Bandung, 23 Februari 2017.
Bandung dan hujan merupakan salah satu perpaduan semesta yang menyejukan. Sekarang sudah pukul 23.15 tetapi aku belum bisa memejamkan mata. Entah karena pola tidur yang berantakan atau karena suasana malam ini sangat mendukung untuk mengingatnya.
Namaku Renjana Jusuf, biasa dipanggil Iren. Alumni salah satu perguruan tinggi swasta di Bandung dengan jurusan sastra. Usiaku saat ini memasuki 27 tahun. Sudah cukup matang jika mengikuti standarisasi wanita Indonesia. Diusiaku sekarang biasanya para wanita sudah memiliki keluarga kecil sendiri, tetapi untuk saat ini, pernikahan belum terjadi padaku.
Aku seorang novelis kisah cinta dengan nama pena. Jati diriku tidak banyak yang tahu. Kebanyakan orang hanya tahu karya novelku, tidak tahu siapa identitas penulisnya. Hanya sedikit orang yang tahu apa kesibukanku dan apa saja karya novelku, itu juga hanya keluarga dan sahabatku.
Empat dari enam novel karyaku yang sudah di publish menjadi best seller. Dari sinilah aku bisa mandiri secara finansial. Pendapatan dari royalti setidaknya cukup untuk membuatku tidak selalu bergantung pada orangtua.
Untuk terhubung dengan para pembaca karyaku, aku memiliki akun media sosial sesuai dengan nama pena. Dari sinilah kami bisa berbagi satu sama lain dan membuat bonding antara penulis dengan pembacanya.
Karena beberapa novel yang pernah menjadi best seller tentu saja banyak pembaca yang mengikuti akun media sosialku. Kutipan yang berada dalam novelku banyak bertebaran di media sosial dan di posting oleh para netizen yang menyukainya.
Mengenai para pembaca, banyak sekali yang ingin mengenaliku. Mereka ingin mengetahui siapa penulis dari novel yang mereka beli. Mereka penasaran bagaimana rupaku.
Tetapi aku memang belum mau untuk publikasi mengenai jatidiri. Biarkan mereka menikmati saja karyaku. Dengan konsep secret author seperti ini juga membantu penjualan novel.
Oh iya, mengenai diriku aku ini anak bungsu dari dua bersaudara. Memiliki satu saudara laki - laki dengan jarak usia hanya terpaut dua tahun. Biasa aku memanggilnya Abang. Namanya Ardi. Kami sangat dekat seperti kakak adik pada umumnya. Namun, sekarang hanya doa yang bisa kupanjatkan untuk Abangku satu-satunya. Semoga Abang Ardi ditempatkan disisi terbaik-Nya.
Mengingat Abang Ardi, malam ini aku merasakan kehampaan yang biasanya aku pura-pura lupakan. Setiap ingat Abang aku juga mengingat Dia. Iya, Dia yang pernah mengisi hariku pada masanya. Juga orang yang pernah membuatku sangat benci akan keadaan saat itu. Dia bernama Irza.
Hujan semakin deras dan membawaku mengingat kejadian hampir sebelas belas tahun silam. Kadang disaat sedang melamun seperti ini nama Irza lah yang lebih kuat mendominasi dipikiranku. Bagaimana dengan kabar Irza sekarang? Apakah dia bahagia dengan hidupnya? Apakah dia sudah berkeluarga dan memiliki keluarga kecilnya sendiri atau Bagaimana dia menjalani hidupnya? Bagaimana dengan rupanya sekarang?
Banyak pertanyaan yang terbesit dalam pikiranku. Inilah hal yang tidak aku suka saat harus mengingat Abang. Karena, munculah pertanyaan - pertanyaan ini. Pertanyaan yang aku sendiri tidak tahu jawabannya. Mungkin juga tidak perlu untuk kuketahui.
Sama seperti Abang yang tidak bisa aku lupakan mungkin untuk Irza pun sama. Mereka berdua seperti satu paket lengkap yang tidak bisa dipisah.
Hmm, kupikir daripada hanya mengingatnya, bagaimana jika aku menuliskan kisah pada saat itu saja. Saat ini aku memang belum punya ide untuk cerita baru. Ya bagiku, walaupun kisah ini menyedihkan untukku semoga dengan menuangkannya dalam tulisan rasa sesak ini sedikit berkurang. Hanya itu harapanku. Sederhana tapi itu sangat sulit dilakukan.
Aku tidak berharap banyak dengan tulisan ini nantinya. Jika nanti bisa menjadi sebuah karya yang bisa dipublikasikan semoga bisa menjadi pengingat. Jika aku sudah melewati semua ini sangat jauh, menuangkan segala perasaanku dan kisah yang pernah terjadi dihidupku.
__________________________
AN : Lihat keterangan waktu ya, biar kalian nggak bingung.
Comment aja ya, kalau ada kritik dan saran. Aku suka bacain comment kalian.
KAMU SEDANG MEMBACA
Reminiscent (COMPLETE)
ChickLitApa ada yang lebih sesak dari kehilangan? Renjana Jusuf seorang novelis kisah cinta yang beberapa dari karyanya menjadi Best Seller. Karena memiliki kenangan masa lalu yang pahit untuk dilupakan, Ia tertarik menuliskan kisah dan kenangan hidupnya un...