"Gue pulang ya Nay?" Kata Jaemin. Jam 8 malem kita udah sampai di Bandung, yang lain pada ke rumah Chenle dulu soalnya ada beberapa anak yang titip kendaraan di rumahnya Chenle. Beda sama Jaemin yang begitu keluar tol langsung mencar dan nge-drop kita satu persatu.
"Nggak mau masuk dulu? Mama sama kak Jaehyun kayaknya ada di dalem." Kata Nayla yang masih berdiri di depan pagar rumahnya.
"Duh gimana ya Nay, titip salam aja gapapa nggak? Soalnya gue buru buru banget mau langsung ke bandara." Kata Jaemin, mukanya nggak santai sama sekali.
"Bandara? Ngapain?" Tanya Nayla.
"Temen lama gue baru pulang dari Melbourne, sekarang gue mau jemput dia ke bandara." Kata Jaemin.
"Oh yaudah nanti gue salamin,"
"Sorry ya Nay, kapan kapan gue main lagi kesini."
"Santai ih, yaudah gih sana temen lo keburu landing entar." Kata Nayla sambil sedikit kasih senyum.
"Pengertian banget sih? Suka deh." Tolong ini Jaemin masih sempat-sempatnya gombal. "Yaudah gue jalan ya, lo langsung tidur jangan begadang, besok harus sekolah, inget proker udah nungguin kita buat di eksekusi." Yaelah malah di ingetin soal tugas negara.
"Iya bawel, hati hati ya jangan ngebut." Jaemin ngangguk terus dia masuk ke mobilnya dan perlahan mulai menghilang dari pekarangan rumah Nayla.
Setelah Jaemin pergi Nayla nutup pagarnya terus masuk ke dalam rumah, baru saja Nayla memegang kenop, tapi pintu itu malah terbuka dengan sendirinya membuat Nayla melonjak kaget.
"Kakak ih! Kaget, aku kira setan!" Kata Nayla sambil memegangi dadanya untuk menetralkan detak jantungnya.
"Eh sembarangan ganteng gini dibilang setan. Jaemin nya mana? Tadi kakak denger ada suara mobil makanya langsung keluar." Kak Jaehyun celingak-celinguk ke luar, tapi nggak ada mobil orang lain kecuali mobilnya kak Jaehyun yang terparkir di garasi.
"Dia buru buru katanya ada urusan, cuma nitip salam aja." Kata Nayla.
"Dih, si Jaemin nggak ninggalin kakak oleh-oleh?"
"Ya ampun kak, nih aku bawain banyak oleh oleh sampe pasir pantai juga aku keresekin khusus buat kakak." Jawab Nayla dengan malas.
"Buset, bodohnya natural. Kakak suka!"
-
Jaemin berdiri di gate kedatangan, di tangan kirinya memeluk seikat bunga yang sempat ia beli tadi di toko bunga dekat bandara. Katanya 15 menit lagi Herin akan landing. Jaemin benar benar gugup, setelah sekian lama akhirnya Herin kembali.
Seo Herin, dia adalah pacar Jaemin sejak tiga tahun yang lalu. Iya, kalian nggak salah denger kok. Herin beneran pacaran sama Jaemin, tapi mereka harus putus kontak selama bertahun-tahun karena Herin yang harus pergi ke Melbourne untuk penyembuhannya.
Herin menderita brain cancer stadium 3, dokter yang menangani Herin sudah hopeless dan bilang kalau Herin hanya punya sedikit waktu untuk hidup, hanya 4 bulan. Tapi orang tuanya menentang dan tetap percaya kalau Herin pasti sembuh, karena itu Herin di bawa oleh orang tuanya ke luar negeri.
Tak ada yang tahu memang kalau Jaemin sudah punya pacar, dia memendam hal ini dalam-dalam. Diantara teman sekolahnya Jaemin, hanya gengnya yang tau akan hal ini.
Dan coba liat sekarang, Herin kembali. Dia sembuh.
"Herin!" Seru Jaemin saat melihat Herin yang berjalan di tengah-tengah orang yang sepertinya satu pesawat dengannya.
"Jaemin!" Herin berlari ke arah Jaemin, orang tuanya ikut menyusul di belakang.
"Aku kangen banget astaga, thank God aku masih bisa ketemu lagi sama kamu." Herin memeluk Jaemin erat, Jaemin dengan lembut membalasnya. Herin terlihat kurus, tapi mukanya sama sekali tak mengisyaratkan kalau dia sedang sakit.
KAMU SEDANG MEMBACA
KETOS | Na Jaemin ✅
Fanfiction❝Lo tuh jauh banget dari tipe ideal gue Nay. Lo bego, ceroboh, cengeng, nggak bisa jaga diri, keras kepala, pemarah. Entah gimana awalnya tapi gue ngerasa kalau gue emang harus ngelindungin lo Nay.❞ 💞 start writing; 15th of March, 2020. 💞 finished...