Ditembak

12K 1.3K 176
                                    

"Bego lo, malah ngoper ke tim gue." Jeno tertawa puas saat teman sehati dan sejiwa nya itu salah mengoper bola dan malah mengenai tim nya Jeno.

"Anjing ah, sialan lo Jen." Jaemin menekan-nekan tombol stick PS dengan emosi.

"Bagus bagus, oper sini bos." Jeno menatap layar televisi dengan tatapan yang berbinar. "Yessss! Woohhooo, dua kosong." Jeno melakukan selebrasi kecil-kecilan ala dirinya, sukses membuat Jaemin menghela napas tidak terima.

"Jaem, payah lo. Akhirnya predikat juara bertahan lo bisa patah juga." Ledek Jeno yang sangat kegirangan karena bisa menang telak dari si master nya game, Na Jaemin.

"Alah, itu karena tim gue lagi apes aja." Jaemin ngeles sebisa mungkin, image dia sebagai sang master ga boleh jatuh begitu aja.

"Iya dah terserah." Kata Jeno. "Ayo lanjut lagi." Jeno sudah siap siap mengatur ulang game nya tapi tidak jadi karena Jaemin tiba tiba mundur dan menjatuhkan diri ke atas kasur.

"Lo main aja sendiri, gue lagi nggak mood parah." Kata Jaemin sambil membenamkan wajahnya ke bantal. Kalau sedang di depan Jeno, Jaemin tidak lagi menjadi Jaemin yang berwibawa, galak, tegas atau apapun itu. Jaemin hanya menunjukkan sisi aslinya dia yang moody an, talk active, manja itu ke keluarganya dan Jeno. Sisanya tak ada yang tahu kalau Jaemin memang se random ini anaknya.

"Kenapa lagi sih lo? Nayla lagi?" Jeno menebak-nebak sembari menyusul Jaemin ke atas kasur.

Hanya helaan napas yang keluar dari mulut Jaemin.

"Yaelah, kemarin kemarin gue liat lo akrab akrab aja tuh sama Nayla." Ucap Jeno.

"Nah itu dia, semenjak kegiatan volunteer itu gue jadi agak gimana gitu sama Nayla." Jaemin menjelaskan dengan kata kata yang tidak spesifik membuat Jeno mengerutkan keningnya kebingungan.

"Gimana dah gimana maksudnya? Ga paham nih gue." Jeno jadi sedikit kesal ke Jaemin yang tidak langsung menjelaskan ke intinya.

"Ya gitu lah, perasaan gue jadi beda ke Nayla, nggak sejengkel biasanya." Jelas Jaemin yang sama bingungnya bagaimana harus menjelaskan pada Jeno.

"Suka lo sama Nayla?" Celetuk Jeno yang membuat Jaemin langsung terduduk dan menatap Jeno dengan tatapan kaget nya.

Ah, Jaemin baru sadar.

Jadi ini perasaan suka? Tapi Jaemin belum sepenuhnya yakin, ia masih bingung dengan perasaannya sendiri.

"Yeu malah bengong, jadi suka ga nih lo sama Nayla?" Tanya Jeno sekali lagi.

"Nggak tahu," Jaemin geleng-geleng kepala.

"Pastiin lah, lo harus gentle. Suka bilang suka, nggak bilang nggak." Jeno memberi saran kepada Jaemin yang nampak bingung dengan masalah percintaannya.

"Tapi lo tau kan Nayla suka banget sama Jungwoo anak IPS itu?" Tanya Jaemin.

"Tau lah, terus emang kenapa? Lo takut harus saingan sama Jungwoo? Buktiin dong kalau lo emang yang lebih berhak buat milikin Nayla." Kata Jeno.

"Ih entar dulu, gue nya juga belum tentu suka beneran sama si Nayla."

"Labil ah, entar keburu keduluan sama Jungwoo gimana?"

"Ish lo jangan bilang gitu, coba gue tanya sama lo menurut lo Nayla gimana perasaan nya ke gue?" Jaemin menatap serius ke arah Jeno.

"Kalau gue jadi Nayla gue pasti males banget sih deket deket sama lo." Jawab Jeno mencoba realistis.

"Nah kan, gue takutnya Nayla malah emang beneran benci sama gue Jen." Jaemin jadi ciut karena pendapat Jeno yang terdengar sangat menjatuhkan kepercayaan dirinya.

KETOS | Na Jaemin ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang