalnya dia akan tertawa, karena dia meragukan kemampuanku.
Tiba tiba telfonku berbunyi...

Aku : " Halo?"

Mahesa: " Arini kamu lagi dimana? Ada Zahra gak?"

Aku: " aku lagi di kost, Zahra belum balik ngampus. Kenapa Mahesa?"

Mahesa:"aku ke kost ya, ini mau ngasih buku-buku kedokteran buat Zahra nanti bikin scripsi"

Aku: " oke nanti kesini aja"

Mahesa :" siap, malam nanti nonton yuk dikota. Ada film bagus"

Aku : " aku gak ada uang"

Mahesa : " kan aku gak bilang kamu yang bayar, aku yang bayarin. Arini"

Aku: " wkwkwk iya, iya ngomong-ngomong aku mau cerita nanti."

Mahesa: " iya siap. Aku bakal dengerin."

***

Aku : " Zahra, nanti Mahesa mau kesini katanya, mau nganterin buku-buku buat kamu."

Zahra: " iya aku yang minta tolong cariin"

Aku: "iya, aku mau cerita nih. Aku udah berhenti jadi penjaga kasir dan keluar."

Zahra: " iya terus?"

Aku: " Dan sekarang aku lagi coba buat ngelamar jadi pengasuh anak."

Zahra: " Hah? Wkwkwkwkwk"

Tawa Zahra yang sangat memecah keheningan ruang kost saat itu.
Begitu mengelegar dan tak tertahankan.

PINDAH  [SLOW UPDATE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang